21 : She's Awake?

3K 139 0
                                    

Los Angeles, USA
10.22

Semua anggota keluarga Dylan dan Jessica serta sahabat-sahabat mereka berdua berkumpul kembali di ruangan VIP.

Hari itu, genap empat minggu Jessica dalam kondisi koma. Semua orang semakin khawatir dengan kemungkinan Jessica akan bangun kembali. Cameron bilang, kondisi Jessica sempat drop kemudian membaik lagi. Hal itu membuat semua orang terlebih Dylan semakin ketakutan.

"Cam, Jessica kapan bangun?" tanya Nicole saat berada di ruangan suaminya.

Cameron yang sedang membaca berkas-berkas Jessica membuang nafasnya dengan berat. "Seharusnya minggu ini udah bisa bangun, Nic. Kamu jangan khawatir ya? Aku yakin adek kamu lagi berjuang sekuat tenaga buat bangun." jawab Cameron.

"Aku ga bisa bayangin kalo seandainya Jessica ga bangun lagi. Dia anggota keluarga aku yang paling dicintai sama banyak orang karena sifat nya. Hidup aku bakalan jadi bosen banget kalo dia udah ga ada." ucap Nicole. "Nicole, kalo aku yakin Jessica bisa bangun, kenapa kamu enggak? Kamu percaya 'kan sama adek kamu?" balas Cameron.

"Aku percaya banget, Cam. Dia juga pernah ngalamin hal yang sama sebelomnya. Aku yakin dia semakin kuat hadapin ini semua." jawab Nicole. "Jangan khawatir ya, aku yakin banget Jessica lagi berjuang buat bangun supaya bisa ketemu kalian lagi." balas Cameron sambil mengusap punggung istrinya itu.

"Tapi kalo dia lupa ingatan? Itu juga aku takutin, Cam." tanya Nicole. Nicole ada benarnya juga. Sesama ahli bedah, Cameron dan Nicole terpikir terus tentang kondisi adik mereka kalau sampai lupa ingatan. "Aku yakin Dylan bisa bantu. Laki-laki itu, dia selalu ada buat Jessica selama Jessica koma. Aku yakin Dylan bisa bimbing Jessica, dan kalian keluarganya pasti lebih bisa." jawab Caneron.

"Pokoknya kita positive thinking. Oke?" ucap Cameron. "Oke." jawab Nicole.

Los Angeles, USA

Sudah memasuki hari keempat di minggu ke empat. Tapi Jessica belum kunjung bangun juga. Tori dan George sudah mengikhlaskan anak bungsunya itu seandainya Jessica tidak bisa membuka matanya kembali untuk selamanya.

Bagaimana dengan Dylan? Semakin hari, laki-laki itu semakin depresi karena kondisi Jessica. Yang awalnya memiliki energi positif, tapi semakin lama Jessica seakan tidak memberikan harapan positif lagi bagi Dylan. Laki-laki itu terus memikirkan bagaimana kehidupannya tanpa Jessica yang sudah mengisi hari-harinya selama empat bulan.

Bagaimana pula dengan nasib Carsten, anak asuh mereka? Carsten genap berusia tujuh bulan pada minggu ke empat itu. Dan bayi itu sudah mulai meracau yang aneh-aneh. Dylan berharap kata pertama yang diucapkan Carsten adalah "Mommy", dan itu merupakan harapan Dylan agar Jessica tetap hidup.

Tersisa lima bulan lagi bagi Dylan dan Jessica—kalau gadis itu masih ada untuk merawat Carsten.

Tidak jarang pula Dylan meracau saat tidur. Laki-laki itu terus berkata "jangan tinggalin aku" saat dia bermimpi. Mungkin Dylan berulang kali memimpikan gadis yang dia cinta sampai menangis histeris.

Los Angeles, USA
15.43

Hari itu tepat hari terakhir di minggu ke empat. Semua orang semakin ketakutan karena Jessica tidak menunjukkan adanya tanda-tanda dia akan bangun.

"Dyl, kalo Jessica ga bangun gimana?" tanya Diana yang sedang dipeluk Dylan sambil menangis. "Gue juga ga tau Di." jawab Dylan. "Emang ga bisa pake alat kejut jantung biar dia bangun? Ayo dong masa ga ada cara lain biar dia bisa bangun?" tanya Diana yang jengkel sendiri. "Ga bisa Di." hanya itu jawaban Dylan.

"Ciuman cinta sejati juga ga bisa?" tanya Diana dengan polosnya. "Di, ini bukan dunia fantasi. Ini dunia nyata." jawab Dylan lagi. "Dyl! Lo kenapa jadi santai begitu sih?!" bentak Diana sambil mendorong Dylan. Dylan menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu duduk dengan lemas. "Gue udah ikhlas, Di." jawab Dylan sambil menahan air matanya.

The Baby ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang