LCRG 22 : Keluarga yang Hilang

1.3K 109 7
                                    

Happy reading!!

Milly melangkahkan kaki memasuki kediaman Anderson masih dengan bajunya yang basah. Gadis itu merasa ada yang aneh, biasanya kalau Hannah ada di sini wanita itu pasti sudah menyemburnya di depan pintu.

Rumah itu seperti tidak berpenghuni. Milly berteriak, "Tante Hannah!"

Tidak ada jawaban dari siapa pun. Gadis itu masuk lebih dalam, terdengar suara tangis lirih entah dari mana.

"Tante Hannah!" panggil Milly dengan lebih kencang, tapi tetap saja tidak ada respon.

Milly mencoba mempertajam pendengarannya, mencari dari manakah asal suara tangis itu. Milly sampai di seberang ruang makan, dari ambang pintu bisa ditangkap jelas oleh netra gadis itu kalau Hannah sedang menangis di pelukan Adam, suaminya. Dan juga ada Luke, putra mereka yang duduk di depannya.

Gadis itu mendekat, saat ini ada sebuah tanda tanya besar dalam kepalanya. "Om? Tante? Luke? Ada apa ini?"

Hannah mengalihkan penglihatannya pada Milly. Wanita itu mengusap air mata di pipinya dan langsung beranjak untuk memeluk gadis itu erat.

Milly kebingungan. Otaknya bekerja keras, bertanya-tanya apakah benar wanita yang memeluknya itu adalah Hannah, tantenya, adik dari Felix.

"Tante?" lirih Milly mencoba melepaskan pelukan itu.

Hannah malah lebih mengeratkan dekapannya. Lalu sekali-kali mencium puncak kepala Milly. "Kak Felix sama Kak Diandra," lirih Hannah di sela-sela tangisnya.

Milly mendorong kuat tubuh Hannah hingga wanita itu mundur beberapa langkah.

"Ada apa, Tan? Kenapa papa sama mama?" tanya Milly dengan suara tertahan.

Hannah hanya menunduk dan menggeleng kuat.

"Tante!" bentak Milly.

"Heh, Milly! Jangan berani berteriak pada Hannah!" ucap Adam berdiri dari tempatnya.

"Om Adam, diam! Milly tanya sama Tante Hannah," ungkap Milly seraya melemparkan tatapan tajamnya. "Tante! Papa sama mama kenapa?"

Milly semakin murka sekarang. "Tante jawab Milly!"

Plak!

Tamparan telak dari Adam langsung mendarat dengan mulusnya di pipi Milly. "Bocah ingusan saja sudah berani menentang!"

"Pukul lagi! Pukul Milly lagi, Om!" teriak Milly. Tangannya yang gemetar memegang pipi memerah itu. "Milly cuma pengen tahu ada apa sama papa dan mama," lirihnya dengan linangan air mata.

Kali ini giliran Luke yang bersuara. "Pesawat Om Felix dan Tante Diandra meledak nabrak gunung," ucap putra Hannah dengan nada yang begitu datar.

"Apa?" gumam Milly tanpa suara. Matanya melotot tidak percaya, pasti dirinya salah dengar. "Tante, apa yang dikatakan Luke itu bohong, kan?"

"Tante!"

Plak!

Lagi-lagi tamparan dari Adam yang didapatkan gadis itu. "Jangan bentak Hannah! Dan satu lagi, apa yang dikatakan Luke itu benar. Pesawat Kak Felix kecelakaan dan jasad mereka belum ditemukan."

Milly langsung luruh ke lantai, kepalanya menggeleng kuat dan air mata membanjiri pipinya. "Nggak! Nggak mungkin! Kalian semua bohong!"

Hannah berjongkok di depan gadis itu. "Buat apa? Buat apa gue bohong di situasi kayak gini? Lo pikir lucu waktu denger kabar pesawat yang ditumpangi kakak gue kecelakaan?"

"Nggak! Nggak mungkin! Tante pasti salah," ungkap Milly frustrasi.

∆ Milly Oswald ∆

Lost Control (Rebel Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang