"Berdiri di sampingmu walau hanya menjadi teman itu sudah cukup. Kamu cukup menemaniku di sampingku sebagai orang terdekat."
---Ella Es Mìa---
Pelangi tengah berada di salah satu toserba yang ada di dekat rumah Kakaknya itu. Ya, Pelangi masih diminta Kakaknya untuk menginap di sana untuk beberapa hari kemudian. Di belakangnya, saat ini tengah ada seorang Mario. Ia memang pergi bersama dengan Mario tadi karena kebetulan Mario juga ingin membeli camilan.
Mario tengah memilih-milih camilan yang akan ia beli, sedangkan Pelangi sibuk memainkan ponselnya, membaca pesan-pesan lucu dari grup pertemanannya. Karena saking seriusnya, Pelangi hingga tidak sadar bahwa ia sudah terpisah dengan Mario. Untuk beberapa menit, Pelangi masih tidak sadar hingga kemudian ia menabrak seseorang yang membuatnya hampir terjungkal ke ke belakang. Namun hal tersebut tidak kemudian terjadi karena orang yang ia tabrak malah menolongnya dengan menarik tangannya.
Pelangi mendongakkan kepalanya, menatap ke orang itu.
"Loh? Topan?" Ucap Pelangi.
Taufan melepaskan cengkramannya dan tersenyum malas kepada Pelangi. "Makanya, kalo jalan tuh jangan sibuk main hp!" Ucap Taufan sambil menunduk menyentuh hidung Pelangi dengan jari telunjuknya.
Pelangi mengusap hidungnya yang tadi di sentuh oleh Taufan dengan kesalnya.
"Ngapain di sini?" Tanya Pelangi.
"Mau belanja lah. Kenapa? Enggak boleh?"
"Ya, boleh. Kan cuma nanya," jawab Pelangi yang lalu melangkah melewati Taufan. Namun Tuafan segera mengikuti langkah Pelangi itu.
Dilihatnya Pelangi mengambil beberapa camilan. Tampaknya gadis itu ingin menghabiskan malam ini dengan pesta ngemil karena semakin lama semakin banyak camilan yang ada di tangannya hingga ia pun kesulitan untuk membawanya. Taufan berinisiatif untuk membantu Pelangi dengan mengambil semua camilan yang ada di tangan Pelangi, lalu memasukkannya ke dalam keranjang belanjaannya. Pelangi yang terkejut akan hal itu pun salah paham dengan perlakuan Taufan itu.
"Kenapa sih? Bisa kali ambil yang baru kalo mau beli, kenapa harus ambil punyanya gue?" Ucap Pelangi dengan kesal.
"Jangan suka nuduh gitu, deh. Ini cuma bantuin supaya lo enggak malu-maluin diri sendiri. Emang enggak malu nanti diliatin orang ngeborong gini?" Ucap Taufan yang berhasil membuat Pelangi terdiam dan kembali melangkah lalu memilih beberapa camilan lagi.
Saat Pelangi sedang memilih-milih camilannya lagi, tiba-tiba datang seorang anak kecil yang menghampir mereka sambil membawa beberapa cokelat dan minuman susu.
"Kak Topan, Aldo boleh beli ini kan?" Tanya Aldo, Adiknya Taufan.
Mendengar ucapan Aldo tersebut, Pelangi langsung menolehkan kepala ke arah Aldo dan Taufan. Ia melihat Aldo tampak mirip sekali dengan Taufan dan membuatnya segera menghampiri Aldo.
"Ih, kamu siapa? Lucu banget!" Ucap Pelangi sambil mencubit gemas pipi Aldo.
Taufan tampak senang melihat hal tersebut, buktinya ia tersenyum ketika melihat adegan itu.
"Namanya Aldo. Dia Adek gue paling bontot," jawab Taufa.
"Gue enggak nanya sama lo, gue nanya sama dia," balas Pelangi yang membuat Taufan tidak jadi kagum kepadanya.
"Ye, Adek, Adek gue. Yaudah lo jangan sentuh Adek gue!" Ucap Taufan dengan kesal sambil menarik lengan Aldo agar menjauh dari Pelangi.
Aldo yang tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi di antara mereka berdua hanya bisa terdiam mengikuti apa yang Kakaknya lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ella Es Mía [ COMPLETED ]
Teen FictionCover by @Candylnd Perjuangan seorang Rafael Taufan Aldito dalam membahagiakan orang yang ia sayangi, walau orang tersebut sangat susah untuk mengakui bahwa ia memiliki perasaan yang sama. Gadis itu adalah Pelangi Angela. Seorang gadis keras kepala...