Forgive me pt.2

8.8K 840 53
                                    

Normal pov

"Kau bilang padanya bahwa Eren akan baik saja kan?, Jangan sampai levi tau bahwa sebenarnya Eren berada diambang kematian karena sarafnya banyak yang terputus, pastikan levi tidak depresi karena itu akan berbahaya untuknya, kamu paham?"

"Baiklah sir, saya akan pastikan semua itu"

©©©©©©

Bip...bip...bip..

Hanya suara mesin yang menemani Levi saat ini, mesin yang menandakan kuat atau lemahnya hidup pujaan hatinya, bila mesin itu berhenti berbunyi dan berganti dengan bunyi yang sangat panjang maka sirnalah harapan Levi untuk kembali bersama dengannya dan impian untuk membangun sebuah keluarga hanya akan menjadi mimpi dan tidak pernah jadi kenyataan.

Tangan besar yang ia genggam terasa sangat dingin, tidak hangat seperti biasanya. Bibir merah muda Eren yang biasanya selalu melontarkan ucapan yang membuatnya merasa bahagia dan malu itu kini tertutup rapat dengan pucatnya. Levi memejamkan matanya dan berdoa, agar Eren tidak diambil dan pergi meninggalkannya, sudah seminggu semenjak kejadian Eren tertembak dan peluru itu merusak tulangnya dengan parah, belum lagi peluru itu melubangi dekat nadi leher Eren, bila lebih dekat beberapa inchi saja maka tamatlah hidup pria brunette itu

"Kumohon....,kumohon...,kumohon sadarlah..."

Cekaman tangannya semakin kuat, matanya semakin terpejam dan hatinya semakin sakit. Mengapa Eren harus terluka karenanya? Mengapa semua ini harus terjadi?

"Eren, kau tau, saat kamu mengirim bucket bunga itu padaku, rasanya aku sangat kesal padamu dan ingin sekali aku meninju perut kekarmu itu, tapi aku juga merasa bahagia kamu memberiku bucket bunga sebanyak itu dan aku bahagia karena kamu mengingatku..., dulu aku tidak mau mengakui itu tapi sekarang aku akui itu, aku sudah memaafkanmu..., tolong- hiks.., kembalilah padaku"

Menangis sambil mencoba menahannya terasa sakit dan menyesakkan dada untuk levi, dia tidak tau apa yang harus ia lakukan saat ini kecuali menangis, dan memohon pada tuhan kekasihnya akan baik-baik saja. Ia berdiri dan mencium bibir dingin Eren dan kemudian melangkahkan kakinya dengan lesu keluar dari ruangan dimana Eren dirawat.

"Levi"

Ketika levi mendengar suara farlan, ia buru-buru menghapus jejak air matanya dengan tangan putih pucatnya dan kini levi menghadap farlan.

"Levi, bagaimana kabar eren?, apa dia belum siuman juga?"

"Belum, tapi dokter bilang ia akan sadar beberapa hari lagi, tapi tetap saja aku tidak bisa tenang melihatnya terbaring seperti itu"

Levi menunduk, sangat terlihat jelas dari wajahnya ia kelihatan lelah dan perlu istirahat. Sudah dua hari levi menjaga Eren tanpa pulang ke rumah dan menyerahkan urusan caffe pada Farlan dan Isabel

"Aghh..."

Keluh levi, bahkan helaan nafasnya terdengar begitu berat dan lelah, ini efek ia tidak tidur selama dua hari dan terus menerus menjaga Eren tanpa memikirkan kesehatannya sendiri, melihat hal ini hati Farlan begitu iba dan tersayat.., mengingat ia pernah jatuh hati pada levi

"Hei, lebih baik kamu pulang levi, wajahmu sangat mengerikan karena lelah, petra juga sangat mengkhawatirkan mama-nya, aku akan menjaga Eren disini jadi tenang dan beristirahatlah"

"Petra?, astaga Farlan, mengapa aku bisa seperti ini?, Rasanya tubuhku ambruk dan hampa. Aku begitu mengkhawatirkan dia sampai aku tidak ingat ada anak kecil menungguku dirumah, maafkan aku"

Farlan hendak merentangkan tangannya untuk memeluk levi namun ia menurunkannya kembali karena ada dokter kenalan Levi, pada saat si suar hitam masih depresi dan tertekan ia selalu menemui dokter ini untuk konsultasi

My Possessive Alpha ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang