Happy reading!!
Brak!
Pintu kamar Milly didobrak tiba-tiba. Gadis yang tengah mengisi sebuah teka-teki silang itu cukup terkejut dibuatnya. Pandangannya langsung mengarah ke sumber suara.
Lima orang laki-laki dengan tubuh besar dan tegap membidikkan senapan tepat pada kepala Milly. Dia hanya menampilkan tatapan datar dan penuh tanda tanya. “Ada apa ini?”
Seorang lagi masuk ke kamar sempit itu. Seorang lelaki yang begitu familiar di mata gadis itu. “Kita bertemu lagi, Nona Milly,” ucapnya dengan nada misterius. Antara senang dan tidak.
Milly menyunggingkan senyum. “Lagi-lagi Anda, Komandan Harry.”
“Ck ... ck ... ck ... gadis yang menarik.”
Milly mengedarkan pandangan. Dia masih tidak paham dengan para polisi yang bersiaga, siap menembak kepalanya. “Ada keperluan apa Anda kemari?” tanya gadis itu. Milly masih tetap tidak beranjak dari ranjangnya.
“Menangkap Anda.”
Setelah penuturan Harry barusan. Dua polisi mengamankan senjata mereka, menangkap Milly dengan sigap dan memborgol kedua tangan gadis itu ke belakang.
“Apa? Apa-apaan ini?!” pekik Milly tidak terima.
Harry memperlihatkan sebuah surat. “Ini surat perintah penangkapan Anda. Anda berhak untuk tetap diam dan mendapatkan pengacara untuk kasus ini,” ucap komandan polisi itu dengan tegas.
Saat kedua polisi junior itu hendak membawa Milly. Gadis itu bertahan. “Untuk kasus apa?”
“Ck!” decak Harry. “Pembunuhan Mario Ackerly.”
Tidak ada bantahan. Milly diam dan hanya ikut saat polisi-polisi itu menyeretnya.
Saat ke luar dari kamar, ibu panti langsung berlari menahan Harry yang berjalan lebih dulu. “Ada apa ini, Pak? Kenapa Anda membawa Milly?”
Harry tersenyum tipis. “Gadis ini terlibat masalah berat.”
Ibu panti melemas, dia tidak percaya kalau kemalangan akan jatuh bertubi-tubi. Mulanya Faya, lalu Clay, dan sekarang Milly. Saat gadis itu hendak lewat di depannya, ibu panti kembali menahan polisi yang membawanya. “Mil, ada apa ini? Mereka pasti salah tangkap orang.”
Milly mendekatkan diri pada ibu panti walaupun masih ditahan oleh kedua polisi itu. “Ibu tenang aja. Milly baik-baik aja, kok.”
∆ Milly Oswald ∆
Tempat menyesakkan ini lagi. Kotak tanpa jendela. Hanya ada pintu yang tertutup dan ventilasi udara. Ruang interogasi. Hanya ada Milly dan Harry. Mungkin juga beberapa orang yang memperhatikan mereka dari balik dinding transparan.
“Okey. Aku benci keformalan. Mari kita santai saja,” ucap Harry.
Milly diam. Menatap datar lelaki itu.
“Kamu hanya tinggal mengaku dan kasus ini akan selesai.”
Milly terkikik. “Kasus apa? Anda hanya mengada-ada, Komandan Harry.”
“Aku sudah bilang sejak awal. Pembunuhan Mario Ackerly, Milly.”
Gadis itu menunduk, mendengarkan ucapan Harry barusan. Dia mengangkat kepala dan lagi-lagi tersenyum penuh arti. “Saya punya dugaan untuk Anda. Mungkin cowok itu mati karena digigit oleh singa.”
“Selera humormu tinggi juga Milly Oswald.” Komandan polisi itu menjeda. “Aku akan bertanya beberapa hal untuk alasan formal. Bolehkah?”
“Tanyakan saja. Saya tidak peduli.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control (Rebel Girl)
Mystery / Thriller[COMPLETE] Manik mata hitam dan sorot mata tajam yang begitu memesona. Tatapannya yang lekat dan dalam bisa membuat siapapun yang memperhatikannya merinding ketakutan, jangan lupakan juga sebuah gunting yang selalu terselip di saku rok seragamnya. G...