BaG #54 Pengumuman

47.4K 3.3K 398
                                    

3 bulan kemudian...

Sekarang hari sabtu. Hari ini cukup berbeda dari hari-hari biasanya, selain karena malam nanti ada birthday party Tunas Bangsa juga pagi ini akan ada pengumuman nilai, setelah minggu kemarin melaksanakan ujian semester 1. Yang artinya penentu bagi Rafa apakah dia akan masuk kelas ekstra, atau tidak.

Sudah dari jauh-jauh hari Rafa menyiapkan mental untuk hari ini, ia tidak mau terlalu berharap akan lolos dari kelas itu. Sebab ujian kemarin, Rafa menjawab soalnya tanpa menyontek atau bantuan dari orang lain. Walaupun Logan sudah mengajarnya mati-matian, tapi tetap saja ia tak terlalu percaya diri untuk jawabannya sendiri.

Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 pagi, dan Rafa sudah bersiap dengan seragam sekolahnya berdiri di depan cermin. Merasa tampilannya cukup rapi, Rafa akhirnya keluar kamar menuju kamar sebelah-milik Fathir.

Sebelum membuka pintu, Rafa menyiapkan mental lebih dulu, bersiap-siap menghadapi rutinitas menyebalkan yang hampir setiap hari dia alami sejak Logan dan Fathir berbaikan.

Dan benar saja, begitu Rafa membuka pintu kamar, ia langsung disambut dengan plastik makanan ringan dan kulit kacang yang berhamburan di mana-mana. Stick ps yang berceceran di bawah tv yang masih menyala, dan dua pria yang masih tidur nyenyak di lantai dengan selimut berantakan yang menutupi keduanya.

Dengan kesal, Rafa menarik selimut mereka dan memekik kuat. "Ya Tuhannn! Fathir, Logan! Lo berdua niat sekolah gak si? Ini udah mo jam 7, dan lo berdua masih molor juga! Pada tidur jam berapa lo gara-gara ps. Arghss."

Tak ada yang mengindahkan. Keduanya hanya menggeliat karena Rafa melepas selimut mereka.

"Woy, bangun gak lo berdua!!! Gue hitung sampe 3, gak bangun-bangun, gue siram."

"Satu."

Masih tak ada pergerakan.

"Dua."

"Lima menit lagi, Raf." Suara parau Logan terdengar, ia lalu menggeliat mengambil bantal guling di sebelahnya lalu memeluknya.

Rafa merutuk, dengan kesal ia menarik lengan Logan agar pria itu terduduk. "Ga ada lima menit-lima menit. Logan ini udah mo jam 7. Sana balik kamar lo, mandi."

Akhirnya Logan terduduk setelah Rafa menariknya dengan susah payah, tapi mata pria itu masih tertutup. Alhasil Rafa mengambil botol air mineral yang masih setengah berisi lalu memercikkannya di wajah Logan agar pria itu membuka mata.

"Anjir, Raf!" umpat Logan mengusap kasar wajahnya.

"Apa?! Mau gue siram lagi?" Rafa memperlihatkan botol yang masih berisi itu di depan wajah Logan membuat pria itu berdecak kasar dan akhirnya berdiri dari duduknya dan melangkah keluar kamar.

"Jam setengah 7 gue liat lo udah siap. Awas lo tidur lagi," kata Rafa sebelum menutup pintu kamar.

"Bawel!!!" rutuk Logan berjalan sempoyongan ke arah kamarnya. Saat pria itu sudah masuk, barulah Rafa menutup pintu kamar Fathir dan kembali membangunkan satu lagi manusia kebo.

"Ini lagi satu. Fat, bangun. Gue gak mau telat lagi ya, kayak kemarin gara-gara berangkat bareng lo berdua!"

Setelah Fathir dan Logan berdamai, mereka bertiga memang sering menghabiskan waktu bersama, entah itu jalan-jalan, atau sekedar berangkat sekolah.

"Eugh." Fathir menggeliat di tempat tidurnya, ia lalu menatap Rafa dengan mata yang masih setengah tertutup. "Bentar lagi, Raf. Gue baru tidur jam 3 tadi."

"Shh... siapa yang suruh lo tidur jam 3?!" Geram Rafa sambil menarik lengan Fathir seperti yang ia lakukan pada Logan tadi.

Namun semakin Rafa menariknya kencang, semakin kuat pula Fathir menahan tubuhnya untuk tidak terangkat sedikitpun. Alhasil tubuh Rafa yang terjatuh dan akhirnya menindih tubuh Fathir.

Bad and GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang