Happy reading!!
Milly berada di kelas sendirian. Seperti biasa saat jam istirahat tiba, gadis itu lebih suka duduk di bangkunya sambil melihat ke luar jendela ketimbang ke kantin seperti halnya siswa lain.
"Hai, Milly," sapa seseorang yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.
Milly mengalihkan pandangan padanya dan memberikan tatapan dingin. "Iya?"
"Masih inget gue?" tanyanya sambil menunjuk diri sendiri.
Milly mengangguk. "Kelas XII IPS 5."
Laki-laki itu mengajukan tangannya. "Gue Gavin, Gavin Anggara. Panggil aja Kak Gavin."
Milly menyambut tangan Gavin. "Milly Oswald. Nggak mau gue manggil lo kakak."
"Waw ... nama lo keren juga. Terserahlah, panggil Gavin juga boleh, apalagi panggil sayang, boleh banget."
"Nggak usah lebay. Kalau nggak ada urusan lebih lanjut cepetan pergi!" usir Milly, dia segera mengembalikan arah pandang netranya ke luar sana.
"Ada apaan, sih, di luar? Sampe gue aja dikacangin," ucap Gavin setengah menggoda.
Milly tidak merespon.
"Mil ... Milly!" panggil Gavin.
"Heh!"
Gadis itu menengok dan bibir Gavin mendarat tepat di pipi kanan Milly. Ekspresi Milly cukup konyol dan membuat Gavin tertawa terbahak-bahak.
Berbeda dengan Milly yang merasakan sirene bahaya berbunyi di dalam kepalanya. Gadis itu cukup sensitif dengan perlakuan orang asing, apalagi laki-laki, karena itu mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun lalu saat ia dijual sang ayah ke rumah bordil.
Milly hendak menampar Gavin, tapi tangannya berhenti dan mengambang di udara karena Gavin memegang barang miliknya. "Kembalikan!" tegas Milly.
"Gue nemu di loker lo. Pinjem bentar."
Gavin langsung beranjak berpindah tempat. Membuka lembar buku sketsa yang menunjukkan wajahnya. "Waw ... lo nge-fans banget sama gue, ya, Mil?" Gavin memberi jeda pada ucapannya. "Atau jangan-jangan lo suka sama gue?"
Milly tidak kalah gesit. Dia langsung mengejar Gavin yang tengah membawa buku sketsanya sambil terus membuka setiap lembarnya.
Sampai bel masuk berbunyi, gadis itu belum berhasil juga meraih barang miliknya. "Gavin, kembaliin!" geram Milly.
Gavin sudah siap di ambang pintu. Lelaki itu merobek salah satu gambar dari sana yang memperlihatkan Milly tengah duduk di kelas sambil melihat ke luar jendela. "Gue minta satu, buat kenang-kenangan."
Dengan asal-asalan Gavin melemparakan buku itu dan berhasil ditangkap oleh Milly. "Dasar Gavin!"
Dia kesal, Milly merasa geram karena salah satu sketsanya dirobek oleh Gavin, tapi ada juga rasa yang tidak jelas di sana membaur menjadi satu hingga membuat sebuah senyuman terbit di bibir Milly.
Tiba-tiba kepala Gavin menyembul dari salah satu jendela kelas Milly yang terbuka. "Milly, nanti pulang sekolah gue anter, ya!" teriaknya dan langsung menghilang dari sana.
∆ Milly Oswald ∆
Gavin sudah menunggu di depan kelas Milly. Saat Gadis itu keluar tanpa menatapnya sedikitpun, dengan gesit Gavin meraih tangan Milly membuatnya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control (Rebel Girl)
Mystery / Thriller[COMPLETE] Manik mata hitam dan sorot mata tajam yang begitu memesona. Tatapannya yang lekat dan dalam bisa membuat siapapun yang memperhatikannya merinding ketakutan, jangan lupakan juga sebuah gunting yang selalu terselip di saku rok seragamnya. G...