Whisper🚫

11.7K 1K 64
                                    

Normal pov

"Ahhn!, E-eren ahh"

"Le-levi?"

Levi sedang berada diatas tubuh eren, ia samasekali tidak memakai baju kecuali kalung hitam dengan bel besar ditengahnya. Apa itu kalung kucing?

"A-apa yang kau pikirkan bodoh?,Cepat ahh!, masuk lebih d-dalam"

Eren melihat ke arah juniornya, Sekarang ini mereka sedang 'menyatu' . Tanpa pikir panjang eren membalikan posisi mereka hingga akhirnya levi berada dibawahnya, ia menarik kaki levi ke atas sehingga junior Eren dapat mencapai posisi terenak levi. Eren melipat kedua tangan levi tepat di atas rambut hitam gagaknya. Ia menahan itu dengan satu lengannya kemudian menciumi levi habis-habisan.

"Mmh!, bi-biarkan a-aku bernafas!!"

"I missed you levi, I really am, I'm sorry I left you alone"

Eren mendorong junior andalannya itu lebih dalam hingga mulut levi terbuka lebar, lidahnya menjulur keluar yang justru Eren hisap. Si brunette itu terus memberi pleasure pada badan levi, dimulai dari nipple merah kerasnya yang ia mainkan. Badan levi berontak seperti kucing yang kepanasan. Namun sayangnya Eren tidak akan membiarkan kucing ini melarikan diri darinya, Eren melepaskan lidah levi yang sekarang sedang sibuk mengambil nafas karena dari tadi Eren terus menghisapnya juga menggigiti bibir tipis si suar hitam ini.

Mata abu-birunya samasekali tidak terbuka, ekspresi itu sangat eren sukai karena tubuh seksi levi benar-benar merespon panggilan 'mating season' dari hawa Alpha Eren yang terbilang kuat.

"Er- slow.. ah! s-slow down!"

"I miss you, you're mine! I can't live without you"

Pergerakan eren yang tadinya memanas kini berhenti, ia mencabut juniornya dari levi kemudian terdiam. Kepala si brunette itu tertunduk di atas dada levi, Mata abu-biru itu tidak bisa melihat indahnya mata emerlard kekasihnya ini ketika menangis karena rambut eren menghalanginya.

"Aku..., membiarkanmu dalam bahaya karena aku seorang mafia, please forgive me dear."

Eren semakin terisak, kedua tangannya memeluk levi dengan erat. Tangan putih levi menyentuh pipi eren dengan lembut, menyingkirkan rambut yang menghalangi mata eren.

"Shh, tenanglah Eren, aku ada disini bersamamu sekarang, Everything will be alright"

Levi mengecup kening eren sambil tersenyum, tangannya menampung kedua sisi pipi eren dan kening mereka saling menempel.

"Ini semua terlalu indah bagiku, Am I dreaming right now?"

Levi tidak membalas pertanyaan eren. Dia hanya tersenyum manis ke arah Eren, kedua mata itu saling bertemu dengan lama tapi sedetik kemudian levi menghilang dari hadapannya, Gelap dan dingin itu yang dia rasakan sekarang.

"Levi!  kemana kau levi! "

Teriak Eren menggema dalam gelap, dia tidak dapat melihat apapun hingga akhirnya ia terbangun.

"Semua itu.., mimpi?"

Air mata turun dari pipi Eren hingga baju kerahnya basah. Hanji menatap Eren dengan penuh kebingungan.

"Pukul berapa sekarang?"

"Ah, sekarang jam 00.01, kita sebentar lagi tiba di California"

Eren menyenderkan kepalanya pada kursi pesawat, hanji yang melihat Eren tengah galau ini sama seperti ia melihat rekan cebolnya.

"Bagaimana kau bisa mengenal levi? bahkan meneleponnya seperti itu? apakah kalian dekat?"

"Ah, Aku hanya mengenalnya sebatas murid dari grup archery Los Angeles"

My Possessive Alpha ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang