Cahaya matahari mulai masuk melalui celah jendela membuat kelopak mata Levi perlahan terbuka, mata biru abunya mencari jam untuk melihat pukul berapa sekarang.
"Jam 6 pagi? ugh, aku harus mandi. "
Gumamnya, ia berdiri kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di lantai 1, Levi melihat seseorang sedang membuka kulkas Armin lalu mengambil susu.
"Ah, pagi Levi. "
Sapa si dominan itu, dia hanya memakai training berwarna abu dengan kaos putih yang basah karena keringatnya, sesuatu dibalik baju yang menutupi perut Eren tercetak jelas, hal ini membuat jantung levi tidak teratur.
"E-eren? Aku tidak mendengarmu bangun."
"Mendengar? maksudnya?"
'shit, aku salah bicara. '
pikir Levi, mata emerlard Eren menatap Levi dengan dalam, Eren perlahan mendekati Levi hingga akhirnya mereka berhadapan sekarang. Sedangkan Levi benar-benar terpaku melihat tubuh Eren yang begitu, sexy
"Apa Armin belum bangun?"
"Y-ya, d-dia masih tertidur. "
Padahal Eren hanya bertanya namun kenapa hal itu sangat membuat levi gelagapan? terlebih lagi dengan tatapan mendominasinya.
"K-kenapa kamu berkeringat di pagi yang dingin E-eren?"
"Oh, aku habis selesai lari keliling perumahan."
"D-dari jam berapa kamu memulainya?"
"Sekitar 30 menit yang lalu. "
'apa? setauku perumahan ini sangat luas bahkan hingga melewati sekolah, orang ini benar benar kuat,aku harus waspada' oceh levi dalam pikirannya.
"Levi? baumu manis sekali, parfume
Apa yang kamu pakai?"Eren mendekati leher Levi , si putih pucat bergidik karena nafas eren menjelajahi lehernya, perlahan ia mundur menjauhi Eren namun si brunette tidak mau kalah dan terus mendekati Levi hingga akhirnya Levi menabrak tembok di belakangnya.
'shit, aku terpojok, aku juga belum meminum obat surrpressant, Eren adalah alpha yang kuat. '
Levi membuang mukanya, dari tadi orang yang memojokkannya ini belum berhenti menatapnya, saat levi ingin pergi, tangan Eren meninju tembok tepat dikedua sisi samping kepala Levi , tinggi mereka yang sangat berbeda membuat Levi tambah terpojok saja.
"Apa yang kau lakukan, Eren?"
"Levi." ia mendekatkan wajahnya pada leher pria yang berada dalam kurungannya "Apa kau.. seorang omega?"
DEG.
Levi menganga mendengar pertanyaan dari Eren, ia tergagap saat hendak menjawab ucapan Eren.
"Ten-tentu saja bukan!"
Levi mencoba melawan aura alpha Eren yang sedang memanggil omega atau mate nya.
"Benarkah? ayo kita buktikan jawabanmu Levi."
Eren melepas kaosnya, perut Eren benar-benar luar biasa, muscle-nya terbentuk sempurna dengan kalung kunci yang pas dilehernya.
"Apa yang kau- ah!"
Eren mengigit leher Levi ,tangan si omega cantik itu ia taruh di atas kepala Levi dan memegangi nya dengan satu tangan, sementara tangan satunya lagi Eren biarkan mengekspos badan indah Levi.
"Shh, tenanglah manis, aku hanya akan memakanmu, sedikit."
"N-no! let me go! mmph!!"
Eren melumat bibir tipis milik Levi , giginya menggigit bibir milik si uke itu, Levi terkejut dan meronta, ia menggerakan badannya kesama kemari, oksigen miliknya mulai menipis namun sayang hal itu membuat Eren masuk lebih dalam dan lidah mereka berdansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Alpha ✅
FanfictionWARNING BOY X BOY STORY (R-18) -OMEGAVERSE- UKE LEVI AND SEME EREN DO NOT COPY MY STORY VULGAR LANGUAGE, VIOLENCE AND OTHER🔞 Sebuah cerita cinta terlarang Eren Jaegar si penerus mafia dengan Levi Ackerman salah satu agent CIA yang berusaha menangka...