heart vs mind

19.6K 1.6K 319
                                    

Normal pov

Levi sedang duduk di lantai atas atap gedung sekolahnya sendirian, murid biasa tidak boleh naik ke atas sana tapi karena Levi memiliki cerita yang berbeda juga dengan wajah imutnya,

siapa yang rela menolak permintaannya?

Dari kemarin dia terus berfikir tentang suatu hal yang bahkan tidak ia duga, hatinya sedang mencari sesuatu dan akhirnya menemukannya, tapi pikiran levi menentang kemauan hatinya itu.

Sebenarnya dia memikirkan Eren dari semenjak kejadian terakhir.

Cara Eren menyetubuhi dirinya terutama dari segala gerakan dan tatapan Eren , semua itu menandakan bahwa Eren benar benar menginginkan levi menjadi miliknya

"Ah dasar bajingan sialan!!"

Ketus Levi seraya mengacak-acak rambutnya, dia memutuskan untuk tidur sementara sambil menunggu jam istirahat berakhir di atas kursi kayu.

Saat ia memejamkan matanya, pipi Levi merasakan sesuatu yang hangat mengelus dengan lembut.

Ini membuatnya nyaman dan lebih ingin tidur, tapi sesuatu mengganggu Levi. Hawa mencengkam apa ini?

Levi membuka matanya lalu dengan gesit ia berdiri, ternyata itu si tampa- eh maksudnya si bajingan Eren.

"Tidak baik tidur di siang hari yang panas seperti ini Levi, nanti kamu bisa pusing. "

"Aku tidak peduli! menjauh dariku!"

"Kemarilah, aku tau kamu lapar. "

Tangan Eren bergerak atas bawah sebagai isyarat 'kemari dan makan.'

"Siapa yang lapar?!"

Krryuuk.

Suara perut Levi membuat suasana hening, Levi mendunduk menahan malu. Kedua tangannya memegangi perutnya sendiri, dalam hati ia sudah mengumpat dengan kasar, melihat hal itu Eren terkekeh pelan

"Kemarilah. "

Eren berdiri mendekati Levi , dia menarik tangan si rambut hitam untuk duduk lagi di bangku tadi dia tertidur.

"Tenang saja aku tidak akan 'memakan' kamu disini. "

Bisik Eren ke telinga levi, nafas milik si dominan itu menggelitik leher si putih pucat. Levi benar benar kesal pada orang satu ini.

"Kenapa cemberut? apa itu kode kamu ingin cium?"

Bush!

muka Levi seketika memerah seluruhnya, Eren tertawa melihat Levi seperti itu.

"Tidak!  dasar pria gil-"

Cup

Eren mencium pipi Levi dengan cepat, reaksi si uke itu hanya terdiam, matanya terbelalak dan wajahnya semakin merona saja.

"Eren!!"

Levi memukul kecil, hatinya marathon saat ini karena ulah Eren. Tapi tetap saja agent mungil itu tidak mau jatuh cinta pada si tampan ini.

"Ini makanlah sebagai permintaan maafku."

"Maaf? untuk apa?"

Levi mengambil roti lapis yang Eren sodorkan dan memakannya dengan lahap. Eren berdiri kemudian dia berlutut dihadapan levi, tindakan ini membuat Levi bingung.

"Maafkan aku tidak bisa menahan nafsu padamu Levi, aku ingin memulai semuanya dari awal lagi, aku tidak ingin menyakitimu."

Mata Levi membulat sempurna, Eren sedang bicara dengan serius. Jantung Levi tidak bisa berhenti bergedup kencang.

My Possessive Alpha ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang