Normal pov
Bip...bip...bip
Suara sebuah mesin yang berbunyi lemah menandakan lemahnya kehidupan seorang lelaki yang sangat mudah untuk berakhir. Kulit pucatnya menjadi semakin pucat juga bibir merah ranumnya kini berwarna putih seolah-olah ada salju yang diam diatasnya. Wajahnya begitu tenang, namun hal inilah yang membuat Eren semakin khawatir pada kondisinya. Sudah 7 jam sejak operasi namun dia masih saja koma dan detak jantungnya begitu lemah.
"Hanji, bagaimana caraku untuk menembus semua kesalahanku?"
Eren menjenggut rambutnya sendiri, terduduk dan frustasi terhadap takdir bodoh yang selalu ia jalani. Ia tidak peduli lagi dengan organisasi mafianya yang sudah mati, ia tidak ingin terjatuh dalam kesalahan yang serupa.
"Sudahlah Eren, ambil pelajaran dari kesalahanmu ini dan pastikan kau tidak mengulanginya lagi"
"Levi.., dia tidak akan pergi begitu saja kan?"
Dia menggenggam tangan pucatnya yang tengah terinfus itu, dingin, tangannya sangat dingin sekali. Tidak seperti biasanya yang selalu hangat dan nyaman, bahkan disaat Eren memakannya dengan kasar sekalipun tubuh levi masih menjawab tindakan Eren dengan sebuah kehangatan.
"Maaf pak, saya mendapati hasil riset yang baru saja keluar dari lab, ini hasilnya. Kalau begitu saya permisi pak, bu"
Seorang suster menyodorkan sebuah file tentang bagaimana kondisi tubuh levi, Eren dan hanji menbacanya dengan seksama. Mereka berdua terkejut ketika mendapati suatu data mengenai "kandungan"
"Le-levi hamil?!"
Hanji mengambil alih dokumen itu dari tangan Eren, eren yang tadinya berdiri kini langsung menjatuhkan dirinya diatas kursi. Ia melipat kedua tangannya disebelah levi kemudian menaruh kepalanya, ia sangat merasa bersalah sekarang, sangat sangat bersalah.
"Eren.., apa kau yang sudah menghamili levi?"
Eren mengangguk, dia masih saja menyembunyikan kepalanya. Sekarang dia merasa menjadi pria terbodoh di dunia.
"D-an.., levi keguguran?"
"Apa??!"
Reflek tubuhnya seketika berdiri dan menatap hanji, jadi ini alasan mengapa levi begitu lemah dan masih koma?, ini semua murni kesalahan dan kebodohan Eren?
"I'm sorry babe, I'm so sorry, please wake up and let me hug your warmith again"
Eren memeluk levi dengan hati-hati, ia menangis sejadi-jadinya. Tubuh mungil itu masih terasa sangat dingin, karena tindakan Eren dianggap berlebihan, suster terpaksa membawa Eren keluar dari ruangan rawat inap levi.
"Biarkan aku masuk!!"
"Eren!, Eren tenanglah!"
Hanji kewalahan saat menahan Eren, kekuatannya kalah besar dari pria ini. Setelah berhasil membujuknya agar tenang akhirnya hanji bisa pamit pulang padanya, ia perlu melaporkan semua ini pada Mike. Eren berjanji akan menjaga levi dan tidak akan kabur ketika polisi membawanya untuk menghadap ke meja hijau persidangan.
Sudah pukul 4 AM dan Eren samasekali tidak tertidur, ia pergi ke kamar mandi untuk membuang zat sisanya namun ketika Eren selesai dan hendak kembali ke ruangan levi. Pria itu sudah tidak lagi terbaring disana, hanya ada bercak darah yang membuat jejak kemana dia pergi. Eren langsung mengikuti bercak darah itu untuk segera menemukan levi yang masih dalam kondisi lemah, ketika ia menemukannya ternyata levi menuju atap rumah sakit berlantai 5 ini. Dia membuka pintu itu dengan perlahan agar tidak ketahuan oleh levi,
"Levi!, apa yang kau lakukan disana?!"
Levi tengah berdiri di lantai kecil setelah pagar pembatas yang tingginya setara dengan pinggang Eren itu, tangannya ia rentangkan dan posisi itu sangat sangat membuat Eren semakin takut dan sakit. Jika ia menjatuhkan dirinya begitu saja ia akan langsung tewas begitu saja, sedangkan Eren tidak menginginkan itu terjadi
"Stay away from me jaegar!, aku tidak menginginkan kehidupan ini lagi, aku merindukan ibuku disana"
"Hei, hei sweet heart, kumohon dengarkan aku dulu kitten. Mengapa kamu tiba-tiba ingin membunuh dirimu sendiri?, levi kumohon jangan tinggalkan aku sendirian disini"
Levi membalikkan tubuhnya, ia kini menatap mata Emerlard itu. Mata biru-abunya sudah merintihkan air mata, Eren begitu merasakan sakit hati levi karena semua perbuatan kejinya.
"Meninggalkanmu?, apa kau memikirkan sedikitpun tentang seberapa besar rasa sakitku selama ini?, aku bekerja keras untuk menjadi salah satu anggota CIA, Apa kau pikir mengemis di jalanan itu sangat membahagiakan?, ketika natal datang aku melihat semua orang berbahagia dengan keluarganya. Sedangkan aku?, aku hanya bisa menahan semua rasa dingin yang menyambar tubuhku juga rasa sakit hatiku. Ketika pria itu memperkosaku dan aku sudah menerima banyak siksaan dari kau juga darinya, kalian sama-sama gila!, aku tidak menginginkan kehidupan ini lagi, namun aku bersyukur sudah memberitau segalanya padamu Eren, maafkan aku. aku mencintaimu"
Levi tersenyum dengan sangat manisnya kemudian ia melepaskan pegangan tangannya, membiarkan tubuhnya terlepas dan jatuh begitu saja. Eren langsung lari mendekatinya, ia harus bisa menyelamatkannya dengan kedua tangan kotornya ini.
"Levi!!"
to be continue
Haiii balik lagi sama saiaa, ini gaakan tamat semudah itu kok, maaf ya kalau angst nya kurang dalam aku baru pertama kali buat cerita syedih😰😰
Jangan lupa vote ya guys!😄😄😄
See you later😜❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Alpha ✅
FanfictionWARNING BOY X BOY STORY (R-18) -OMEGAVERSE- UKE LEVI AND SEME EREN DO NOT COPY MY STORY VULGAR LANGUAGE, VIOLENCE AND OTHER🔞 Sebuah cerita cinta terlarang Eren Jaegar si penerus mafia dengan Levi Ackerman salah satu agent CIA yang berusaha menangka...