Los Angeles, USA
11.39Bel pun berbunyi, tanda kelas sudah selesai. Jessica membereskan barang-barangnya dengan wajah ngantuknya. Gadis yang akan berprofesi sebagai psikiater itu banyak menguap di kelasnya tadi. Ditambah lagi, Dillon yang terkenal kejahilan nya mencolek lengan Jessica terus saat di kelas tadi.
"Jes, nanti ketemu Miss Stella lagi?" tanya Lea yang menghampiri kelas Jessica bersama teman-temannya. Jessica mengangguk, kemudian berdiri sembari memakai tasnya pada pundaknya. "Masa gara-gara gue telat disuruh ikut baby project." ucap Jessica.
"Sumpah tadi lo telat? Hahaha. Jarang banget tuh." ucap Eleanor. "Nih, gara-gara buku sialan!" balas Jessica sambil menunjukkan bukunya di hadapan Eleanor.
"Pasangan lo siapa?" tanya Ele sembari mereka berempat jalan keluar kelas.
"Tebak siapa." jawab Jessica. "OH SHOOT PLEASE DON'T TELL ME.. Dylan?!" balas Ele dengan suara yang tinggi kemudian mengecil. Jessica mengangkat kedua alisnya. "DAMN GIRL!!" ucap Jenna. "Gilaaa, belum pernah ketemu tapi langsung jadi pasangan. Beruntung banget." tambah Lea.
"Ihh, apaan sih. Kalian bertiga ga kebayang awkward nya nanti gue sama dia?" tanya Jessica. Ele tertawa. "Dylan itu nakal, bukan dingin, Babe. Dia sama kayak lo. Bawel. Ajak ngomong aja nanti" ucap Ele. "Beneran? Ya ampun puji Tuhan, ga dingin." balas Jessica sambil mengelus dadanya.
"Ya udah, nanti gue ketemu kalian di kantin ya. Bye." ucap Jessica saat mereka sudah berada di depan ruangan Miss Leah. "Okay, good luck Babe!" balas teman-temannya.
Jessica menarik nafas kemudian membuangnya sebelum mengetuk pintu ruangan Miss Stella. Begitu dia membuka pintu itu, sudah ada Dylan dan beberapa murid yang hadir disitu.
"Kamu terlambat lagi." ucap Miss Stella. Jessica tersenyum miring. "Maaf Miss, tadi aku beres-beresnya lama." balas Jessica kemudian duduk di sebelah Dylan, pasangannya.
"Oke. Sebelum Miss lanjut, kalian boleh berkenalan atau berdiskusi dulu dengan pasangan kalian. Silahkan." ucap Miss Stella.
Momen inilah yang Jessica takuti.
"Lo Jessica ya?" tanya Dylan. "Iya. Jessica Robertson." jawab Jessica sambil tersenyum. Dahi Dylan perlahan mengerut. "Lo.. anaknya George Robertson?" tanya Dylan lagi. "I.. iya. Kok lo tau?" jawab Jessica dengan pertanyaan lagi. "Ya ampun! Dad lo sama dad gue itu sahabatan!" balas Dylan dengan girang.
Weird. Bad boy kok tumben ramah ya?
"Ohh. Iya, iya, gue tau dad lo. Damon Warren 'kan?" ucap Jessica. Dylan mengangguk. "Anyway, tadi lo gemesin di kelas." ucap Dylan.
Wajah Jessica memerah. Dude.
"Gemesin kenapa?" tanya Jessica.
"Saat lo tanya buat anak sama gue. Lo lucu." jawab Dylan kemudian tersenyum yang merupakan cara memikat hati para kaum hawa. Namun belum dengan Jessica. BELUM.
"Ahh.. itu. Yaa, gue bingung karena gue ga tau baby project." balas Jessica.
"Jadi, kita bakal berperan sebagai orang tua?" tanya Jessica.
Dylan mengangguk. "Mungkin."
"Gue vaping dulu deh." ucap Dylan kemudian meninggalkan ruangan Miss Stella yang dibalas senyuman Jessica sekaligus kedua alisnya yang diangkat.
Sepeninggal Dylan, Jessica hanya diam bermain handphone nya.
❤️ (4)
Jeanmarie Lea
jadiii, bagaimana Jes?Eleanor Bryant
^Chanelle Jessica
biasa aja. gue udah ngobrol sama dia tadi.Jenna Ivory
good start!!Chanelle Jessica
dia tau dad gue. ternyata Damon Warren sahabat dad gue.Jenna Ivory
omg. seharusnya kalian udah kenal dong?Chanelle Jessica
idk. should we?Eleanor Bryant
i think you guys should. karena kan pasti dad kalian saling ngomongin anak-anaknya.Chanelle Jessica
i don't care bruh.Jeanmarie Lea
jangan nyesel ya nanti❤️Chanelle Jessica
what? why?Jeanmarie Lea
ya pokoknya jangan nyesel aja nanti, Babe.Chanelle Jessica
okay. gotta back to tasks. Dylan udah dateng.Eleanor Bryant
good luck you both❣️❣️ -Ele, Lea, Jenna.Chanelle Jessica
thanks❤️"Hey." sapa Dylan. Jessica menaikkan wajahnya kemudian tersenyum. "Cepet banget." balas Jessica. "Ketahuan Mister Leonard." jawab Dylan. Jessica tertawa kecil.
"Okay boys and girls, besok kalian akan bertemu dengan bayi kalian. Dan ingat, mereka adalah bayi manusia, bukan boneka. Ada yang ingin bertanya?" ucap Miss Stella. "Projek ini untuk berapa lama Miss?" tanya salah seorang murid. "Dua semester terakhir kalian sebagai syarat sebelum wisuda. Jadi, selama satu tahun ini kalian akan fokus dengan bayi kalian sebagai skripsi kalian." jawab Miss Stella.
Jessica mengerutkan dahinya. "Satu tahun membesarkan bayi ini sama Dylan? Are you kidding me? Nanti kalo anaknya diajarin macem-macem, gimana?" batin Jessica. "Wow, gue pikir kita akan kompak selama satu tahun ini." ucap Dylan kemudian meninggalkan Jessica dari ruangan Miss Stella.
Jessica mengerutkan dahinya lagi. "Misterius banget sih si Dylan! Tadi baik, sekarang gue ditinggalin. Dasar laki-laki nakal aneh." protes Jessica. "Kamu kenapa Jes?" tanya Miss Stella yang ternyata masih ada di ruangannya. "Ah, enggak Miss. Gapapa." jawab Jessica kemudian meninggalkan ruangan Miss Stella.
Di koridor, Jessica melihat Dylan jalan bersama perempuan lain. Namanya Loretta Mandy Hamilton. Walaupun Mandy bergelayut manja di gandengan Dylan, tampaknya laki-laki itu sangat cuek. Mandy adalah murid financial management. Yang Jessica ketahui, Mandy sudah menyukai Dylan sejak awal kuliah.
Tapi tampaknya Dylan tidak memberi balasan apa pun untuk Mandy. Dylan terlalu sering memainkan perasaan perempuan. Alasan Dylan melakukan itu untuk membuat para perempuan yang menyukainya menjauh. Namun, usaha Dylan tidak berhasil bagi beberapa perempuan, termasuk Mandy.
Bukannya Jessica cemburu dengan Mandy, hanya saja terkadang Jessica kesal dengan sikap Mandy yang sangat menyebalkan. Bahkan, Mandy pun sering iri hati dengan Jessica saat mereka kuliah gelar sarjana dan kebetulan mereka bertemu lagi.
"Lo ga boleh bawa perasaan sama Dylan, Jes. Dia suka mainin perasaan perempuan. Jangan sampe lo suka sama dia." ucap Jessica pada dirinya sendiri.
"Hai Jes." sapa Harvey. Jessica melihat ke sampingnya, dimana laki-laki itu berjalan di sampingnya. "Hai." sapa Jessica balik. "Lo belom pulang?" tanya Harvey. Jessica menggelengkan kepalanya. "Kelas terakhir gue selesai jam dua siang." jawab Jessica.
"Oh gitu. Jadi sekarang lo lagi istirahat? Mau gue temenin ga?" tanya Harvey. Jessica mengangguk tersenyum. "Boleh."
Harvey Christopher Kent Owens. Laki-laki yang tidak kalah tampan dari Dylan adalah sahabat dari Dylan sendiri. Harvey memiliki studio musik di beberapa tempat di Los Angeles.
Dan satu fakta lainnya adalah, Harvey adalah mantan kekasih Jessica.
🍼🍼🍼
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️