6.

7.4K 559 20
                                    

     Zain sampai di kediaman Keluarga Choi dan langsung di sambut pekikan Dira beserta segudang pertanyaannya.
"Kakak lama sekali,sih.Padahal cuma tukeran ponsel.Lamanya kaya orang kencan."Serungut Dira yang dihadiahi usakan lembut di puncak kepalanya.
"Maaf.Kakak juga nggak nyangka bakal pulang jam segini.Tadi soalnya si pemilik ponsel sempat lupa kalau janjian sama kakak.Jadi kakak nunggu agak lama"Zain mendudukkan diri di tepi ranjang tepat di sebelah kiri Dira.
"What?Kok ada sih orang kaya gitu?Dia yang buat janji dia sendiri yang lupa.Dasar orang aneh."Umpat Dira pada seseorang yang membuat Zain harus menunggu lama.Tak tahu saja yang dia umpati itu adalah V aka Kim Taehyung,bias keduanya di bangtan.Si pemilik cengiran kotak yang bisa membuat jutaan gadis jatuh cinta berjamaah padanya,termasuk Dira salah satunya.Meski Jungkook number one dihati Dira,Taehyung?masih tersisa tempat untuk pemuda tampan tersebut.Andai saja Dira tahu orang itu Taehyung,yakin seratus persen ia gantian merutuki dirinya sendiri dan mulut ceriwisnya.

       Zain tersenyum lembut menatap Dira yang masih tak habis pikir.
"Udah jangan ngomong begitu.Orang itu udah sangat baik sama kakak.Dia udah banyak bantu kakak.Harusnya kakak bersyukur orang yang kakak tabrak itu adalah dia.Coba kalau orang lain,kakak udah nggak bisa bayangin"Zain teringat kejadian beberapa saat lalu,dimana Taehyung mencarikannya tempat untuk solat maghrib,ketika Taehyung mengenalkan Zain pada tuan Hyun Bi dan Nyonya Eun Ra,Waktu ia diantar Taehyung menuju halte.Zain juga ingat saat Taehyung mengatakan semoga mereka bisa bertemu kembali.Entah hanya dengan mengingat itu semua sudut bibir Zain sedikit terangkat.
"Ya,ya dan saking baiknya orang itu membuat kakak tersenyum sendiri seperti ini.Wah,apa dia seperti pangeran sehingga kau jatuh hati padanya?"Kejahilan Dira muncul ke permukaan.Ia menyeringai senang karena berhasil menggoda orang yang ia panggil kakak itu.
"Kau ini jangan ngelantur.Kakak bukannya jatuh cinta padanya.Hanya kagum saja.Kakak sudah berbuat salah padanya tapi dia memaafkan begitu saja.Justru ia tak segan membantu kakak.Kau tahukan ini adalah korea?dan kakak menemukan seseorang seperti dia."Sanggah Zain mencoba meluruskan kesalahpahaman Dira tentang ia dan Taehyung.
"Terserah kakak.Tapi bagiku itu tadi adalah kencan."Dira masih saja tak menyerah.Berniat sekali mengganggu Zain.Dira memang sudah tahu bahwa orang yang ponselnya tertukar dengan milik Zain adalah seorang pria.
"Memang akan susah menang bila berdebat denganmu.Oh ya paman dan bibi choi kemana?"Zain baru menyadari tidak adanya tanda tanda kehadiran si pemilik rumah.
"Setelah belanja,bibi Choi di ajak menghadiri pesta ulang tahun atasan paman Choi.Makanya aku sedikit sebal kakak pulang jam segini.Aku kan sendiri di rumah."Bibir dengan polesan lipstik tipis itu mengerucut lucu.Zain tersenyum sedikit lebar.Dira dalam mode seperti itu cukup menggemaskan baginya.Putri dari atasanya itu usianya mungkin hampir menginjak kepala dua tapi terkadang kelakuannya bahkan melebihi Syarla yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.Tak heran bila Dira begitu mengidolakan Jungkook.Dia dan pemuda bergigi kelinci itu sama sama seperti bocah.Manja,labil dan terkadang keras kepala.

                              ~•~

        Taehyung memasuki dorm dan melihat Jimin yang tengah duduk tenang menonton salah satu acara di televisi.Ia menyeringai tiba tiba.Entah apa yang tengah dipikirkan otak absurdnya.Yang pasti sebentar lagi akan ada seseorang yang akan menjadi target kejahilannya.Sudah jelas,Park Jimin orangnya.

       Jimin tengah asik dengan acara televisi yang ia tonton.Sesekali mengunyah keripik yang ada di dalam toples.Namun ketenangannya itu terhenti saat lampu tiba tiba mati.Ia mendengus kesal.Pasti salah satu hyungnya ingin menjahili dirinya.
"Hyung,ini tak lucu.Biarkanlah aku menonton dengan tenang."Seru Jimin namun hening.Tidak ada sahutan.Terpaksa Jimin bangkit dari duduknya menyalakan sakelar lampu.Setelahnya ia kembali duduk di sofa.Kembali pada ketenangannya.Sampai seseorang meloncat kearahnya dan langsung tiduran diatas pahanya.
"Park Bantet."Sapa Taehyung pada Jimin.Ia menunjukkan cengiran kotak andalannya.Tanpa bersalah.Tanpa dosa.Yang padahal Jimin sudah kaget setengah mati karena kelakuan janggalnya.
"Sialan kau alien.Kalau jantungku copot bagaimana?"Jimin merengut kesal.Saking kesalnya ia tanpa sadar menyebut Taehyung dengan kata sialan.
"Kita pergi kerumah sakit.Memanggil dokter bedah dan melakukan transpalansi jantung.Atau ku panggilkan alien di pluto supaya menggunakan kekuatannya untuk mengembalikan jantungmu ke tempatnya.Masalah selesai."Santainya,justru menyamankan posisi tidurnya.
"Kau memang alien gila."Jimin menghentak pahanya kuat sehingga kepala Taehyung terangkat ke atas.Sedikit menggeser duduknya dan berakhirlah kepala Taehyung beradu dengan sofa.Pemuda Daegu tersebut bangkit dan duduk disamping Jimin,memegangi kepala yang serasa nyut nyutan.Ya meski tak terasa sakit tapi cukup terasa pusing.Jimin justru tertawa tapi setelahnya ia merangkul bahu pemuda yang bertahun kelahiran sama dengannya itu.
"Ternyata pusing juga."
"Kau sih masih saja absurd.Makanya jangan aneh aneh"Sahut Jimin yang membuat Taehyung memutar bola matanya malas.Sudah tahu Taehyung itu berkepribadian 4D ya pasti aneh kelakuannya.
"Ya ya terserah kau sajalah.Kemana yang lain?"Taehyung mengedarkan pandangan mencari sosok sosok yang sama gilanya dengan ia dan Jimin.Siapa lagi kalau bukan para hyung dan evil maknae Bangtan.
"Mereka ada di atas.Bermain ToD di kamar Jin hyung."Jawab Jimin kembali fokus pada layar Televisi.
"Yak kenapa mereka suka sekali memainkan permainan laknat itu sih?"Frustasi Taehyung karena para hyungnya dan Jungkook suka memainkan game itu.Yang padahal memilih truth ataupun dare sama sama sialnya.Jimin menggidikkan bahunya sebagai jawaban.

                                ~•~

       Taehyung mendorong tubuhnya kebelakang sehingga punggungnya menempel pada sandaran sofa.Ia mengeluarkan ponsel dan mengutak atik nya.
"Ponselmu sudah kembali?"Jimin melirik kearah Taehyung yang mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ya.Aku baru saja menukarnya.Dan kau tahu,gadis itu benar benar aneh."Taehyung menegakkan tubuhnya menatap Jimin.
"Bagaimana bisa kau mengatakan seseorang aneh,sementara kau sendiri sama anehnya.Jika memang benar,mungkin tuhan memang sengaja."Jimin terkekeh.Matanya menyipit kembali.Ya,Taehyung sudah bercerita pada Jimin tentang ponselnya yang tertukar tadi siang.
"Kenapa kau malah seperti Yoongi hyung?"Protes Taehyung.Beruntung Suga sedang berada di atas dan tidak mendengar.Kalau dia tahu berakhirlah riwayat Kim Taehyung.Suga pasti akan menusuknya menggunakan kalimat yang setajam pisau dan sedingin bongkahan es kutub.
"Jadi kenapa kau menyebutnya aneh?"
"Dia selalu terkejut melihat wajahku.Ku pikir dia terkejut karena tahu siapa aku.Dan ternyata ia tak mengenalku dan lebih parahnya setelah itu ia malah kabur.Dia juga suka sekali menunduk."Celoteh Taehyung.Jimin yang sedari tadi mengabaikan televisi dan mendengarkan, tersentak oleh penuturan Taehyung yang terakhir.Ingatannya kembali lagi pada kejadian tadi siang .Ia ingat Zain.Noona Kai yang selalu menundukkan wajahnya.
"Aku tadi juga bertemu dengan seorang gadis.Dia sedikit pemalu dan juga suka menunduk.Namanya Noona Kai."Terang Jimin penuh antusias menceritakan Noona Kai nya pada Taehyung.
"Benarkah?Entahlah hari ini kita beruntung atau tidak bertemu gadis seperti itu."
"Entahlah."
Jimin mengenang senyum Noona Kai nya saat melihat member bangtan bercanda lepas.
Taehyung kembali mengingat gurat bahagia Zain saat berbicara dengan adiknya lewat video call.

'Sama sekali tidak aku sesali bertemu dia'. ~Park Jimin~

'Beruntung atau tidak.Dia yang pada akhirnya membuatku ikut tersenyum.' ~Kim Taehyung~

Hai semua🙋

WahyuTel kembali lagi dengan lanjutan dari ff ini.

Semoga suka.Maaf bila masih banyak typo dan cerita yang semakin acak.Makhlum pemula😁😁.

Seperti sebelumnya.Saya minta dukungannya dengan vote maupun komentarnya.

Terima kasih bagi kalian yang sudah membaca dan memberi dukungan untuk ff ini😊😊😊.

Imam Dari Negri Para OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang