levi's pov
"Jangan!!"
Teriak gadis itu, aku masih merentangkan kedua tanganku. Ketika pria itu menarik pelatuknya tidak ada yang terjadi seperti perkiraanku, aku tersenyum
"Kau belum melepas kuncinya, jadi senjata di tanganmu itu tidak ada bahayanya"
"You mother fuc-"
Aku menggunakan tangan pria besar itu sebagai tumpuan tubuhku dan menendang kepalanya dengan kaki kanan ke arah kiri. Ia jatuh dan aku menendang perutnya, dia terbatuk dan aku tendang lagi kepalanya agar ia tidak melawan lagi. Aku melihat darah mengalir turun dari hidung pria itu.
"Awas kau bocah!!"
Ucap pria itu sambil lari tidak karuan, aku mendekati kedua anak kecil yang ketakutan itu.
"Waah, kamu sangat hebat, bisa kamu ajari aku caranya berkelahi seperti itu?"
Perempuan berambut merah itu berdiri dihadapanku dengan wajah sangat ceria, dia memiliki tubuh setinggi aku
"Umn.., maafkan adikku yang tidak sopan ini, terima kasih sudah membantu kami!"
Ucap bocah lelaki yang tadi sepertinya disakiti oleh pria mabuk itu, anak ini sangat kecil dan imut. Dia adalah kakak dari anak perempuan ini?, apa aku tidak salah dengar?
"Terima kasih kembali"
Ucapku, langsung membalikkan tubuh dan berjalan pergi. Namun ketika aku hendak pergi kedua anak itu menarik tanganku, aku menoleh ke arah mereka
"Jangan pergi dulu!, kami ingin berteman denganmu!"
Wajahku terasa panas, apa aku baru saja tersipu malu?, aku merasakan suatu kehangatan yang sudah lama hilang. Hal ini membuatku ingin menangis namun aku akan dipukuli paman jika menjadi anak cengeng lagi
"Namaku Farlan dan ini adikku Isabel, namamu siapa?"
"A-aku levi, Levi Ackerman"
Kami bertiga duduk di sebuah ayunan , menceritakan tentang keluarga dan bagaimana bisa farlan dan isabel diganggu oleh pria mabuk itu. Mereka berdua masih memiliki seorang ibu, namun ayah mereka mengalami kecelakaan di Paris dan meninggal dunia.
"Seperti apa ibumu levi?"
"Um, dia seorang wanita sederhana dengan kulit putih indah dan mata berwarna biru abu, rambutnya berwarna hitam gagak dan sangat cantik"
Setelah menjawab pertanyaan isabel, mereka berdua saling menatap kemudian tersenyum
"Lalu dimana ibumu sekarang?"
"Dia di surga"
Baik Farlan dan Isabel kini keduanya terdiam, wajah mereka yang awalnya ceria kini menjadi kusam dan khawatir. Aku tebak mereka pasti merasa bersalah dan iba
"Maafkan adikku, aku tidak tau ibumu sudah meninggal"
"Tidak apa, itu adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa aku sembunyikan. Menyembunyikan suatu hal yang telah hilang itu tidak akan membuatnya kembali lagi"
Farlan mengangguk, isabel menggerakan ayunannya perlahan hingga kencang. Farlan terlihat cemas melihat adiknya berayun sangat tinggi
"Hei!, itu berbahaya dasar adik bodoh!!"
"Lihat!!, aku ini adik yang lebih tinggi dari kakakku!, itu artinya otakku lebih tinggi darimu!"
Aku menahan tawaku saat mendengar mereka berkelahi, Farlan teriak-teriak pada Isabel namun tidak di dengar. Aku akhirnya tertawa kecil karena tidak kuat menahannya
![](https://img.wattpad.com/cover/148241311-288-k480107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Alpha ✅
FanfictionWARNING BOY X BOY STORY (R-18) -OMEGAVERSE- UKE LEVI AND SEME EREN DO NOT COPY MY STORY VULGAR LANGUAGE, VIOLENCE AND OTHER🔞 Sebuah cerita cinta terlarang Eren Jaegar si penerus mafia dengan Levi Ackerman salah satu agent CIA yang berusaha menangka...