Brasília, Brazil
16.57Gadis itu tampaknya masih belum sadar akan kedatangan Dylan. Melihat punggungnya saja Dylan bisa tersenyum, bagaimana melihat wajahnya. Dylan masih tetap berdiri sampai gadis itu menghadapnya.
Kira-kira dua menit kemudian, gadis itu bangkit berdiri dari atas ranjang, dan tidak sengaja menangkap keberadaan Dylan. Jessica terkejut bukan main.
"Dyl.. Dylan?" ucap Jessica tidak percaya.
Dylan tersenyum sembari mendekat.
"Jes, aku kangen." ucap Dylan.
"Oh ya?" balas Jessica.
"Kamu ga tau betapa frustasinya aku di LA." ucap Dylan.Jessica menggelengkan kepalanya.
"Jes, aku kesini jauh-jauh cuma buat jemput kamu." ucap Dylan yang akan memeluk Jessica. Tapi gadis itu menghindari Dylan, seperti ketakutan. "Gue ga mau." ucap Jessica. "Sayang dengerin aku dulu." ucap Dylan.
Jessica diam, tidak menjawab, tapi dia mau mendengar cerita Dylan.
"Aku dijebak sama perempuan, namanya Miranda. Dia ngaku kalo aku hamilin dia. Tapi aku berani sumpah aku ga pernah ngelakuin hubungan intim sama siapa pun selama ini." ucap Dylan. "Maaf aku ga cerita sama kamu, aku takut kamu tinggalin aku." sambungnya.
Jessica meneteskan air matanya.
"Jes, aku mohon jangan raguin aku. Aku udah yakin Jes, aku udah yakin buat menikah sama kamu." ucap Dylan. "Yakin? Lo aja ga mau terbuka sama gue, gimana gue bisa yakin sama lo? Gue bukannya maksa lo biar terbuka sama gue, tapi gue mau dihargain Dyl!" balas Jessica dengan bentakan di akhir.
Dylan membuang nafasnya lemas. "Iya, aku tau aku salah. Aku mohon kasih aku kesempatan kedua. Aku janji aku bakal berubah." ucapnya.
Jessica menggelengkan kepalanya. Tangisan nya pun pecah. "Gue ga pernah sesakit ini karena laki-laki, asal lo tau Dyl. Gue kecewa sama lo. Jujur gue takut banget pas lo mabok. Takut Carsten kenapa-kenapa juga." ucap Jessica.
Dylan akhirnya berani untuk memegang kedua lengan Jessica. "Jes, aku kesini buat perbaikin semuanya. Kamu ga tau betapa susahnya aku cari jejak kamu. Aku ga nyangka kamu bakal sampe ke luar negeri. Asal kamu tau, masalah aku sama Miranda udah selesai. Aku selesain itu semua di hari yang sama demi nyusul kamu. Demi kamu Jes." ucap Dylan.
"Aku sayang banget sama kamu Jes. Aku ga pernah bermaksud buat nyakitin kamu. Aku minta maaf." ucap Dylan. Kemudian laki-laki itu menggenggam kedua tangan Jessica. "Kamu pulang ke LA ya?" tanya Dylan. Jessica menggeleng. "Gue lebih tenang disini." jawab Jessica.
"Aku mohon Jes. Aku mohon banget. Aku.. aku ga bisa hidup tanpa kamu. Aku butuh kamu. Balik lagi ke aku ya?" balas Dylan.
Jessica pun menangis di hadapan Dylan."Sayang.." ucap Dylan sambil memeluk Jessica. "Kamu harus tau, aku sayang banget sama kamu. Aku cinta banget sama kamu. Aku ga pernah ngebayangin kalo hidup aku ga ada kamu. Aku butuh kamu Jes. Kamu pulang ya?" ucap Dylan.
Dylan bisa merasakan anggukan Jessica. Laki-laki itu tersenyum lega. Sejak melihat Jessica, dia sangat ingin mencium bibirnya. Jessica melepas pelukan Dylan dan menghapus semua bekas air matanya.
"Hey, hey, liat aku." ucap Dylan. Jessica pun menatap Dylan. "Aku cinta kamu." ucap Dylan. "Kamu mau ya pake cincin ini lagi?" tanya Dylan. Jessica pun menatap cincin yang pernah dia pakai. Gadis itu pun mengangguk.
Betapa senangnya Dylan saat Jessica mengangguk. Dengan senang hati, Dylan kembali memasangkan cincin itu pada jari manis Jessica, dan mengecup punggung tangannya. Tanpa keraguan, Dylan menangkup wajah Jessica dengan kedua tangannya, dan segera mencium bibir ranum gadis itu.
Bukan hanya menciumnya, tapi Dylan juga melumat bibir Jessica dengan penuh gairah seakan melampiaskan kerinduannya pada gadis itu. Tapi ciuman mereka terhenti saat sebuah air mata jatuh melintasi bibir mereka.
"Kamu kenapa?" tanya Jessica setelah melepas ciuman mereka.
"Aku seneng banget bisa ketemu kamu lagi dan balikin hubungan kita lagi." jawab Dylan. Jessica tersenyum sambil menghapus bekas air mata Dylan. Senyuman itu adalah senyuman yang sangat dirindukan oleh Dylan. "I miss you." ucap Dylan. "I miss you too." balas Jessica kemudian mengecup pipi Dylan."Kamu mau pulang kan ke LA?" tanya Dylan. "Aku mau." jawab Jessica. "Aku kangen Carsten sama keluarga aku." sambungnya. "Mereka juga kangen banget sama kamu." balas Dylan. "Sahabat-sahabat kita juga udah tungguin kita." sambungnya. "Oh ya? Ya udah kalo gitu aku beres-beres dulu, kamu tunggu di luar aja ya." ucap Jessica.
"Will do, Beautiful." balas Dylan kemudian mengecup bibir Jessica.
🍼
"Man." panggil Dylan saat dia keluar dari kamar Jessica. Mandy yang sedang membuat minuman pun menoleh. "Ya?" tanya Mandy dengan keraguan yang masih ada. "Thank you for letting my girl stays in your place." ucap Dylan. Mandy mengangguk dan tersenyum tipis. "Sama-sama. She deserves a free place to stay and refresh herself." balas Mandy.
"Kalian pulang hari ini juga?" tanya Mandy seraya dia duduk di sofa.
"Mungkin kami akan tur sekitar tiga hari disini sebelom pulang." jawab Dylan.Tak lama, Jessica pun keluar dari kamar dengan dua kopernya.
"There's the bride." ucap Mandy.
"Masih calon." balas Jessica sambil tersenyum.
"Dylan bilang kalian bakal tur disini." ucap Mandy.
"Oh ya?" tanya Jessica pada Dylan. Laki-laki itu mengangguk."Gimana, kalo lo jadi tour guide kami?" tanya Dylan. Mandy mengernyit sambil tersenyum kecil. "Você tem certeza sobre isso?" tanya Mandy dalam bahasa Portugis yang merupakan bahasa pertamanya.
Dylan menyatukan alisnya tanda tidak paham.
"Sim. Por que não?" jawab Jessica.
"Okay. I would love to." balas Mandy.
"Okay, what was that?" tanya Dylan.
"Pokoknya intinya Mandy mau jadi guide kita." jawab Jessica.Mandy tersenyum melihat Dylan dan Jessica yang sudah rujuk. Mandy benar-benar sudah mengikhlaskan Dylan untuk Jessica, karena dia yakin Jessica memang yang terbaik untuk Dylan.
"Seandainya gue juga bisa sebahagia kayak kalian sama pasangan gue sendiri." batin Mandy.
Brasília, Brazil
17.14"Jes!!" panggil para sahabatnya saat Dylan, Jessica, dan Mandy turun menuju lobby apartemen mewah itu. "Hai!" sapa Jessica sambil berpelukan dengan mereka semua. "Aku mau kenalin kamu ke temen baru aku. Adam ini tunangan gue Jessica, Jes ini Adam temen baru aku." ucap Dylan. "Halo." sapa Jessica. Adam tersenyum seraya mengangguk. "Halo." balas Adam.
"Now what?" tanya Dillon.
"Kita tur kota Brasília." jawab Dylan.
"Mandy bakal bawa kita semua." ucap Jessica.Mandy merasa tidak enak saat mereka melihatnya dengan tatapan tidak yakin nya. Menurut mereka, apa yang dia telah lakukan pada Jessica waktu itu sungguh susah untuk dimaafkan.
"Hmm, mungkin gue ga usah temenin kalian ya?" ucap Mandy sambil mengusap tengkuk lehernya. "Jangan! Kami mau kok. Maaf kalo kami tadi jadi buat lo ga enak." ucap Harvey. "Oke. Karena ini udah sore juga, gimana kalo kita makan aja abis itu pergi ke dua tempat terkenal di Brasília?" ucap Mandy. "Ayo!" seru Lea disusul yang lain.
Sembari mereka berjalan menuju parkiran, Dylan dan Jessica jalan di paling belakang mereka. "Jadi, kita baik-baik aja 'kan?" tanya Dylan sambil merangkul pinggang gadisnya. "Iya, baik-baik aja." jawab Jessica. "Buat sekarang." batin Jessica.
🍼🍼🍼
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️