11 : First Impression

4.4K 185 0
                                    

Los Angeles, USA
08.37

Tangisan Carsten bagai alarm baru bagi Jessica kembali membangunkan gadis itu. Gadis itu bangun dengan terburu-buru kemudian menggendong Carsten.

"Sayang, jangan nangis dong." ucap Jessica sambil menimang-nimang Carsten—yang merupakan kebiasaan baru Jessica. "Ada apa nih?" tanya Dylan yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar tamu.

"Ada yang mimpi buruk kayaknya nih." jawab Jessica. Dylan tertawa kecil. "Selamat pagi anak ganteng. Anak ganteng ga boleh nangis ya?" ucap Dylan sambil mencolek dagu anak bayi itu yang membuat Carsten tersenyum. "Daddy Dylan lucu ya? Carsten seneng ya?" tanya Jessica pada Carsten sambil tersenyum.

Dylan tersenyum gemas kemudian mencium puncak kepala Carsten yang berada di gendongan Jessica. "Daddy buat sarapan dulu ya. Nanti Carsten juga sarapan sama Daddy and Mommy ya."

"Bye Daddy. Carsten mau berjemur dulu." ucap Jessica. Sepeninggal Dylan, Jessica membawa Carsten ke balkon untuk berjemur.

🍼

"Jes, sarapan yuk." ajak Dylan pada Jessica yang baru saja kembali dari balkon kamar. "Oke." balas Jessica sambil membawa Carsten. Jessica terlebih dahulu mengambil botol susu di kulkas, kemudian baru bergabung dengan Dylan di kitchen bar.

"Wow, you can cook." ucap Jessica. Egg breakfast muffins with toast adalah menu sarapan andalan Dylan. "It's good by the way." tambahnya.

"Thanks." balas Dylan.

Hampir lima menit, makanan Jessica tidak lagi tersentuh karena harus memegang botol susu Carsten. Sedangkan Dylan sudah menambah makanan nya lagi. Melihat Jessica yang sibuk seperti itu, seketika Dylan menjadi orang yang sangat peka.

Diambilnya piring Jessica, kemudian dipotong makanan tersebut, dan ditancapkan di garpu dan, "Buka mulut lo Jes." ucap Dylan. "Ga usah Dyl. Gue makan nya nanti aja." balas Jessica. "Gue tau lo laper. Ayo, ga usah malu." ucap Dylan. "Beneran gapapa?" tanya Jessica.

"Beneran." jawab Dylan. Tanpa keraguan, Jessica pun melahap makanan yang disuapkan oleh Dylan. "Thanks." ucap Jessica setelah menelan makanannya. "No problem." balas Dylan. "Hari ini gue mau ke rumah kakak gue dulu Dyl. Jagain Carsten ya." ucap Jessica.

"Gue anter." balas Dylan. "Ga usah gapapa. Gue bisa telfon supir." ucap Jessica. "Jessica, daripada ribet pokoknya selama lo tinggal sama gue, anggep aja gue itu suami lo. Oke? Kemana pun lo pergi gue bisa anter. Jangan malu-malu." balas Dylan.

"Gue ga suka diatur." ucap Jessica yang tiba-tiba kesal. "Gue ga atur lo, Jes. Tapi ya ini keadaan kita sekarang. Gue ga keberatan sama sekali. Beneran deh." balas Dylan. "Gue ga enak Dyl. Gue udah kayak numpang hidup di hidup lo." ucap Jessica.

"Gapapa Jes. Ga ada yang tau loh kalo ternyata nantinya lo bakal hidup sama gue seumur hidup." balas Dylan.

Dahi Jessica mengerut. Maksud Dylan menikah?

"Jadi.. gapapa?" tanya Jessica. "Gapapa Sayang. Gue cium juga lo." jawab Dylan dengan gemas. Jessica tertawa. "Ayo gue suapin lagi." ucap Dylan sambil memotong makanan Jessica.

"Kenapa gue merasa ada yang aneh ya?" batin Jessica.

Los Angeles, USA
10.08

"Emangnya lo mau ngapain ke rumah kakak lo?" tanya Dylan yang sedang mengemudi. "Mau pinjem baby carrier. Tadinya mau beli tapi kata Mom pinjem punya Katelyn aja." jawab Jessica. "Ohh. Oke." balas Dylan.

Suasana di dalam mobil menjadi hening lagi. Hanya suara dengung mobil Dylan dan radio yang terdengar.

"Kenapa kita ga pernah ketemu ya sebelomnya? Padahal keluarga kita udah kayak keluarga besar loh." ucap Dylan. Jessica menarik salah satu sudut bibirnya.

"Tiap ketemuan, gue selalu ga bisa. Gue terlalu sibuk lomba dan segala macem." jawab Jessica. "Oh gitu. Padahal sih ya, gue penasaran banget sama anak bungu Robertson waktu itu." balas Dylan. Jessica tertawa.

"First impression lo ke gue apa?" tanya Jessica. "Lo cantik banget. I mean, lo beda banget sama perempuan-perempuan yang pernah gue temuin sebelomnya. Ga nyangka sih gue bisa jadi pasangan lo di projek konyol ini." jawab Dylan. Jessica kembali tertawa.

"How's yours about me?" tanya Dylan. "Gue awalnya bener-bener clueless banget lo yang mana. Kata banyak orang sih lo nakal banget. Tapi, dari pertama kali lo ngomong sama gue, lo beda dari apa yang orang bilang. You are better than that." jawab Jessica.

Mendengar jawaban Jessica seketika membuat Dylan lebih rileks. Awalnya Dylan sudah takut Jessica akan berkata yang macam-macam.

"Carsten liatin apa Sayang?" tanya Jessica pada Carsten yang berada di pangkuannya. Walaupun baru beberapa jam bersama Jessica, Dylan sudah bisa merasakan perubahan dalam dirinya. Entah kenapa rasa-rasa aneh dalam diri Dylan semakin menjadi.

"Gue kenapa?" batin Dylan.

🍼

"Auntie Jessica!" teriak seorang anak kecil dengan senang. "Hai Katelyn!" sapa Jessica sambil memeluk keponakannya itu. "Katelyn kangen auntie." ucap Katelyn. "Auntie juga kangen Katelyn. Nih, Auntie bawa dede bayi." balas Jessica.

"Waa, dede nya lucu auntie." ucap Katelyn. "Katelyn mau dede?" tanya Jessica. "Mau Auntie." jawab Katelyn. "Bilang Daddy sama Mommy ya." balas Jessica.

"Oke Auntie." ucap Katelyn dengan polosnya kemudian berlari mencari mama nya.

"Tumben kesini. Ada apa Jes, Dyl?" tanya Cameron. "Gue mau pinjem baby carrier nya Katelyn, Cam." jawab Jessica. "Ohh, iya, iya. Sebentar ya gue ambilin. Kalian duduk aja dulu." balas Cameron.

"Ini mansion nya era Victoria gitu ya?" bisik Dylan pada Jessica. "Iya. Punya Cam." jawab Jessica. "Bagus juga ya. Gue pikir malah keliatan tua." balas Dylan. Jessica mengangkat kedua alisnya.

"Jes! Anak aku diajarin apa nih? Tiba-tiba minta dede." tanya Nicole dari kejauhan yang menghampiri Dylan dan Jessica. Keduanya tertawa.

"Katanya Katelyn mau punya dede." jawab Jessica. Nicole menggelengkan kepalanya. "Nanti ya, dibikinin dulu dedenya." balas Nicole pada Katelyn, entah anak kecil itu paham atau tidak.

"Hey, udah ketemu nih baby carrier nya." ucap Cameron sambil membawa barang yang ingin dipinjam Jessica.  "Asikk, makasih Cam." ucap Jessica. "Sama-sama Jes." balas Cameron sambil memberikan barang itu.

"Kalian.. tinggal bareng sekarang?" tanya Nicole. Jessica menatap Dylan kemudian diam.

"Iya." jawab Dylan. "Jes?" ucap Nicole. "Iya." jawab Jessica. "Tapi kamu udah ijin sama Dad dan Mom?" tanya Nicole. "Udah. Kemaren Jes udah telfon Dad." jawab Jessica.

"Gue ga ngapa-ngapain Jessica, Nic. Beneran deh, gue janji. Kami juga pisah kamar kok." balas Dylan yang meyakinkan Nicole dan Cameron. "Well, okay. Thank you for being honest with us." ucap Cameron.

"Hmm, kalo gitu Jes pulang ya." ucap Jessica. "Oke. Hati-hati di jalan ya." balas Nicole kemudian memeluk Jessica.

Los Angeles, USA
19.19

"Jes, jalan-jalan yuk? Gue bosen banget. Kalo jam segini biasanya gue lagi balapan." ucap Dylan pada Jessica yang sedang menggantikan baju Carsten. "Mau kemana?" tanya Jessica. "I'll take you to one of my favorite restaurant." jawab Dylan. "Well, okay." balas Jessica. "Oke. Gue tunggu di ruang tengah ya." ucap Dylan yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Jessica.

🍼

Hari itu adalah hari pertama Carsten pergi keluar ke sebuah tempat selain rumah. Berada di gendongan Jessica menggunakan baby carrier, bayi itu tampaknya sangat senang karena tidak bisa berhenti tersenyum.

"Carsten kayaknya seneng banget." ucap Jessica sambil melirik ke Carsten yang berada di gendongan Jessica. "Iya nih." balas Jessica. Dylan sadar dengan kehadiran Carsten, secara langsung akan mendekatkan dirinya dan Jessica.

"Apa gue suka sama Jessica? Ga. Ga salah lagi." batin Dylan.

   🍼🍼🍼

The Baby ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang