BaG #51 Malam minggu

52.7K 3.6K 399
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore hari. Rafa yang masih berada di dalam kelas sibuk merapikan buku-bukunya dan memasukkan ke dalam tas. Merasa semua perlengkapannya telah tertata rapi, Rafa berdiri dari bangku dan berniat menuju lapangan futsal untuk melihat Fathir yang sedang latihan di sana.

Hari sabtu selalu diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler pada sore hari. Maka banyak siswa yang belum pulang ke rumah melainkan latihan dulu di sekolah. Berhubung lapangan futsal dan lapangan basket berdekatan, dari arahnya berdiri Rafa dapat melihat Logan dan Fathir yang sedang latihan di masing-masing lapangan.

Rafa tersenyum melihat ke arah Fathir, entah sejak kapan pria itu terlihat sangat tampan di matanya. Bahkan walaupun keringat bercucuran di pelipisnya.

Karena merasa Fathir sedang lelah, Rafa menuju kantin saat itu juga, membeli sebotol air mineral lalu berniat memberikannya kepada Fathir.

Namun saat kembali ke sana dan berdiri di dekat lapangan, seseorang dengan sengaja mengapit lehernya dari belakang. Rafa sudah dapat menebak pria itu tanpa melihat wajahnya, karena hanya satu orang yang hobi sekali melakukan itu pada Rafa. Ya, siapa lagi kalau bukan Logan Adiputra?

Rafa memegang lengan Logan dan menurunkannya dari lehernya.

"Berat, Ishh!" ketus Rafa menatap Logan yang masih mengenakan baju basket.

"Wah, kebetulan banget. Tau aja lo, kalo gue haus." Seperti biasa, Logan langsung merampas milik Rafa tanpa permisi.

Logan mengambil air mineral dari tangan Rafa membuat wanita itu membelalak kesal.

"Logan?!! Kenapa lo minum? Kata siapa itu buat lo? Sembarangan banget sih!"

"Emang ini buat siapa?" tanya Logan menaikan satu alisnya setelah meminum satu tegukan air.

Rafa tidak mungkin berkata kalau itu untuk Fathir. Bisa-bisa Logan akan curiga.

"Bukan buat siapa-siapa! Itu punya gue. Dan seharusnya lo bilang dulu kalo mo minta. Jangan asal ngambil doang seenak jidat!"

"Yaelah, Raf. Perihal air doang, ngamuk kek singa lapar. Yaudah nih, gue balikin." Logan memberikan kembali botol itu yang isinya tinggal setengah.

"Udah lo minum juga!"

"Yaudah deh. Gue beliin lagi."

"Ck! Gak usah!" kesal Rafa menahan langkah Logan yang baru saja ingin ke kantin. "Nih, abisin." Rafa memberikan kembali botol itu.

Dengan senang hati Logan menerimanya sambil tersenyum. "Ikhlas gak nih?"

"Enggak!"

"Yaudah, makasih." Logan meneguk habis airnya dan membuang botol ke tempat sampah terdekat.

"Oh iya. Tumben lo kelapangan. Kenapa gak langsung pulang?" tanya Logan.

Rafa hanya diam. Masih kesal dengan kelakuan pria itu. Karena air yang seharusnya untuk Fathir malah diambil olehnya.

"Lo nunggu Fathir?" Tebak Logan tepat sasaran, saat melihat sudut pandang mata Rafa mengarah ke lapangan futsal.

Rafa langsung menoleh ke arah Logan dan mengerjap beberapa kali. Masih sedikit terkejut dengan pertanyaan itu.

"Jangan-jangan, air tadi buat Fathir?"

"Sok tau lo!" tepis Rafa akhirnya.

"Terus, kenapa lo ke lapangan?"

"Emang gak boleh? Gue jalan pake kaki gue sendiri, jadi gue berhak ke mana aja semau gue."

"Yaudah deh. Serah lo. Debat ama lo gak bakal ada ujungnya."

Bad and GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang