Sesuatu akan berhasil jika dimulai dari kepercayaan diri sendiri, kepercayaan dari orang lain hanyalah pendorong dan pelengkap.
-Ella Es Mìa-
Pancaran cahaya langit menembus jendela kaca kamar tempat Pelangi beristirahat itu. Sudah hampir 30 menit setelah Prita membangunkan gadis tersebut, namun Pelangi malah asik melanjutkan tidurnya.Terlambat? Sudah pasti. Sekarang sudah menunjukkan pukul 06.55, gerbang sekolah pasti sudah ditutup.
Pelangi yang di mana masih terbaring di tempat tidurnya itu, meraih ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan waktu yang sangat terlambat itu, hingga membuatnya meletakkan kembali ponselnya di atas tempat tidur dengan lemasnya.
Terdengar suara pintu kamar yang terbuka, dan membuat Pelangi menolehkan kepalanya segera ke arah sana.
"Pel? Lu serius jam segini belum apa-apa?" ucap Prita dengan suara yang nyaring, sehingga membuat suasana menjadi tidak damai lagi bagi Pelangi.
"Udah lah. Udah telat juga ini, mending bolos aja lah," jawab Pelangi.
"Ih, gila ya lo! Udah, siap-siap sana! Kasian tuh Mario udah nunggu dari tadi."
"Lah? Ada Mario? Dia kenapa pake nungguin gue, kan ikutan telat deh dia!"
Pelangi merangkak turun dari atas tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
"Pel, jangan mandi lah, udah telat!"
"Kalo enggak mandi, mending gue enggak sekolah!" teriak Pelangi dari dalam kamar mandi.
Prita hanya menggelengkan kepalanya dan segera keluar dari kamar Pelangi.
Prita menghampiri Mario yang masih setia duduk di sofa ruang keluarga di rumah milik Prita dan Malvin itu.
"Yakin lu mau nungguin Pelangi? Udah telat banget loh kalo harus nungguin dia siap-siap lagi."
"Yakinlah, kalo enggak yakin, ngapain gua dari tadi di sini," balas Mario.
***
Suasana siang hari yang tengah panas karena teriknya matahari, semakin memacu panasnya suasana hati segerombolan gadis yang tengah berdiri di koridor kelas dua belas itu.
Karina dan teman-temannya adalah segerombolan gadis yang sudah tiga tahun itu mengidolakan Mario. Mereka tidak pernah terang-terangan menujukkan bahwa mereka mengidolakan Mario, tetapi setiap gadis yang dekat dengan Mario pasti mereka telusuri dahulu apa hubungan gadis itu dengan Mario. Begitupun yang mereka lakukan pada Pelangi saat ini.
Mereka mencari tahu tentang Pelangi dan hubungannya dengan Mario, karena mereka memergoki Mario dan Pelangi datang ke sekolah bersamaan, dan tentu saja dihukum bersamaan karena terlambat.
Karina dan teman-temannya sejak tadi mengawasi Pelangi, ke manapun Pelangi pergi, tetapi mereka hanya mengawasi, tidak untuk melabrak seperti gadis-gadis antagonis di film-film.
"Udah ada petunjuk?" tanya Karina pada Gabby, salah satu temannya.
"Kayanya dia sodaranya Mario, deh!". jawab gadis yang paling jago soal mengungkit suatu masalah.
"Yakin?" tanya Karina lagi memastikan.
"Iya, jangan sampe salah info lo, entar tiba-tiba jadian, gimana?" sahut Melyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ella Es Mía [ COMPLETED ]
Fiksi RemajaCover by @Candylnd Perjuangan seorang Rafael Taufan Aldito dalam membahagiakan orang yang ia sayangi, walau orang tersebut sangat susah untuk mengakui bahwa ia memiliki perasaan yang sama. Gadis itu adalah Pelangi Angela. Seorang gadis keras kepala...