"Malam ini aku merindukanmu, tapi kamu lebih memilih bersamanya"
---Ella Es Mìa---
Hari ini adalah hari pertama libur sekolah Pelangi. Libur ini merupakan libur yang cukup singkat karena hanya akan berlangsung selama seminggu atau duaminggu saja.Pelangi tengah menyiapkan peralatan yang akan ia bawa untuk berlibur bersama teman-temannya selama tiga hari ke depan. Ia sangat senang menyambut libur kali ini karena ia tidak akan hanya berdiam diri di rumah saja. Masih belum tahu ke mana akan tujuannya, yang penting ia hanya harus menyiapkan keperluan yang mungkin akan berguna nanti.
Saat Pelangi tengah berkemas, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar kamarnya.
"Pelangi," panggil lembut Mama-nya.
Pelangi menolehkan kepala ke arah pintu kamar yang masih tertutup itu. "Masuk aja, Ma," jawab Pelangi.
Mama Pelangi pun mulai membuka pintu kamar Pelangi, tapi tidak masuk ke dalam kamar tersebut, hanya berdiri di ambang pintu.
"Udah siap-siap?" tanya Mamanya lagi.
Pelangi menjawab dengan dehaman sambil menganggukkan kepalanya.
"Berhenti dulu, di luar ada Mario," ucap Mama Pelangi yang membuat Pelangi menghentikan gerakannya.
Pelangi membalikkan badannya ke arah Mamanya dan menatapnya bingung. "Tumben? Ngapain dia?" tanya Pelangi kepada Mamanya.
Mamanya menggedikkan bahu, lalu melangkah pergi dari depan kamar anak gadisnya itu. Pelangi pun menyusul langkah Mamanya untuk menghampiri Mario.
Di sofa itu sudah ada Mario yang tampak rapih. Ia memakai kemeja berwarna maroon dengan rambut yang klimis, mungkin diberinya minyak rambut.
"Tumben banget lo rapih gini?" tanya Pelangi setelah sampai di ruang tamu dan langsung duduk di sofa yang berhadapan dengan Mario.
Mario menampilkan senyum manisnya. "Gue mau ajak lo jalan-jalan," jawab Mario.
"Yaudah, ayok!" balas Pelangi dengan semangat.
"Lo enggak mau ganti baju dulu, gitu?" sindir Mario melihat penampilan Pelangi yang sangat bertolak belakang dengan penampilannya saat ini.
Pelangi hanya menggunakan hot spant dan kaos lengan pendek biasa. Mendengar sindiran dari Mario tersebut, Pelangi hanya membalasnya dengan gelengan kepala.
"Kalo mau jalan, ayok! Kalo malu, yaudah, jangan!" balas Pelangi.
Mendengar jawaban tersebut, Mario pun segera beranjak dari posisinya, bermaksud untuk mengajak Pelangi untuk segera berangkat.
"Yok!" ajak Mario.
Sebelumnya, Pelangi meminta ijin kepada Mamanya dan tentu saja diijinkan. Mereka pergi dengan mobil hitam yang menjadi saksi perjalanan mereka.
***
Taufan sedang sibuk-sibuknnya menyiapkan sesuatu yang spesial, yang tidak mungkin akan ia lewatkan. Suatu momen indah akan terjadi, ia pun berharap begitu.
"Pan, kamu mau ke mana?" tanya Mamanya.
Taufan menolehkan kepala ke arah Mamanya yang ternyata sudah berdiri tepat di dekatnya. Sejak kapan, ya?
"Mama ngagetin aja," balas Taufan.
"Kamu aja yang emang kagetan orangnya," balas Mamanya, "Mama tanya mau ke mana? Kenapa udah kemas-kemas gitu? Mana banyak banget lagi yang dikemasin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ella Es Mía [ COMPLETED ]
JugendliteraturCover by @Candylnd Perjuangan seorang Rafael Taufan Aldito dalam membahagiakan orang yang ia sayangi, walau orang tersebut sangat susah untuk mengakui bahwa ia memiliki perasaan yang sama. Gadis itu adalah Pelangi Angela. Seorang gadis keras kepala...