Los Angeles, USA
12.48Karena bosan, Dylan, Jessica, dan Carsten pada akhirnya pergi ke shopping centre atau outlet terdekat. Itu merupakan kedua kalinya Carsten pergi keluar dari rumahnya. Seperti biasa, Carsten berada di gendongan Jessica menggunakan baby carrier. Entah kenapa bayi itu tertawa sendiri saat Jessica berjalan, mungkin dia terlalu senang.
"Dyl, gue mau beliin baju buat Carsten." ucap Jessica. "Ayo." balas Dylan.
Sesampainya di salah satu toko baju bayi, Jessica, Dylan, dan Carsten disambut dengan baik oleh para pelayan toko. "Carsten seneng banget." ucap Dylan sambil menggendong Carsten keluar dari baby carrier. Jessica kemudian melepas gendongan itu dari tubuhnya dan diberikan pada Dylan. Dan sekarang, Carsten digendong oleh Dylan.
"Permisi, mau tanya kalo ukuran baju buat dia ada dimana ya?" tanya Jessica pada salah satu pelayan toko itu. "Di belakang sana. Aku anter ya." jawab pelayan itu kemudian mengantar Jessica, Dylan, dan Carsten menuju tempat baju dengan ukuran yang pas untuk Carsten. "Thank you." ucap Jessica. Dan, gadis itu mulai mencari-cari baju yang cocok untuk Carsten.
"Dyl, keluarin Carsten dulu deh, gue mau ukur." ucap Jessica. Setelah Carsten dikeluarkan, Jessica mulai menempelkan baju pilihannya—onesie berwarna biru dengan tulisan "Mommy's Guardian" pada tubuh bayi itu.
"Bagus ga?" tanya Jessica. "Bagus kok. Gue suka sama tulisannya." jawab Dylan. "Oke." balas Jessica kemudian meletakkan baju itu di tas belanja. "Carsten pake beanie lucu kali ya." ucap Jessica. "Lucu lah, kan mirip gue." jawab Dylan yang memang kebetulan sedang memakai beanie. "Ih, beda jauh kali." balas Jessica.
Dylan hanya tersenyum di belakang gadis itu. "Jes, baju yang ini juga lucu." ucap Dylan. Baju pilihan Dylan adalah onesie berwarna putih dengan gambar teddy bear di tengah nya. "Iya, lucu sih. Ya udah masukin aja sini." ucap Jessica.
"Jes, beanie nya lucu!" ucap Dylan. "Kok jadi lo yang semangat belanja?" tanya Jessica. "Ya gapapa dong. Kan ceritanya Carsten anak gue, jadi gue pilihin yang bagus buat dia." jawab Dylan. Jessica menghela dan kemudian mengiyakan saja ucapan Dylan. "Jes, piyama nya yang itu aja." ucap Dylan. Jessica sadar Dylan juga mempunyai selera yang cukup bagus dalam belanja, apalagi baju bayi. Mungkin Dylan siap untuk menjadi seorang ayah.
"Ya udah Dyl, masukin aja ke tas belanja nya. Gue mau liat sepatu dulu." ucap Jessica. "Oke." balas Dylan.
"Mommy Jessica lagi pilihin sepatu tuh buat Carsten." ucap Dylan pada Carsten kemudian mencium kepala bayi itu. Dan bayi itu tersenyum menggemaskan lagi, dan membuat Dylan semakin sayang dengan Carsten.
"Tahun depan Carsten ketemu daddy mommy Carsten ya." ucap Dylan. Dalam hatinya, laki-laki itu tau akan sangat sedih saat harus mengembalikan Carsten kembali ke orang tua kandungnya. "Uhh I love you so much Carsten." ucap Dylan kemudian mencium-cium kepala bayi itu.
🍼
"Total nya jadi seratus sembilan puluh lima dolar." ucap pekerja kasir itu. "Ini. Kembalian nya disimpen aja." ucap Jessica yang memberikan dua ratus dolar.
"Terima kasih banyak, terima kasih sudah belanja disini." ucap penjaga kasir itu. Jessica tersenyum kemudian segera meninggalkan toko itu dan menghampiri Dylan dan Carsten yang sudah menunggu di luar toko.
"Ayo makan Jes. Gue laper, Carsten juga laper." ucap Dylan. "Oke, oke. Ayo." balas Jessica.
"Mau makan apa?" tanya Dylan sembari mereka berkeliling. "Chinese? Korean? Japanese? Mexican? American?" tanya Dylan lagi. "American, definitely." jawab Jessica.
"Chick-fil-A!" ucap Dylan dan Jessica secara bersamaan.
Mereka bertiga pun segera menuju ke restoran tersebut. Beruntung restoran nya tidak terlalu ramai sehingga pemesanan makanan dan minuman tidak akan lama.
"Lo duduk aja ya, gue yang pesenin. Mau pesen apa?" ucap Dylan sambil memindahkan Carsten ke kursi bayi. "Grilled chicken cool wrap and fresh lemonade." jawab Jessica sambil membaca menu nya. "That's it?" tanya Dylan. Jessica mengangguk. "I'll order you side dishes." ucap Dylan kemudian segera meninggalkan Carsten dan Jessica sebelum Jessica protes.
"Oke, Carsten minum ASI ya." ucap Jessica sambil menggendong Carsten pada posisi biasanya. Dan bayi itu mulai meminum asupan sehari-harinya.
"Jes!" ucap seseorang. "Mandy?" tanya Jessica. "Udah cukup ya lo rebut semua hak gue! Pertama Harvey, sekarang Dylan?! Gue itu lagi deket sama Dylan, Jes! Dan sekarang lo mau rebut dia juga?!" bentak Mandy secara tiba-tiba.
"Mandy lo apa-apaan sih? Ini di tempat umum, lo ga malu?" tanya Jessica. "Kalo enggak kenapa? Lo ga suka? Udah cukup ya Jes! Lo kenapa sih selalu menang?! Selalu diatas gue?! Gue juga punya hak buat itu Jes!" ucap Mandy dengan kesal.
Semua orang yang ada disitu pun perhatian nya teralihkan pada Jessica dan Mandy.
"Gue ga pernah ada maksud buat begitu, Mandy. Gue ga pernah ada maksud buat ngejatohin lo." jawab Jessica. "Tapi lo keterlaluan!" ucap Mandy yang siap menampar Jessica, tapi..
"Mandy!" ucap Dylan sambil menahan tangan gadis itu yang siap menampar Jessica. "Dylan? Kamu.. kamu disini?" tanya Mandy dengan sok polosnya. "Lo ga berhak buat marah sama Jessica. Lo cuma malu-maluin diri lo sendiri, lo tau?" ucap Dylan dengan penekanan. "Dylan kok kamu jadi belain dia sih?" tanya Mandy dengan nada menyebalkan nya.
"Kenapa? Ga suka? Itu hak gue." jawab Dylan kemudian melepas tangan Mandy dengan kasar. "Dylan kamu kan pacar aku! Kamu dipengaruhin apa sama dia?!" bentak Mandy. "Gue bukan pacar lo, dan ga akan pernah jadi pacar lo. Ngerti?" balas Dylan.
"Kamu jahat!" ucap Mandy kemudian mendorong Dylan dan meninggalkan mereka bertiga. "Lo gapapa 'kan?" tanya Dylan sepeninggal Mandy. Jessica mengangguk. "Thank you." jawab Jessica.
Dylan tersenyum kemudian duduk di seberang Jessica dan Carsten. Dylan terus menatap penuh makna pada Jessica yang sedang memberikan susu pada Carsten. Laki-laki itu tersenyum melihat Jessica.
"Tekad gue bulat. Gue akan jagain Jessica." ucap Dylan dalam hati.
"Buka mulut lo." ucap Dylan yang akan menyuapi Jessica lagi. Baru saja Jessica akan menolak, Dylan langsung memasukkan makanan Jessica ke dalam mulut gadis itu.
"Please be mine." batin Dylan.
🍼🍼🍼
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️