Los Angeles, USA
14.50Begitu pintu apartment nya terbuka, Jessica dikejutkan dengan situasi yang sudah ramai. Kakak-kakaknya beserta keluarga mereka berada disitu. Memang, Jessica memperbolehkan keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk membuat fingerprint di fingerprint scanner miliknya.
"Nicole? Megan?" ucap Jessica tidak percaya. "Hai!" sapa Nicole—kakak Jessica yang pertama, sambil memeluk adiknya. "Tumben banget kesini." ucap Jessica. "Katelyn kangen sama kamu. Dia nangis terus kalo ga dianter kesini." jawab Nicole. Jessica menunjukkan wajah gemasnya. "Aww lucu bangettt. Katelyn nya mana?" balas Jessica. "Masih tidur siang." jawab Nicole. "Oh, oke." balas Jessica.
"Hai Meg!" sapa Jessica kemudian memeluk kakak keduanya. "Hey. I miss you so much, Lil sis." ucap Megan. "I miss you too, Meg." balas Jessica.
"Ada siapa nihhh?" tanya Geraldo—suaminya Megan pada anak laki-lakinya yang baru saja berusia satu tahun. "Mom..mommy." ucap Nolan yang masih belajar bicara. "Ini auntie, Sayang." ucap Jessica sambil menghampiri keponakannya itu. "An..anty." ucap Nolan yang membuat Jessica gemas. Nolan terus menggertak papanya agar dia bisa digendong oleh tante nya.
"Sini auntie gendong ya." ucap Jessica kemudian menggendong Nolan. Tidak lupa Jessica mencium pipi Nolan dengan gemas. "Kami boleh nginep ga?" tanya Geraldo. "Bukannya Jes ga kasih ijin, tapi besok Jes bawa bayi." jawab Jessica.
"Bayi?" tanya Nicole. "Bayi?" tanya Megan.
"Bayi?" tanya Geraldo. "Iya, bayi." jawab Jessica.
"Bayi siapa? Jangan-jangan kamu udah hamil tapi ga kasih tau kami ya?" tanya Megan. "Eh bukan! Jes ikut The Baby Project di kampus." jawab Jessica.
"Pasangan kamu siapa?" tanya Nicole.
"Dylan Warren." jawab Jessica.
"Dylan Warren? Kamu bukannya belom pernah ketemu ya?" tanya Megan. "Udah. Tadi di kampus." jawab Jessica.
"Wow, jangan sampe jatuh cinta sama dia ya, Sist. Bahaya." ucap Geraldo.
"Memangnya dia senakal itu?" tanya Jessica.
"Bukan masalah nakal nya, Jes. Gue takut aja lo suka sama dia terus dia malah mainin perasaan lo." jelas Geraldo.
"Oh gitu. Yaudah, makasih ya saran nya." balas Jessica.
🍼
Chanelle Jessica
hey, sibuk ga?Satu menit. Tiga menit. Lima menit kemudian.
Harvey Christopher
ngga. kenapa Jes?Chanelle Jessica
mau tanya, boleh?Harvey Christopher
boleh Jes.Chanelle Jessica
emang Dylan sejahat itu? lo pasti ngerti maksud gue.Harvey Christopher
kok lo tanya nya begitu?Chanelle Jessica
gue mau tau.Harvey Christopher
ngga begitu. kalo orang yang bener-bener deket dan kenal dia ga bakal bilang begitu. di satu sisi Dylan punya maksud baik Jes.Chanelle Jessica
apa?Harvey Christopher
biar perempuan-perempuan itu sadar kalo Dylan sebenernya ga suka sama mereka, Jes. daripada mereka sakit hati berkelanjutan, mending begitu sih.Chanelle Jessica
dia udah pernah jatuh cinta belom sih?Harvey Christopher
belom pernah. selama ini cuma main-main doang.Jessica menghela nafas. Kenapa dia harus dipasangkan dengan laki-laki seperti Dylan? Apa tidak ada yang lebih baik dari Dylan?
Chanelle Jessica
oh gituu, oke deh. makasih Vey :)Harvey Christopher
iya, sama-sama Jes:)Baru saja Jessica akan mengunci layar handphone nya, sebuah pesan masuk lagi.
Dylan Warren
our baby is coming tomorrow. don't be late."Excuse me? Our baby? You wish, Dyl." ucap Jessica dengan kesal pada dirinya sendiri.
Chanelle Jessica
sorry, it's not our baby. it should be 'our fake baby'.Dylan Warren
😏"Apaan banget sih si Dylan. Gajelas." gerutu Jessica pada dirinya sendiri sebelum melempar handphone nya ke sudut tempat tidur nya yang lain.
🍼🍼🍼
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️