Bila menyimpan rasa untukmu adalah sebuah kesalahan.Maka biarkanlah aku hari ini menyempurnakanmu dalam kenangan.
~•~
Malam semakin membuat Zain larut akan janji lamanya dengan Irham.Itu hanyalah sebatas ungkapan polos anak anak tetapi Allah benar benar mengijabahnya.Irham telah kembali ke Jakarta dan sebentar lagi akan datang membawa sebuah khitbah padanya.Apakah memang benar Irham adalah jodoh yang telah Allah pilihkan?Zain benar benar pasrah jika memang pada akhirnya ia harus menjalani kehidupan rumah tangga bersama Irham, ia telah ikhlas.Semoga sang ayah bahagia akan mimpinya yang berusaha Zain wujudkan.Zain yakin bila ini semua kehendak Allah,suatu saat ia bisa mencintai Irham.
Untuk saat ini biarlah Zain habiskan sisa waktu yang ia punya untuk mencintai dan merindu sosok Taehyung.Biarlah ia puaskan diri untuk mengenang segala ceritanya bersama Taehyung.Karena setelah khitbah itu terjadi, maka Zain tak akan pernah bisa mengharapkannya lagi.
Zain menaruh kembali album hitam itu ketempatnya,beralih mengambil mini album yang diberikan oleh Dira.Itu adalah album yang merangkum segenap perjalanannya diKorea.Istana Gyeongbok,gedung Big hit, sungai Han,gunung Namsan dan segala tempat tempat wisata yang ia kunjungi terangkum dialbum itu, juga dorm sementara BTS.
Zain dapat melihat senyum senyum itu, ketujuh pria yang menghabiskan waktu terakhirnya di Korea.Nostalgia yang begitu indah.Zain terus membalik lembar demi lembar sampai pada sebuah foto yang diambil digunung Namsan.Itu potret dirinya dengan pria tinggi bermasker berdiri berdua diantara gembok gembok cinta yang terpasang.Kilas balik kenangan tersebut tertangkap oleh Zain.Tentang cerita menarik yang tersembunyi dibalik foto tersebut.
~•~
#Flashback
Wajah matahari semakin hilang dari pandangan.Sebentar lagi hari usai, itu akhirnya pertemuan yang mereka awali harus diakhiri.
"Karena besok kau akan pulang, mari kita berfoto bersama." Taehyung buka suara setelah bungkam cukup lama.Zain yang tengah menghayati estetika matahari terbenam terpaksa menoleh, lalu menggeleng.
"Aku malu."
"Apa yang kau malukan?aku hanya mengajak berfoto."Gerutu Taehyung akan penolakan Zain.
"Entahlah aku malu saja.Disini sangat ramai."Zain tersenyum kikuk berharap Taehyung akan mengerti.
"Baiklah.Kau tunggu sebentar disini." Zain mengangguk dan Taehyung langsung pergi kearah seorang laki laki yang berada tak jauh dari mereka.
Sepertinya terjadi perbincangan antara keduanya."Kau mengenal pria itu?" Tanya Zain saat Taehyung kembali lagi.
"Tentu saja.Kami baru berkenalan tadi."
"Kenapa kau mene...."
"Lihat itu," Zain baru saja ingin bertanya alasan Taehyung menghampiri pria tadi, namun segera dipotong oleh seruan Taehyung beserta telunjuknya yang mengarah pada matahari terbenam," Indah sekali bukan.Ada bulan dan matahari dalam satu waktu."
Zain mengikuti arah jemari Taehyung menunjuk, sedikit menoleh ke kiri agar dapat melihat pemandangan indah yang Taehyung tunjukkan.
"Itu benar benar indah." Kagum Zain pesona yang sedang ditampilkan tuhan.Bagaimana siluet gambaran bulan mulai terbentuk diwaktu sinar matahari mulai menghilang.
"Kau juga indah," kata Taehyung selanjutnya yang membuat Zain menundukkan kepala karena malu,"kau menjahiliku."
"Tidak.Mari sini aku buktikan." Taehyung berjalan menjauh menghampiri pria yang ia temui tadi.Lalu kembali lagi kepada Zain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Dari Negri Para Oppa
Fiksi PenggemarCover by @MartaaYD_ "Tuhan selalu punya cerita indah, tentang bagaimana cinta dipersatukan. Antara tasbihku dan salibmu, Ada sebuah keajaiban. Bernama hijrah untukmu. Assalamualaikum Oppa. Selamat datang calon imamku, Pada cintaku dan indahnya agama...