"Ko tumben papa telfon ara malem malem?" "Papa kangen kamu sayang, kamu udah tau kan besok kamu pulang kesini?" "Iya pa ara tau ko, papa ko belom tidur disana udah malem kan?" "Setelah telfon kamu papa mau tidur ko, kamu masih di kantor?" "Engga pa, ara lagi di thames, tenang ada ka leo yang jaga aku" "Oh ya sudah papa tidur dulu ya, love you baby girl" "haha papa masih aja manggil aku itu, love you too pa"
Setelah aku memutuskan panggilan, semua memori di otakku kembali berputar, aku masih ingat jelas kenangan 3 tahun lalu saat aku baru saja menyelesaikan S1-ku. "Tadi telfon dari siapa by?" "Dari papa ka, kaka darimana?" "Tadi ada telfon kantor jadi kesana dulu bentar, yu makan" "Aku nganter kaka aja deh" "Engga pokonya kamu harus makan titik gapake koma" "Aku tadi udah ma.."
Sudah biasa sikapnya seperti ini jika aku terus membantah pasti dia akan segera menarikku dan aku harus melakukan keinginannya.
Dia adalah kaka ku namanya Leovin Andreas Rivadle, oh jangan kira aku adik kandungnya! Aku bertemu dengannya 6 tahun yang lalu.
Flashback 6 tahun yang lalu
Aku sedang duduk di belakang supir yang mengantarku ke kampus. "Astagfirullah" Pak Tono memekik kaget "Kenapa pak?" "Itu non ada yang bawa mobil tapi ugal ugalan banget" "Ya ampun pa, ayo cepet ikutin dia, kalo dia kenapa napa gimana? Ayo pa!" "Tapi non saya diperintahkan tuan dan nyonya untuk selalu menjaga non dan mengantarkan non sampai ke kampus dengan selamat" "Pa ayo cepet urusan papa sama mama biar aku yang bilang, bapak mau nanti dosa karena ga nolongin orang? Ayo cepet pa!" "Iya non"
Aku tidak tahu mengapa aku sangat ingin menolong orang itu, aku bahkan tidak tahu siapa yang membawa mobil itu.
Firasatku ternyata benar mobil itu telah menabrak pohon besar yang mebuat bagian depan mobil itu penyok.
"Pak cepet bantuin ara pa, kasian dia kita harus segera ke rumah sakit"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keluarga pasien" "Mmm sebenarnya saya bukan keluarganya dok, saya yang pertama kali melihat dia kecelakaan" "Yasudah tidak apa, nanti kamu coba hubungi keluarganya ya" "Iya dok, lalu bagaimana keadaan dia dok?" "Luka dikepalanya tidak begitu besar untung nya tidak sampai dalam hanya luarnya saja yang sobek, tapi tangan kanannya patah dan harus memakai gips, nanti saya akan mengecek lagi keadaan pasien, jika sudah sadar tolong hubungi perawat" "Terimakasih dok"
Dia baru saja dipindahkan keruang rawat. "Pak Tono kalau mau diluar juga gapapa ko, aku udah bilang sama papa biar ga usah hawatir" "Yaudah non saya keluar dulu, non mau nitip makan ga?" "ga usah pak, nanti kalo keluarganya udah dateng ara pasti telfon pak tono" "Oke non"
Bukannya aku tidak sopan membuka hp orang lain tapi aku perlu membuka hp ini agar bisa memberitahu keluarganya. Untungnya hp ini tidak dipassword.
"Ya ampun Leo sayang, kamu dimana? Pulang kerumah nak!" "Halo tante" "Kamu siapa?" "Aku Ara tante, ka Leo sekarang di RSPI, tadi dia kecelakaan dan aku langsung bawa kesini" "Ya tuhan Leo, di ruangan mana?" "Di Ruangan VVIP A lantai 6 tan"
Aku mungkin harus menunggu keluarganya terlebih dulu, mana mungkin aku pergi begitu saja.
"Acha..Acha jangan pergi sayang" Aku langsung berlari ke arah nya "Ka, ka" "Acha sayang kamu jangan pergi lagi, kaka gasuka kamu pergi! Pokonya kamu gaboleh pergi lagi! Gaboleh! Gaboleh!" "Tapi ka, aku ara bukan acha" "Kamu gasayang lagi sama kaka acha? Maafin kaka sayang, kaka akan penuhin semua keinginan kamu asal kamu ga pergi" "Iya ka, acha ga akan pergi" Aku bingung melihat nya kenapa dia mengenalku sebagai acha?, aku hanya bisa pasrah dan aku mulai mengelus pelan rambutnya agar tertidur kembali dan mulai melepaskan tanganku yang di genggam erat olehnya.
Beberapa menit setelah dia tertidur ada yang mengetuk pintu "Assalamualaikum, ya ampun leo kamu kenapa bisa kaya gini sayang? Bunda khawatir sama kamu" "Mmm bun, liat bun Acha kembali, acha adiknya Leo ada lagi bun" "Sayang ikhlaskan Acha, acha udah tenang disana, dia pasti sed.." "Engga bun pokonya Acha ga boleh pergi dari Leo! Engga bun gamau!" "Iya ka Acha ga akan pergi, acha akan tetap disini di samping kaka" "Tuhkan bun, acha ada disini"
Aku kembali mengelus surai lembutnya agar dia bisa tidur nyenyak. "Acha ga akan pergi kan?" "Iya ka, Acha ga akan pergi" Setelah itu dia tertidur.
"Maaf tante ara udah lancang jadi acha" "Iya sayang gapapa, makasih udah mau nolong Leo, jadi kenapa bisa Leo kecelakaan?" Aku menjelaskan kronologis nya dari awal.
"Makasih sayang, kamu mau nolongin Leo, tante gatau kalo gaada kamu Leo bakal kaya gimana" "Iya tante gapapa, inikan udah kewajiban sesama manusia kita harus saling tolong menolong" "Panggil bunda aja ra" "Iya bun, kalo gitu ara pulang dulu ya" "bunda mau minta no kamu boleh?" "Boleh ko bun, ara sekalian pamit pulang ya" "Iya sayang hati hati dijalan ya"
Aku menelfon pak Tono dan aku pulang kerumah. . . . . . . . . Ini sih cerita terniat aku hehe hope you like it ...💕💕