2.

12.7K 809 80
                                    

Hari itu akhirnya tiba.Dimana Zain dan Dira menginjakkan kaki mereka di tanah korea.Pukul sebelas malam waktu setempat pesawat landing di Incheon airport.Zain sedikit mengetatkan kardigan pemberian Dira yang ia pakai ketika udara korea mulai menyapa tubuhnya.Benar kata Dira,korea cukup dingin di musim gugur.Dan mungkin Zain tak akan terbiasa dengan suhu yang berbanding terbalik dengan di Indonesia itu.

Zain dan Dira menyeret koper mereka keluar dari bandara.
Dan saat itulah sesosok pria paruh baya melambaikan tangan kearah mereka.Dia adalah tuan Choi.Mitra ayah Dira.Mereka bertemu saat ayah Dira ada perjalanan bisnis ke Bali tujuh tahun lalu.Saat itu ayah Dira menyelamatkan tuan Choi yang hampir dibegal.Ya ya karena sewaktu muda ayah Dira pernah mengikuti perguruan bela diri.Dan setelah kejadian tersebut mereka berdua saling mengenal dan berteman dekat.Tiga tahun lalu tuan Choi bertandang lagi ke Indonesia dan tinggal beberapa hari di rumah Dira.Dan sekarang gantian tuan Choi yang menawarkan agar Dira dan temannya tinggal di rumahnya selama berada di Korea."Annyeong haseyo,Choi ahjussi."Sapa Dira disertai bungkukan 90° dari tubuhnya.Begitupun dengan Zain melakukan hal yang sama seperti Dira.Tuan Choi tersenyum pada keduanya."Mari,kita kerumah paman.Kupikir udara disini terlalu dingin untuk kalian."Ucap Tuan Choi dengan bahasa inggrisnya yang fasih dan segera mempersilahkan Dira serta Zain masuk kedalam mobilnya.

~•~

Rumah tuan Choi cukup besar untuk kota sepadat Seoul.Apalagi hanya ditinggali tuan Choi dan istrinya.Tuan Choi memiliki seorang putri namun telah menikah dan tinggal dirumah suaminya.Jadilah ia hanya tinggal berdua bersama istrinya.Dan mendengar kedatangan anak mitranya ke Korea,tentu saja ia sangat senang.Rumahnya pasti akan serasa lebih hidup.Nyonya Choi menyambut kedatangan Dira dan Zain dengan baik.Ia memberikan perhatian bak seorang ibu pada mereka berdua.Sedikit ada perbincangan diruang tamu antara si pemilik rumah dan kedua tamunya.Sekedar perbincangan ringan.Zain sesekali menjawab pertanyaan pertanyaan yang di lontarkan untuknya.
"Kupikir ini sudah terlalu malam.Kalian berdua istirahatlah.Mari ku antar."Nyonya Choi memandu Dira dan Zain menuju kamar yang tak jauh dari tangga.
"Kamsahamnida,Choi ahjumma.Annyeong Chumuseyo."Tutur Zain lembut dan dibalas anggukan nyonya Choi.Zain ikut tersenyum ternyata apa yang ia pelajari selama satu minggu yang lalu ada hasilnya.Zain memang mahir berbahasa inggris namun ia tetap belajar untuk menguasai bahasa korea.Ia pikir mungkin itu akan cukup membantu.Jadi ia sengaja mengikuti saran Dira untuk belajar bahasa korea dan hasilnya cukup memuaskan.Zain dapat sedikit menguasai bahasa tersebut.

Dira lebih dahulu menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur.Ia sangat lelah.Dan benar saja baru beberapa menit tubuhnya mencium bau kasur ia segera terlelap.Sementara Dira nyenyak dengan mimpinya,Zain memilih melaksanakan tahajjud seperti biasanya.Kebetulan tadi ia sempat tertidur di pesawat,jadi langsung bisa melaksanakan sholat malam.Ada sebait doa yang ia panjatkan.Terlebih banyak syukur atas apa yang telah tuhan berikan padanya.Atas kesempatan yang diberikan tuhan sehingga ia bisa datang ke Korea dan melihat dunia lebih luas.Dan tanpa Zain sadari ada sebuah rencana besar dari tuhan untuknya di tempat ia berpijak sekarang.

~•~

Zain sedikit menggeliat ketika sayup azan terdengar di telinganya.Beberapa kali ia terjaga dari tidurnya karena tak terbiasa dengan tempat yang ia tempati.Ekor matanya melirik kesamping dimana Dira tengah sibuk bersama tidurnya.Dengan perlahan Zain mengguncang tubuh gadis yang terpaut tiga tahun darinya.Mengajaknya untuk sholat subuh berjamaah.Dira menggeliat tidak nyaman saat tubuhnya diguncang pelan.Sedikit berat ia membuka kedua matanya.Dan dilihatnya gadis berkerudung coklat yang mengudara ke korea bersamanya kemarin.
"Ada apa kak Zain?"Lirih Dira dengan suara parau khas orang bangun tidur.
"Saatnya sholat subuh.Ayo bangun ambil air wudhu,kita sholat berjamaah."Lembut Zain yang dibalas anggukan Dira.Dira bangkit dan segera melesat ke kamar mandi menyusul Zain yang terlebih dahulu pergi kesana.

Imam Dari Negri Para OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang