paper planes

11.8K 1.2K 63
                                    

Normal pov.

Levi melangkahkan kakinya menuju ruangan rapatnya bersama agent CIA lainnya. Saat dia memasuki ruangan dengan banyak kaca besar yang gorden nya dibuka jadi langit malam terlihat jelas melalui itu. Meja besar dengan dilapisi kain merah sudah tertata rapih dengan banyak kursi hitam besar mengelilingi meja itu.

Levi mendudukan pantat kecilnya di dekat kursi milik Mike dan disebelah kananya hanji duduk sambil terkekeh melihat laporan yang ia pegang sangat berantakan.

Si mata biru-abu itu menghela nafasnya dengan berat, dia memikirkan bagaimana pesta keluarga Eren dirumahnya, dan dipikir-pikir Levi belum tau rumah Eren ada dimana.

Sambil menunggu semua orang datang dia membuka handphone-nya, jari kecil miliknya mengetik sesuatu untuk dikirimkan pada Eren.

"Eren, bagaimana pesta disana? and by the way aku belum tau dimana rumahmu. "

Pipi levi tertarik sedikit, dia menahan senyumnya agar tidak ada yang curiga.

Dia menunggu jawaban Eren dengan gemas, bertapa senangnya dia ketika ada notif yang dia sukai berbunyi dari handphone-nya.

"Ah semuanya berjalan baik sayangku, begitukah? kalau begitu akhir pekan ini aku ajak kamu ke rumahku, aku sangat kaget mendapat notifikasi darimu. "

Levi tersenyum sendiri sambil mengetik balasan pesan untuk Eren,

"Memangnya kenapa? Tak suka ya aku kirimi pesan?"

Levi menutup handphone-nya sedikit kesal, Eren bilang terkejut mendapat pesan darinya.

memangnya kenapa?

Ini pertama kalinya levi mengirim Eren pesan, sebelumnya selalu Eren yang mendahului sengaja untuk menggoda levi.

Handphone miliknya berdering keras, Levi panik dan mencoba keluar ruangan sebentar untuk mematikan telpon itu, tapi ia sangat terkejut begitu melihat siapa yang menelfonnya.

"Ada apa Eren?"

"Hi-hi, tidak sayangku, aku hanya ingin mendengar suara manismu itu, tidak sabar untuk menantikan bedroom warfare kita. "

Wajah Levi seketika memerah, padahal ini hanya suara Eren melalui telpon, dia juga berada di kantor.

'sadar dan tenangkan dirimu levi'

Si rambut hitam menggelengkan kepalanya, mengusir jauh pikiran aneh yang mulai menyerang pikirannya.

"Kitten? Oh astaga apa kamu sedang memikirkan hal panas yang biasa kita lakukan?  haha levi, aku tidak menyadari kamu menjadi se-mesum itu. "

Levi mendehem keras hingga eren tertawa, "D-dasar gila! tidak punya otak!"

"Kalau aku yang sekarang tidak punya otak sudah dapat mencuri hatimu, bagaimana jika aku memilikinya? dan orang gila ini calon suamimu,"

Wajah levi sangat memerah, dia merasakan panas mulai merambat keseluruh tubuhnya

"Apa wajahmu memerah sayangku?"

"T-tentu saja tidak!"

"Apa aku benar lagi? Don't worry dear, I'm gonna praying on you this weekend "

Deg.

Jantung levi mendadak marathon, dia mencoba untuk menenangkan dirinya tapi tidak bisa.

Eren si brengsek terus menggodanya tiada henti.

"Levi!  rapat akan segera di mulai!"

"Sebentar lagi hanji!"

My Possessive Alpha ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang