Los Angeles, USA
20.31Jessica baru saja pulang dari mansion papanya. Setibanya di mansion nya Dylan, Jessica tidak dapat menemui keberadaan tunangannya itu di mansion nya sendiri.
Carsten sedang dititipkan pada orang tua kandungnya karena kejadian beberapa waktu yang lalu pada saat Dylan dan Jessica bertengkar hebat.
Waktu itu, Jessica berpikir dengan hadirnya Carsten di hidup mereka, Dylan akan berubah. Tapi sia-sia. Jessica sempat mendapati Dylan berbohong dan pergi ke night club dan sedang menari bersama perempuan lain. Entah kenapa pertengkaran mereka berdua terjadi secara tiba-tiba. Kalau menurut Dexter, Dylan ingin kembali menjadi Dylan yang dulu.
Bukannya Jessica melarang-larang Dylan, tapi yang gadis itu sangat takutkan adalah akibatnya pada Carsten.
"Dyl? Kamu dimana?" tanya Jessica sambil mencari-cari Dylan. "Isabel, kamu liat Dylan?" tanya Jessica pada salah satu asisten rumahnya Dylan. "Maaf Nona, saya ga liat Tuan daritadi." jawab Isabel.
"Please, call me Jessica. Jangan terlalu formal denganku." balas Jessica. "Baiklah." ucap Isabel sambil tersenyum. "Kalau gitu aku permisi." lanjutnya.
Jessica mengangguk. Gadis itu mencoba menelfon Dylan, tapi masuk ke panggilan suara. "Dyl kamu dimana?" tanya Jessica pada dirinya sendiri. Dylan tidak mungkin marah karena Jessica pergi ke rumah orang tua nya kan?
Jessica kembali teringat pertengkaran mereka semalam.
Flashback to last night
"Kamu kemana aja Dyl?" tanya Jessica malam itu. "Bukan urusan lo." jawab Dylan. Jessica tau tunangannya itu mabuk. Gadis itu segera menghampiri Dylan yang hampir terjatuh ke lantai.
"Kamu kenapa begini lagi sih? Aku kira kamu ga akan berubah lagi." ucap Jessica dengan sedih. Dengan sekuat tenaga, Jessica mencoba membantu Dylan berdiri dan meletakkan tangan kanan Dylan pada pundaknya.
Sesampainya di kamar Dylan, Jessica mendudukkan Dylan pada ranjangnya, dan mendorong pelan tubuh Dylan hingga terbaring. Kemudian Jessica mengangkat kedua kaki Dylan dan meluruskannya. Setelah itu, barulah Jessica bisa kembali ke kamarnya.
Tapi malam itu Dylan berbeda. Secara tiba-tiba laki-laki itu terbangun dan menarik kembali tubuh Jessica hingga jatuh pada tubuhnya. "Dyl.." ucap Jessica dengan takut. "Tidur sini." ucap Dylan. "Aku ga bisa." jawab Jessica. "Kenapa? Oh, lo udah ga mau jadi tunangan gue lagi? Oke." balas Dylan kemudian berguling menjauh dari Jessica.
Jessica menangis. Gadis itu mendekat dan memeluk Dylan dari belakang. "Aku sayang banget sama kamu Dyl. Tapi kamu juga yang buat aku jadi benci sama kamu. Aku ga pernah mau benci kamu. But you made me to." ucap Jessica sambil menangis.
"Aku cuma mau kamu tau, aku sayang banget sama kamu. Aku cinta banget sama kamu. Aku ga tau kamu denger aku apa enggak, tapi aku mau kamu tau. Kalo seandainya aku pergi, jangan cariin aku ya. Aku tau kamu butuh waktu sendiri. I love you." sambungnya kemudian mengecup pipi Dylan.
Dylan sudah tidur. Jessica pun keluar dari kamar Dylan. "Loh, Nona, kamu kenapa?" tanya Isabel. Jessica terkejut karena tertangkap basah oleh asisten rumahnya Dylan. "Gapapa, mataku kelilipan." jawab Jessica bohong.
Isabel memegang pundak Jessica. "Kamu kenapa nangis?" tanya Isabel. Pecah kembali tangisan Jessica setelah dia memeluk Isabel. "Aku peluk kamu sebentar ya." ucap Jessica. Isabel mengangguk paham. "Iya, gapapa. Aku tau kamu butuh seseorang buat cerita. Kalo kamu mau cerita sama aku boleh kok. Tapi kalo kamu ga mau aku ga maksa." ucap Isabel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Project
Romance"Aku harus bikin anak sama Dylan?" "Jes, gue cinta sama lo." What would happen between these two awkward creatures? Follow Dylan's and Jessica's journey in this story. Happy reading❤️