Kegaduhan telah terjadi di dorm Bangtan.Mulai Suga yang meneriaki Jungkook yang berlari membawa boneka kumamon miliknya,Jin yang menggalaki Taehyung dan Jimin yang malah asyik bermain ps,Namjoon yang mengacak rambutnya frustasi karena Hoseok yang selalu mengajaknya bicara saat berbenah ditambah dumelan Jin dan salakan suga,membuat kepalanya benar benar panas.Bisa jadi rambutnya kembali seperti saat awal debut gara gara kerusuhan di dorm.
Malam nanti rencananya BTS akan pindah dorm untuk sementara waktu.Mereka bosan dengan desain kamar yang lama dan memilih untuk merenovasinya.Dan kenapa mereka memilih melakukannya saat malam hari?Tentu saja agar kepindahan mereka tak diketahui banyak orang.Siang ini mereka tengah sibuk mengemasi barang barang untuk dibawa.
"Hey kalian berdua masih sempatnya bermain ps.Cepat bersiap.Jangan sampai ku jitak kepala kalian."Seru Jin pada Jimin dan Taehyung yang gila bermain ps.
"Sedikit lagi hyung.Aku sebentar lagi menang."Jawab Taehyung yang sibuk memencet tombol tombol yang ada di stick ps.
"Menang apanya.Orang kamu hampir K.O."Balas Jimin yang tak kalah sibuk nya.Mereka berdua malah mengabaikan hyung tertua mereka.Jin benar benar naik pitam.Maknae line bangtan memang menguji kesabaran.
"Yak kenapa mati?"Frustasi keduanya bersamaan karena tiba tiba psnya mati.Siapapun bisa menebak siapa dalang dibaliknya.Kim Seokjin.Dia berdiri angkuh dengan colokan ps ditangannya.Tatapan mengintimidasi ia layangkan pada dua orang yang mulai berkeringat dingin dengan stik ps yang masih di pegang.Sadar bahwa hyung tertuanya mulai naik darah,Jimin dan Taehyung segera bergegas sebelum gendang telinga mereka jebol karena omelan jin yang sudah persis ibu ibu kompleks.~•~
BTS tiba di dorm sementara mereka.Sebuah bangunan minimalis,sedikit kecil dari dorm mereka yang akan direnovasi namun cukup untuk mereka buat rusuh.
"Tidak buruk juga."Hoseok mengedarkan pandangannya pada bangunan yang akan ia tinggali sementara.
"Ayo masuk."Sela Jungkook yang langsung merebut kunci dari Namjoon lalu membuka pintu.Memang maknae satu itu seenaknya saja.Ia memasuki dorm paling depan disusul Suga dibelakangnya.Tumben sekali Suga antusias.Ah,mungkin ia sudah tak sabar mencicipi empuknya kasur didalam.Selesai menempatkan barang barangnya,Taehyung memutuskan berkeliling tempat tinggal barunya.Berjalan kesekeliling kompleks sembari menikmati musim gugur dimalam hari.Taehyung merasakan ketenangan.Niatnya sih mengajak Jimin,tapi pria bantet itu gila bermain ps dengan Jungkook.Jadi ia memutuskan berjalan jalan sendiri.Kedua tangannya disembunyikan kedalam saku jaket berwarna biru dongker yang ia kenakan.Tak lupa pandangannya mengedar keseliling.Sampai langkahnya tiba pada sebuah rumah yang terpisah empat bangunan dari dorm barunya.Mata Taehyung memicing.Memaksa penglihatannya untuk menatap salah satu objek.Memastikan bahwa matanya masih baik dan ia tak salah lihat.Sebenarnya tak ada yang istimewa dari rumah itu.Tidak dari arsitektur maupun ornamennya.Rumah tersebut bahkan tak jauh berbeda dengan rumah yang lain.Tapi mungkin dari aspek penghuninya rumah tersebut menarik perhatian Taehyung.Ia dapat menangkap sesosok yang tampak familiar tengah menenteng kantong plastik menuju tong sampah yang ada di depan rumah tersebut.Taehyung menyunggingkan senyumnya ketika yakin bahwa matanya memang tak salah lihat.
'Ku pikir Korea tak terlalu sempit juga untuk memudahkan dua orang asing bertemu kembali.'
Taehyung terkekeh pelan lantas merapat ke halaman depan rumah tersebut untuk menyapa seseorang yang menurutnya aneh.Namun Taehyung justru suka di dekat nya.~•~
Zain menaruh kantung berisi sampah kedalam tempat sampah yang ada di halaman depan.Zain menepukkan kedua telapak tangan untuk memastikannya bersih.
"Annyeong Zain.Dasi mannaseo bangawoyo."Sapa Taehyung pada Zain.Jangan lupakan cengiran kotak andalannya yang nangkring manis pada wajah proporsional Taehyung.Zain benar benar terkejut akan kehadiran Taehyung yang tiba tiba.Lelaki itu selalu saja membuatnya senam jantung.
"Ah Taehyung ssi.Kau disini?"Zain mencoba tersenyum meski sedikit bingung apa yang dilakukan Taehyung disekitar tempat ia tinggal.
"Berhenti bersikap formal padaku.Kupikir usia kita hampir sama.Dan juga mulai hari ini aku akan menjadi tetanggamu."
"Tetangga?"Dahi Zain mengkerut.
"Yah aku baru saja pindah ke komplek ini."Jelas Taehyung dan Zain mengangguk mengerti.
"Berhubung ada kau.Bisakah kau temani aku berkeliling sebentar.Aku sedang ingin jalan jalan?"Pintanya sementara yang ditanya justru bimbang.
"Bukannya aku tak mau.Tapi tak baik jika orang yang bukan muhrim berduaan."
Taehyung menyerahkan ponselnya pada Zain.Tentu saja ia kebingungan.
"Kalau kamu takut,disini ada kontak banyak orang,bahkan polisi sekalipun.Kau bisa menelpon mereka saat aku macam macam padamu.Dan bukankah dengan kontak kontak itu kita tidak hanya berdua?kau bisa memanggil banyak orang"Balas Taehyung sebagai jawaban atas ekspresi bingung Zain.Bolehkah Zain tertawa sekarang?sungguh lelaki dihadapannya itu bisa dibilang konyol.Tapi Zain juga merasa tidak enak hati karena terkesan meragukan Taehyung.Yang padahal maksudnya berbeda dari apa yang disimpulkan oleh Taehyung.
"Hmmm....aku akan pamit pada Dira dan mengajaknya sekalian.Apakah tidak apa apa?"
Taehyung sedikit berpikir.
"Gwenchanha.Jika itu membuatmu nyaman."Final Taehyung.Meski ia masih sedikit ragu membiarkan Zain mengajak seseorang bernama Dira.
Taehyung menunggu Zain yang tengah menghubungi seseorang di dalam rumah.Setelah beberapa menit telepon terputus.Zain yang sedikit kikuk menatap ke bawah.Ia bingung untuk memulainya.
"Apa dia akan ikut?"Taehyung mendahului terlalu jengah menunggu gadis berhijab itu berbicara.
"Dira bilang dia sedang ingin beristirahat.Hari ini dia kelelahan karena seharian berkeliling."Jelas Zain,Taehyung hanya diam.Dira sedang tidak membual.Ia benar benar kelelahan.Ia masih ingin mengumpulkan stamina untuk berkeliling lagi besok.
"Tapi aku akan menemanimu.Asal jangan lama lama."Lanjut Zain.Taehyung menganggukkan kepalanya.Mereka berdua mulai berjalan diiringi hembusan angin musim gugur yang mengantar suhu yang cukup terasa dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Dari Negri Para Oppa
Fiksi PenggemarCover by @MartaaYD_ "Tuhan selalu punya cerita indah, tentang bagaimana cinta dipersatukan. Antara tasbihku dan salibmu, Ada sebuah keajaiban. Bernama hijrah untukmu. Assalamualaikum Oppa. Selamat datang calon imamku, Pada cintaku dan indahnya agama...