Los Angeles, USA
11.17"Mommy." ucap Carsten. "Apa Sayang?" tanya Jessica kemudian mencium puncak kepala bayi tersebut. Carsten kini sudah berumur sembilan bulan loh! Dan perkembangan bicaranya termasuk cepat untuk usia sebayanya. Carsten pun merangkak di atas karpet yang cukup besar yang sudah Jessica sediakan untuk bayi tersebut.
Tanpa Jessica duga, Carsten perlahan merangkak ke arah sofa dan mencoba untuk berdiri. "Eh, Carsten mau belajar berdiri?" tanya Jessica sambil memegangi Carsten. Dan seperti biasanya, Carsten tersenyum lebar. Jessica yang tadinya duduk pun mengubah posisinya menjadi berlutut agar bisa memegangi Carsten dengan benar.
Kedua kaki mungil dan lemas Carsten pun mulai berusaha sekuat tenaga untuk menyeimbangkan tubuh bayi tersebut. "Hayo, bisa tahan ga?" tanya Jessica sambil perlahan melepas pengangannya pada Carsten, namun masih mengawasi bayi tersebut dengan kedua tangan berada di belakang dan depan tubuh Carsten.
Lagi, Carsten tertawa, namun sayangnya detik selanjutnya dia jatuh. Untungnya dia tidak jatuh dengan keras. Jessica tersenyum gemas kemudian mengangkat kembali tubuh Carsten. Kali ini, Jessica ikut berdiri dan memegang kedua tangan Carsten ke atas. Dan perlahan, kedua kaki mungil tersebut mulai melangkah sedikit demi sedikit.
Jessica tidak kalah bahagia dengan Carsten saat bayi tersebut mencoba untuk belajar berjalan. "Pinter ya anak Mommy Jes." ucap Jessica pada Carsten yang cekikikan. "Satu. Dua. Tiga!" ucap Jessica menghitung langkah Carsten dan memegangi kedua tangannya. Bayi tersebut tertawa dengan lucunya kemudian menjatuhkan dirinya pada Jessica yang sudah duduk.
"Jes, aku pulang." ucap Dylan entah darimana. Dylan melihat seluruh isi penthouse nya. Tidak ada orang. Namun kenapa dia mendengar suara Carsten?
"Kami di ruang keluarga." balas Jessica.
Dylan segera menuju ruang keluarga untuk menemui gadisnya dan Carsten.
"Carsten! Daddy is home." ucap Dylan setelah mencium bibir Jessica. Laki-laki itu kemudian duduk di sebrang Jessica dan merentangkan kedua tangannya agar Carsten menuju padanya. "Jagoan nya Violet lagi belajar jalan loh." ucap Jessica.
"Wah? Ayo kesini, ke Daddy." balas Dylan yang masih merentangkan kedua tangannya.
Kali ini, Carsten harus mencoba tantangan baru. Dia harus bisa menuju Dylan yang duduk bersebrangan dengam Jessica, dan jaraknya tentu saja tidak jauh. Namun bagi Carsten, hal ini sama saja seperti dia harus menyebrangi jembatan San Fransisco. Eh? Berlebihan ya?
"Come on, come to Daddy." ucap Dylan.
Jessica memosisikan Carsten dengan benar, kemudian dengan perlahan dia melepas Carsten. Walaupun jalannya lunglai, Carsten tetap mencoba untuk mendatangi Dylan. "Ayo, Sayang." ucap Dylan.
Dylan dan Jessica sama-sama terkejut ketika Carsten berhasil mencapai tujuh langkah pertama tanpa bantuan. Walaupun pada akhirnya Carsten jatuh pada tubuh Dylan, dia sudah membuat Dylan dan Jessica bangga. "Pinternya anakku ini." ucap Dylan sambil menggendong Carsten ke atas kemudian menciumnya. "Wahhh, seneng deh Mommy." tambah Jessica yang juga ikut mencium Carsten.
Carsten tersenyum menggemaskan, kemudian kembali dicium oleh kedua orangtua asuh nya. Dylan dan Jessica yakin kalau Carsten juga bangga dengan dirinya sendiri.
🍼
Dylan dan Jessica sepakat untuk berkunjung ke kediaman Thomas. Ya, menurut mereka Violet dan Darren berhak tau bahwa anak mereka sudah sangat berkembang. Dylan bahkan sudah terpikirkan kalau momen spesial ini terjadi pada dirinya sendiri.
Dylan tersenyum memerhatikan Jessica yang sedang bercanda dengan Carsten. Entah kenapa dengan menggembungkan kedua pipinya sukses membuat Carsten ketawa terbahak-bahak. Anak bayi itu juga mengusap kedua pipi Jessica yang tiba-tiba menjadi normal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️