Los Angeles, USA
02.32Suara tangisan Carsten kembali membangunkan Jessica. Gadis itu memeriksa jam di handphone nya. Setengah tiga subuh. Jessica membuang nafasnya dengan pasrah. Akhirnya dia merasakan kedua orang tua yang selalu terbangun saat bayi mereka menangis saat tengah malam atau pun subuh.
Jessica kembali menggendong bayi itu sambil menatap pemandangan dini hari dari pintu geser ke arah balkon kamarnya.
Dengan sabar, Jessica menimang-nimang anak bayi itu sampai tangisan nya mereda.
Entah kenapa sebuah lagu dari film Barbie yang berjudul Always More terlintas di pikiran Jessica. Mungkin dengan menyanyikan lagu itu Carsten akan cepat terlelap.
"Everybody is born to care, It's something we were meant to share, Not to keep to ourselves all alone. If we make room for someone new, Doesn't mean that there's less for you, Only means that our circle has grown. Love knows, love grows, Bigger than before, In your heart there's always more. It's magic the more you give it away,
The more love comes back to you everyday."Bukan terlelap, tapi tangisan bayi itu justru berhenti. Jessica tetap bersyukur walaupun sebenarnya dia menginginkan agar bayi itu tidur.
"Maafin aku ya kalo aku ga ngerti maksud kamu apa nangis kayak ini. Tapi sebisa mungkin aku akan bikin kamu seneng." ucap Jessica pada Carsten yang sedang tersenyum.
Kapan pun dan dimana pun, Jessica tiba-tiba bisa menjadi orang yang emosional.
Tidak banyak orang yang tau, Jessica adalah orang yang sangat moody. Hal yang tidak disukai oleh beberapa orang adalah disaat Jessica sedang mood swing. Disamping moody, Jessica juga orang yang sangat sensitif.
Jadi, gadis itu terkadang bisa menangis sejadi-jadinya.
Los Angeles, USA
09.18Jessica terbangun sebelum Carsten bangun. Kesempatan itu digunakan Jessica untuk membuat quick breakfast, yaitu waffle-bacon-egg. Dengan cepat, Jessica membuat telur orak-arik dan juga menggoreng bacon sambil menunggu waffle nya selesai. Beruntung adonan waffle tersebut sudah dibuat sehari sebelumnya dan dimasukkan ke kulkas.
Violetta Thomas
pagi Jessica. nanti sekitar jam setengah sepuluh ASI buat Carsten sampe di penthouse kamu ya. thank you :)Chanelle Jessica
wahh, ok deh. siapp!Lima menit kemudian pun sarapan Jessica telah siap. Sebelum makan, Jessica kembali ke kamarnya terlebih dahulu untuk mengambil Carsten.
Kembali ke kitchen bar di dapur nya, obviously. Sambil memegang alat makan pada tangan kirinya, Jessica juga menggendong Carsten pada tangan kanan nya. Kalau saja kakaknya, Nicole, melihat adiknya seperti itu, sudah dipastikan kalau Jessica sudah memiliki aura keibuan.
Suara bel membuat Jessica menghentikan makan nya dan memeriksa ke pintu masuk. Ternyata seorang kurir yang mengantarkan ASI untuk Carsten.
"Thank you, Sir. Careful on the road!" ucap Jessica. Memiliki derajat yang terbilang tinggi, tidak membuat Jessica memperlakukan orang yang derajatnya lebih rendah dengan semena-mena. Gadis itu tetap menghormati orang yang derajatnya lebih rendah.
"Kok kamu belom bangun juga sih?" ucap Jessica sambil melihat Carsten kemudian dia tertawa sendiri. "Hari ini kamu ke rumah Dylan, daddy asuh kamu. Terus, besoknya kamu balik lagi kesini. Maaf ya kalo harus begitu. Karena aku ga tinggal sama Dylan." ucap Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️