Levi's pov
"Levi.., buka matamu sayang, cantik, maukah kamu membuka matamu untuk aku?"
Dia. Aku mendengar suaranya memanggil namaku dalam kegelapan, aneh sekali. Aku tidak bisa membuka mataku, lebih tepatnya aku tidak mau membuka mataku. Kenyataan bahwa Eren sudah tiada tidak bisa aku terima, kemauanku bersamanya kini hanya tinggal mimpi belaka yang tidak akan pernah terwujud. Maka dari itu aku tidak mau membuka mataku, jika aku dapat bersamanya dalam mimpi, aku tidak akan pernah membuka mataku dan menikmati mimpi ini. Senyuman , kehangatan, dan semua omongan manis yang selalu Eren lontarkan padaku masih aku ingat dengan baik. Aku tidak tau harus berbuat apa, mengapa takdir begitu jahat padaku dari semenjak aku kehilangan Kuchel, hingga sekarang?
"Eren..."
Bibirku terus menggumamkan dirinya, menyebut namanya berulang kali dengan harapan ia akan kembali dan memelukku, mencium keningku dengan penuh kasih sayang. Sekarang itu hanya omong kosong saja, aku sudah kehilangan dia
"Levi, bangunlah sayang"
Aku membuka mataku perlahan, dapat aku rasakan air mata yang terus mengalir di pipiku membuat mataku sakit dan perih. Aku melihat sesosok lelaki berambut brunette tengah menggenggam tangan kananku, meski pandanganku masih tidak jelas tapi genggaman ini terasa sangat hangat
"E-Eren??!"
Aku terkejut bukan main, Eren tengah duduk disebelahku sambil tersenyum melihat aku yang sudah sadar. Ta-tapi Eren sudah mati kan?, lalu apakah ini arwah si brunette itu atau aku masih bermimpi?!
"T-tapi.., a-aku meli-hat suster menutupimu d-dengan kain putih.., astaga, aku pasti sudah gila"
Dia menatapku dengan ekspresi bodoh dan malah tertawa, ini benar. Aku pasti sudah gila melihat orang mati kembali hidup dan kini orang mati itu sedang mentertawakan ku
"Big bro!, kamu sudah sadar, syukurlah" Isabel dan Farlan masuk ke dalam ruang inap dengan membawa makanan
"Oi, oi, cepat panggilkan psikolog. Rasanya aku sudah kehilangan akal sehatku"
"Hah?, apa maksudmu levi?"
Farlan malah menatapku dengan bingung, begitu juga si gadis berambut merah yang kini sedang melahap makanannya itu
"Tidakkah kalian lihat si brunette yang sedang menggenggam tanganku dengan ekspresi bodohnya itu?, Kemarin aku lihat dia sudah mati!"
Isabel dan Farlan saling menatap, kemudian mereka tertawa. Astaga, apa sih yang mereka semua sembunyikan dariku?!
Normal pov
"Levi, dari kemarin Eren memang masih hidup. Dia meminta agar kami berakting seolah-olah dia sudah mati, sebenarnya saat kamu pulang Eren sudah siuman dan kondisinya sudah sehat. Dia hanya ingin meng-test seberapa kacau kamu saat ia berpura-pura mati, sepertinya kami juga keterlaluan sih, habisnya kamu sampai pingsan begitu. Semua ini rencana kekasihmu"
Flashback
"Ucapan yang begitu indah Crunch, tapi seperti yang kamu bilang. Levi milikku"
Farlan terkejut Eren sudah siuman dan nampaknya ia juga sudah sehat, ketika ia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon levi, Eren melarangnya
"Panggil dokter dan yang lainnya, aku punya sebuah rencana dan aku butuh bantuan dari kalian semua, begini-"
Rencana itu bermaksud untuk menipu Levi dengan mempalsukan kematian Eren. Si brunette ingin tau seberapa besar cinta Levi padanya, ia ingin melakukan test pada kekasihnya. Setelah dokter, suster, Farlan, dan Isabel mengerti rencanapun segera dilaksanakan esok paginya. Semua berjalan sempurna, bahkan terlalu sempurna hingga levi jatuh pingsan karena tertekan. Eren merasa bersalah tapi dia jadi tau bagaimana perasaan levi tanpa ditutupi oleh sifat tsundere alias mau tapi malu yang dimiliki oleh lelaki cantik bernama Levi Ackerman itu, oh mungkin sebentar lagi menjadi Levi Jaegar
End of flashback
Si suar hitam itu menunduk, dia menatap kedua tangannya dan terpaku. Jadi selama ini ia tengah dikerjai?, keterlaluan sekali pacarnya itu yang mengerjai hingga ia jatuh pingsan
"Maaf ya sayangku, aku sepertinya keterlaluan sekali menjahilimu hingga membuatmu pingsan begini. Apa sekhawatir itukah kau padaku?, sampai semua suster yang ada di ruangan ICU kamu teriaki begitu. Apa kamu mencintaiku?"
Muka levi mendadak merah, ia malu, sangat malu mengingat seluruh kejadian yang kemarin terjadi. Dia meneriaki suster-suster dengan histeris, dia juga memarahi kedua sodaranya hingga ia pingsan karena tertekan. Wajahnya memerah dan terasa panas, dia menutupi wajah merahnya itu dengan kedua tangan putih pucatnya
"Hahaha!, wajah itu yang sangat aku rindukan, jangan tutupi wajahmu sayang. Kamu terlihat sangat manis ketika pipimu merah merona"
'sial, hentikan!!, uh.., aku tidak kuat menahan malu'
Batin Levi sambil terduduk diatas kasur pasien, karena merasa menjadi nyamuk, Isabel dan Farlan memutuskan untuk memberi sepasang kekasih itu privasi dan meninggalkan mereka berdua. Kini Eren tidak perlu segan-segan lagi untuk menggoda Levi
Cup
Mata levi membulat sempurna, bibirnya baru saja disambar tanpa permisi oleh si brunette, kedua mata levi meneteskan air mata lagi. Dia kesal namun bahagia, rasanya sangat senang semua itu hanya candaan kurang ajar dari Eren. Bila Eren benar-benar pergi, levi tidak tau harus berbuat apa untuk mengisi kekosongan dalam hatinya
"Kenapa kamu menangis?, maafkan aku sudah membuatmu tertekan. Aku berjanji akan melindungimu dan anak-anakku nanti, aku akan bertambah usia bersamamu. Aku akan memberikan seluruh hatiku padamu, senyummu juga bahagiaku. Akan aku pastikan yang terbaik untukmu dan anak kita nanti. Hingga akhirnya kita memiliki cucu dan menikmati hari tua bersama, bahkan saat tuhan memanggil kita berdua, aku akan terus bersamamu. Aku mencintaimu levi, aku akan berubah menjadi pria yang kamu idamkan. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi lagi"
Levi menutup mulutnya dengan tangan kirinya, ia menangis, bukan karena sedih tapi ia bahagia. Ia bahagia pujaan hatinya masih ada dihadapannya dan mereka bisa membangun keluarga
"A-aku bersedia.., men-mengganti margaku dengan margamu, penggoda sialan"
Eren tersenyum lebar hingga matanya menyipit, ia memeluk levi dengan segala kasih sayang. Eren tidak mau menyakitinya lagi, Eren tidak mau membuatnya menangis diatas kesedihan lagi namun ia ingin Levi menangis karena bahagia. Levi mengecup pipi kanan Eren dalam pelukan kemudian dia juga tersenyum bahagia
"I promise I'll never hurt you anymore, I'll love you till my end, let's make a family together, I love you levi"
"I know, I love you too Eren"
Mereka kembali berbagi kehangatan dalam pelukan penuh rindu, Eren mengelus-elus puncak kepala levi sambil menciuminya. Sebentar lagi mereka akan menikah, saat levi sudah membaik Eren akan segera menyiapkan pernikahan mereka berdua dan akhirnya mereka akan bahagia dalam ikatan pernikahan.
To be continue
Hahaha!😄
Jangan sedih kawan-kawan, kemarin Eren cuman jail kok😝
Yang mau aku lanjut sampe malem after wedding mana suaranya?, dibikin lemon jangan biar seger?😙😙😙
Jangan lupa like and komen ya gaes😃❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Alpha ✅
FanfictionWARNING BOY X BOY STORY (R-18) -OMEGAVERSE- UKE LEVI AND SEME EREN DO NOT COPY MY STORY VULGAR LANGUAGE, VIOLENCE AND OTHER🔞 Sebuah cerita cinta terlarang Eren Jaegar si penerus mafia dengan Levi Ackerman salah satu agent CIA yang berusaha menangka...