2 : Who is Dylan Warren?

12.5K 327 0
                                    

Los Angeles, USA
09.33

Seorang gadis yang adalah anak dari pemilik Classic University datang dengan wajah yang penuh dengan kebingungan. Jessica—gadis itu, melihat kerumunan yang terdiri dari para murid seperti menyiapkan sesuatu. Walaupun Jessica sangat terkenal di universitas nya, dia tidak mengenal semua mahasiwa yang ada disitu.

"Sorry, ini ada apa ya?" tanya Jessica pada salah satu murid. "Ya ampun Jes! Masa lo ga tau Dylan bakal datang?" jawab murid itu dengan heboh. "Dylan siapa?" tanya Jessica lagi. "Dylan Warren! Itu loh si bad boy. Masa lo ga tau?" balas murid perempuan itu.

Jessica menggelengkan kepalanya kemudian meninggalkan perempuan itu dan kerumunan nya.

"Jes!" panggil seorang perempuan yang lain. "Hey." balas Jessica setelah dia menghentikan langkahnya. "Dia kembali." ucap Eleanor, salah satu sahabat Jessica. "Dia.. Dylan Warren?" tanya Jessica. "Iya. Lo tau 'kan?" tanya Jenna, sahabat Jessica juga. Jessica menggelengkan kepalanya.

"Gue yakin lo pasti akan terpesona sama dia kalo udah ketemu." ucap Jenna. "Why should I?" tanya Jessica dengan polosnya. "Aduh, Jes. All the girls love him. Not including the four of us." jawab Lea. "Still, why?" tanya Jessica lagi.

"Dylan Warren itu bad boy. Dia pembalap mobil, terus punya hobi fotografi dan musik. Ya, walaupun nakal tapi berprestasi." jelas Lea. "Kenapa kalian bisa tau sedangkan gue bisa ga tau?" tanya Jessica.

"Dia emang jarang masuk, Jes. Lea, Jenna, dan gue satu kelas melukis saat pertama kali masuk. Karena bukan bidangnya, akhirnya dia pindah ke musik." jelas Ele—panggilan akrab Eleanor.

"Seharusnya lo pernah bertemu dengan dia." ucap Jenna.

"Oke.. Ini aneh. Gue ga pernah bertemu dengan dia." ucap Jessica.

"Mungkin tahun ini, iya." balas Lea.

"Okay. You know what? Let's just end this confusing conversation. I'm so fucked up about this Dylan boy." ucap Jessica yang membuat sahabat-sahabatnya justru tertawa.

🍼

Jessica masih sibuk mencari barangnya yang berada di dalam loker. "Aduh, dimana sih itu buku?!" gerutu Jessica. Hal yang Jessica tidak harapkan pun terjadi. Bel masuk berbunyi. "Aduh, gimana ini?! Belom ketemu bukunya." gerutu gadis itu lagi.

"Fix gue telat masuk kelas." ucap Jessica yang masih mengutak-atik isi lokernya. Koridor pun sudah sepi. Hanya Jessica yang berada di koridor itu sambil sibuk mengutak-atik isi lokernya. "GOTCHA! You bitch." ucap Jessica dengan semangat setelah menemukan bukunya.

Jessica pun berlari menuju kelasnya dan segera masuk ke dalamnya. Tepat Jessica masuk kelasnya, seorang laki-laki pun juga tiba di depan kelas itu dan ikut masuk.

"Liat, siapa yang terlambat." ucap Miss Stella. Jessica mendengus kesal karena murid-murid lainnya menatap dirinya dan laki-laki yang Jessica belum tatap sama sekali.

"Buku aku keselip, Miss." ucap Jessica.

"Kalian ini sudah dewasa loh ya. Jangan begitu dong." balas Miss Stella.

"Sorry, Miss." ucap Jessica.

"Kamu, siapa namamu? Miss lupa." ucap Stella sambil menunjuk laki-laki di sebelah Jessica yang sedari tadi melihat ke arah pintu.

"Dylan." jawabnya laki-laki itu dengan cuek.

Kedua mata Jessica langsung membesar saat tau kalau laki-laki di sebelahnya itu adalah Dylan Warren. Si bad boy yang dikagumi banyak kaum hawa di universitas nya. Kenapa Jessica baru melihatnya?

"Oke, kamu, Jessica dan Dylan, Miss tidak akan memberikan kamu hukuman. Tapi Miss mau kalian sebagai pasangan untuk mengikuti program baru kami, yaitu The Baby Project." ucap Stella.

"The Baby Project?! Maksud Miss.. aku buat anak sama laki-laki ini?" tanya Jessica dengan polosnya yang membuat seisi kelas itu tertawa. Kecuali Dylan. Laki-laki itu tampaknya tidak peduli dengan suasana kelas itu.

"Bukan, Jessica. Lebih baik setelah kelas Miss, kalian temui Miss ya. Oke?" jawab Stella kemudian menyuruh Jessica dan Dylan duduk di kursi mereka.

Pada akhirnya, pelajaran pun dapat dimulai.

"Gue Dillon. Lo pasti temannya Ele." ucap Dillon yang duduk di sebelah Jessica. Gadis itu tersenyum. "Jessica." balasnya. "Lo siapanya Ele?" tanya Jessica kemudian. "Sepupu dari papa. Mama gue adiknya papa Ele." jawab Dillon.

Jessica hanya membulatkan mulutnya sebagai tanda akhir dari percakapan mereka. "Jadi, itu Dylan Warren?" tanya Jessica sambil menatap ke arah Dylan yang duduk di kursi paling depan pojok kanan. Dillon mengerutkan dahinya. "Lo anak baru ya? Masa ga tau Dylan? Padahal sih perempuan-perempuan disini tergila-gila dengan Dylan." jawab Dillon.

"Cuma pernah denger namanya. Lagipula, kenapa juga gue harus tergila-gila sama dia?" balas Jessica yang mulai jengkel. "Entahlah. Mungkin kenakalan dia. Atau ketampanan dia. I don't know." jawab Dillon.

"Well, okay then." balas Jessica.

   🍼🍼🍼

The Baby ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang