LCRG 11 : Percobaan Pembunuhan

2.3K 188 32
                                    

Happy reading!!

Tok tok tok

"Masuk aja, pintunya nggak dikunci."

Milly memasuki ruang kerja sang papa dengan senyum manisnya. "Malam, Pa."

Mendengar suara gadis yang begitu ia sayangi, Felix mengalihkan pandangangan dari berkas-berkas di mejanya. Ia membalas senyum putrinya. "Ada apa, sayang? Tumben malam-malam ke sini."

Milly berjalan mendekat, mengalungkan kedua tangannya pada leher lelaki itu dari belakang. Felix mencium sekilas punggung tangan putrinya.

"Papa jangan kerja sampe larut, kasian mama, tuh, di kamar sendirian," ucap Milly membuat Felix terkikik.

Milly berpindah duduk di kursi depan meja kerja dan menyilangkan kakinya.

"Jadi kamu ke sini cuma mau godain papa, nih?" tanya Felix.

Milly menengok ke kanan dan ke kiri. Dia menutup samping mulutnya dengan satu tangan. "Nggak, dong, Pa. Milly mau tanya sesuatu."

"Ha? Apa? Jangan bisik-bisik, nggak denger."

Milly menghela napas kasar dan menyandarkan punggungnya. "Huh ... Milly mau nanya."

"Apa?"

"Milly mau nanya, Papa!" Nada suara gadis itu mulai naik.

Felix menepuk jidatnya sendiri. "Iya, papa tahu kamu mau nanya, tapi nanya apa, sayang?"

"Hehehe ... maap-maap. Tentang mama, tuh."

"Kenapa sama mama?" tanya Felix keheranan, tidak biasanya Milly akan menyelinap malam-malam ke ruangannya hanya untuk menanyakan tentang Diandra.

"Itu ... mama ngebet banget ngajak liburan, mana Milly suruh bawa cowok, Pa," ucap Milly dengan wajah memelas.

Felix terkikik mendengar penuturan Milly barusan. "Kenapa? Emangnya putri papa nggak punya cowok?"

Milly mengerucutkan bibirnya dan mengangguk dengan penuh kejujuran.

"Ya ampun ... kasian banget, sih. Tau nggak, Mil?—"

Milly langsung menyergah ucapan Felix yang belum selesai itu. "Nggak tahu."

"Ish! Tahu nggak, papa dulu waktu seumuran kamu kalau nggak salah udah punya 14 mantan," ucap sang papa dengan bangga.

Milly berdecih. "Cih! Jadi dulu itu Papa playboy, ya, jangan-jangan sampe sekarang, nih? Kabar bagus buat diaduin ke mama."

"Eh ... jangan, dong. Tandanya papa dulu anak teladan."

"Mana ada anak teladan banyak mantan?" tanya Milly mengejek Felix habis-habisan.

"Terserahlah ... yang penting jangan bilang apa-apa sama mama."

"Apa yang jangan bilang-bilang sama mama?" tanya Diandra yang tiba-tiba memasuki ruang kerja sang suami.

Kedua orang di depan sana hanya bisa menampilkan senyuman kikuknya.

"Sayang," sapa Felix. "Belum tidur?"

"Eh, Mama ada di sini."

Diandra mendudukkan diri di salah satu sofa ruangan dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Pada lagi gibahin mama, ya?"

"Eh, mana ada," respon Milly dengan begitu cepatnya. Sedangkan Felix masih saja menampilkan senyum kikuk yang membuatnya terlihat bodoh.

Diandra hanya mengangguk-angguk.

"Kok belum tidur?" tanya Felix sekali lagi.

Diandra menggeleng. "Bangun lagi. Kupingku panas, kerasa kalau kalian lagi pada ngomongin aku."

Lost Control (Rebel Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang