EXTRA PART #1

21.1K 1K 122
                                    

The Wedding's Day

The Wedding's Day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Para tamu undangan satu per satu memasuki gedung. Setiap orang mengenakan pakaian terbaik mereka malam ini. Dengan tampilan penuh kharisma, anggun dan glamour mereka melangkah penuh percaya diri. Ada yang saling bergandengan tangan, ada yang berjalan berkelompok-kelompok, dan adapula yang berjalan sendiri.

Saat berjalan memasuki gedung, tanpa menutupi kekaguman, para tamu mengangkat kepala, melihat dengan terpanah dekorasi mewah disekeliling mereka yang dipenuhi benda berbahan kaca yang di dominasi warna ungu sesuai keinginan sang pengantin wanita. Di sudut ruangan dan di tengah meja, terletak bunga berwarna putih yang di susun rapi, lalu ada lampu kristal yang tergantung memenuhi langit-langit ruangan.

Kursi yang disediakan hampir penuh diduduki, yang menandakan para tamu undangan sudah hampir datang semua. Tapi baik para penyelenggara acara dan pengantin, masih sibuk di ruangan masing-masing. Pengantin berada di ruang ganti, dan para penyelenggara acara sibuk mondar-mandir di dalam gedung untuk mensukseskan acara ini.

"Sumpah, mending gue lepas sepatu ini aja. Susah jalan pakai high heels." Keluh wanita itu, tangan kanannya sudah siap untuk melepas sepatu dengan tinggi lima senti meter itu.

"No! No!" Wanita cantik yang berdiri di samping wanita itu langsung berteriak menahan gerakannya, "Jangan rusak karya gue. Inget, gue udah susah-susah dandanin lo malam ini, jadi jangan rusak. Dan ya, lo harus pakai sepatu itu."

"Tapi Jen-"

"Ga ada tapi-tapi!" Tekan wanita itu. "Raf, ini pesta pernikahan, gak lucu banget lo lepas sepatu. Plis deh, lo bukan cinderella."

"Gue pakai sepatu kets aja. Lagipula kan ini bukan acara-"

"Rafa? Jeni?"

Ucapan kedua wanita itu terpaksa harus berhenti saat mendengar panggilan seseorang dari luar ruangan. Keduanya menoleh ke arah pintu.

"Lo berdua di sini ternyata." Pria itu menghembuskan napas lega saat masuk di ruang ganti wanita.

"Di luar uda pada sibuk. Tamu udah pada hadir, jadi lo berdua siap-siap." Dandi memperingati mereka, pria itu ditunjuk untuk menjadi MC malam ini. "Bentar lagi acaranya mulai."

Dandi sekarang bekerja sebagai dokter mengikuti jejak kedua orang tuanya, tapi berkat pengalamannya di beberapa organisasi sewaktu SMA dan Kuliah, ia tidak keberatan ditunjuk sebagai pembawa acara, lagipula ini untuk sahabatnya.

Bad and GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang