Zain mulai merasa risih dengan Taehyung yang terus terusan mengikutinya dari konter dapur sampai ke meja makan.Masih enggan berhenti berceloteh, membuat fokusnya jadi terpecah.
"Zain Moonbok itu temanku.Dia itu laki laki Zain.Masa kau cemburu sama dia."
"Aku tahu dia laki laki.Aku tidak cemburu." kilah Zain yang padahal hatinya sedikit panas mengingat Taehyung jalan berdua dengan Moonbok yang ia pikir seorang gadis tadi.Sekaligus Zain merasa malu bisa bisanya ia cemburu pada seorang lelaki, astaga.
Entahlah Zain tak tahu kenapa ia bersikap seperti ini.Ini sebenarnya bukan kemauannya.Zain bahkan pernah melihat ratusan kali Taehyung berinteraksi dengan wanita, namun ia tak pernah bermasalah dengan itu.Tapi aneh sekarang hanya dengan melihat Taehyung bersama Moonbok yang padahal seorang lelaki ia merasa terbakar.
"Kau tidak pandai berbohong Zain.Ayolah jangan marah seperti ini."
Seolah tiada kata lelah Taehyung terus terusan merayu Zain yang bahkan masih sibuk dengan pekerjaannya menyiapkan makanan.Sampai sampai pria itu hampir berhasil membuat sup rumput laut yang akan dihidangkan Zain tumpah.
"Sudahlah Taehyung menyingkirlah.Dengar,aku tidak cemburu, aku tidak marah padamu."Nampaknya Zain sedikit kesal karena kelakuan Taehyung.
"Bahkan saat ini kau kesal padaku.Bagaimana aku bisa yakin kau tidak marah?"
Untung saja Zain dikaruniai sedikit kesabaran oleh tuhannya.Jadi ia tak akan mencak mencak frustasi atas kelakuan Taehyung.
"Jadi dengan apa aku harus membuktikannya?"
Taehyung menyeringai setan.Menyentuh pipi kirinya dengan telunjuk.Zain terlampau paham maksud suaminya itu.Terpaksa Zain mengikuti kemauan Taehyung.Mengecup pipi pria itu sekilas hingga senyum kemenangan menghiasi wajah Taehyung dengan pongahnya.Dasar licik.
"Sekarang aku yakin kalau kau tidak marah padaku.Aku menyayangimu."
Sekarang gantian ia memeluk Zain.Ruang gerak Zain jadi terbatas dan Taehyung bahkan tak memperdulikannya."Sudah Tae lepaskan."Zain berusaha keluar dari rengkuhan Taehyung.
Bukannya semakin melonggar, pelukan Taehyung justru terasa mengerat, "Tapi aku suka sekali memeluk istriku."
"Tae lepaskan.Kau bau, mandilah sana dulu."Zain mengapit hidungnya dengan telunjuk dan ibu jarinya.
Dan kalimat Zain kali ini membuat Taehyung melonggarkan pelukannya.Bau?
Hey apa istrinya itu sedang melawak? Taehyung sudah mandi.Bahkan rambutnya baru saja kering.Sepertinya hidung Zain sedang bermasalah.Atau memang itu hanya akal akalannya saja agar Taehyung melepaskan pelukannya.Jika memang benar, maka dia pintar sekali.
~•~
Matahari sudah beranjak meninggi namun Zain belum berpindah dari atas tempat tidurnya.Tidak biasanya ia seperti ini.Setelah sembahyang subuh ia selalu melakukan hal untuk menghindari ia tidur lagi.Tapi hari ini hal yang harusnya ia hindari justru ia lakukan.Taehyung yang hendak bersiap berangkat ke agensi khawatir ketika melihat Zain masih berbaring diranjang.Tidurnya terlihat tidak nyaman sekali wajahnya terlihat sangat lelah.
"Tae." lirihnya dengan suara yang parau.Matanya yang baru terbuka bisa melihat samar sang suami yang tengah berdiri menghadap cermin.
Dengan sigap Taehyung menghampiri Zain, berjongkok disisi ranjang, "Ada apa Zain?Apa hari ini kau sedang tidak enak badan?"
"Kepalaku sedikit pusing.Badanku lemas dan aku sedikit merasa mual.Maaf aku tidak bisa membuatkanmu sarapan." Zain berujar sedih dengan tubuh yang susah payah ia tegakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Dari Negri Para Oppa
FanfictionCover by @MartaaYD_ "Tuhan selalu punya cerita indah, tentang bagaimana cinta dipersatukan. Antara tasbihku dan salibmu, Ada sebuah keajaiban. Bernama hijrah untukmu. Assalamualaikum Oppa. Selamat datang calon imamku, Pada cintaku dan indahnya agama...