LCRG 30 : Pembuat Masalah

1.3K 98 5
                                    

Happy reading !!

Suasana sekolah sudah sangat sepi, mungkin hanya tinggal Milly dan Clay-lah di sana. Gadis itu terus saja menggerutu dan sesekali memukul Clay karena merasa kesal. Apalagi jam sudah menunjuk pukul lima sore dan mereka belum pulang.

“Gara-gara lo, nih, dihukum gini,” gerutu Milly seraya terus menyapu halaman sekolah.

“Aku-kamu, Mil,” ungkap Clay tidak terima.

“Iya ... iya ... iya.” Dia menjeda. “Gara-gara kamu, nih, dihukum sama Bu Yuni.”

Clay hanya terkikik seraya mengangguk. “Nah, gitu.”

“Ih, ngeselin!” Milly melanjutkan kegiatannya. “Kalo aja kemarin nggak pake lari segala.”

“Kalo nggak lari nggak seru, dong,” ungkap Clay.

Milly yang merasa sangat geram dengan tingkah kekanak-kanakan cowok itu langsung melayangkan pukulan dengan sapu panjangnya pada Clay.

“Aw! Sakit, Mil.”

“Rasain!”

“Sadis amat sama pacar sendiri ... KDRT ini namanya.”

“Peduli amat!” ketus gadis itu langsung membelakangi Clay.

Lelaki yang semula duduk sambil mencabuti rumput itu, sekarang berdiri. Meregangkan tubuhnya seraya terkikik usil. “Jangan peduli sama ‘amat’, dong. Pedulinya sama aku. Kan, kamu udah jadi pacarnya Clay Ladarian.”

“Nggak peduli!” tukas Milly.

Tanpa sepengetahuan Milly yang terlalu fokus dengan kekesalannya itu, Clay mendekat ke belakangnya dan berhasil menggelitiki pinggang gadis itu tanpa ampun.

“Hahaha ... Clay! Udah, ih, geli! Hahaha ... Clay!”

“Nggak bakal berhenti sampe kamu bilang aku ganteng.”

“Hahaha ... nggak akan!”

“Bilang aja sayang, dari pada gini terus.” Clay terus saja menggelitiki Milly sampai tawa gadis itu mungkin sudah terdengar ke seluruh sekolah.

“Ya ampun! Perut gue sakit!”

“Ayo bilang aku ganteng,” pinta Clay.

“Aku ganteng!” ulang Milly seraya berteriak dan tertawa.

“Aku yang ganteng, Mil. Bilangnya, Clay ganteng.”

“Iya ... iya ... Clay ganteng!” teriak Milly sekuat tenaga.

Akhirnya Clay melepaskan Milly hingga gadis itu tersungkur ke tanah dan diikuti oleh cowok itu. Keduanya akhirnya tertawa bersamaan beberapa detik sebelum kembali hening.

“Parah, perut gue sakit,” cicit Milly.

“Mil,” ucap Clay dengan nada memperingatkan.

“Hmm,” geram Milly, “parah, perutku sakit gara-gara ketawa.”

“Hahaha ....” Giliran Clay yang tertawa sekarang.

“Puas?” ketus Milly.

“Puas banget bisa godain kamu.”

“Sialan!”

Clay mendudukkan diri terlebih dulu, dia duduk bersila seraya menopang dagunya dengan kedua tangan. “Pulang, kuy!”

Milly ikut duduk di depan cowok itu, dia melakukan hal yang sama dengan Clay. Mereka saling pandang. “Emang udah selesai?”

Clay mengedarkan pandangan dengan malas. “Kalo bersihin semuanya, sampe besok juga nggak bakal kelar, Mil.” Dia berdiri, mengulurkan tangannya untuk membantu gadisnya berdiri.

Lost Control (Rebel Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang