Happy reading!!
"Olahraga kita hari ini berenang. Ada yang nggak bisa?" tanya Pak Gunawan, guru olahraga.
Beberapa siswa mengangkat tangan dengan malu-malu. "Saya, Pak."
"Nggak masalah ... saya akan mengajarkan beberapa teknik dasarnya. Buat yang sudah mahir bisa ke kolam utara dan yang buat belum bisa bisa ke selatan karena nggak terlalu dalam. Setengah jam terakhir nanti untuk penilaian. Paham?"
"Paham!"
Milly termasuk ke dalam kategori siswa yang tidak pandai dalam berenang. Gadis itu sudah berkali-kali mencoba sesuai dengan instruksi dari Pak Gunawan, tapi tetap saja tidak berhasil.
"Ya ampun, Pak. Ini susah banget. Saya nyerah, deh," ungkap Milly seraya keluar dari kolam renang.
Gina yang melihat Milly berdiri di antara pembatas kolam langsung mempunyai ide gila. Dia berjalan dengan gayanya dan menyenggol Milly hingga tercebur ke kolam utara.
"To-tolong!" teriak Milly. Tangan gadis itu meraih-raih ke atas berharap ada sebuah pertolongan. Napasnya hampir habis, rasanya sudah tidak terhitung berapa banyak air kolam yang masuk ke tubuhnya.
Clay yang berada di seberang sana langsung berenang mendekat untuk menyelamatkan Milly saat yang lain malah terbengong seperti patung.
"Mil, lo nggak pa-pa?" tanya Clay setelah berhasil membawa gadis itu ke tepian. Milly tidak menjawab, dirinya masih syok dengan kejadian barusan.
"Clay, bawa Milly ke UKS, gih. Biar istirahat," titah Pak Gunawan dan mendapat anggukan dari Clay.
Clay menggendong Milly di depan dengan kedua tangan kekarnya. Mulanya gadis itu berontak, tapi Clay yang tidak mau melepasnya membuat Milly pasrah.
Laki-laki itu menurunkan Milly di depan lemari loker miliknya. "Ambil seragam lo, habis itu ganti baju. Gue tungguin, setelahnya lo bisa istirahat di UKS."
Milly hanya diam menunduk dan menurut saja pada perintah Clay. Setelah gadis itu selesai berganti pakaian, dia berbaring di ranjang UKS bersama Clay yang menunggunya.
"Tidur sana, gue nungguin di sini," ucap Clay mendudukkan diri di bangku samping Milly.
"Lo nggak ganti baju? Nanti masuk angin."
Perkataan Milly barusan membuat Clay tertawa bangga. "Cie ... Milly peduli sama gue."
Milly mengerucutkan bibirnya. "Terserah! Gue mau tidur aja."
Setelah beberapa saat Milly memejamkan mata, Clay menggerakkan telapak tangannya di depan wajah gadis itu. "Cepet banget udah pules aja. Sekalian ganti di sini aja mumpung Milly udah tidur."
Clay memalingkan tubuhnya dan mulai melepas atasannya. Diam-diam Milly yang ternyata belum tidur mengintip dengan sebelah mata. Gadis itu membelalak, bukan karena bentuk tubuh Clay yang memabukkan, tapi karena banyaknya bekas luka di punggung lelaki itu.
"Clay," lirih Milly membuatnya terlonjak.
Clay buru-buru mengenakan kemejanya dan tanpa berbalik melihat ke arah Milly dia langsung melenggang pergi.
Biasanya Clay akan mengganggu Milly di dalam kelas, tapi setelah kejadian di UKS lelaki itu sama sekali belum melirik pada Milly. Gadis yang mulanya risih karena gangguan Clay sekarang malah terganggu karena lelaki itu sama sekali tidak menengok ke arahnya.
∆ Milly Oswald ∆
Biasanya Milly tidak akan memedulikan lingkungan atau orang-orang di sekitarnya. Namun, gadis itu begitu ingin tahu tentang Clay membuatnya frustrasi sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Control (Rebel Girl)
Mystery / Thriller[COMPLETE] Manik mata hitam dan sorot mata tajam yang begitu memesona. Tatapannya yang lekat dan dalam bisa membuat siapapun yang memperhatikannya merinding ketakutan, jangan lupakan juga sebuah gunting yang selalu terselip di saku rok seragamnya. G...