LCRG 7 : Penyelidikan

2.8K 241 14
                                    

Happy reading!!

Saat melintasi depan mading di koridor, Milly merasa sedak karena kerumuman siswa yang berjejalan hendak melihat berita baru hari ini.

Samar-samar tapi benar, Milly mendengar nama 'Gavin' silih berganti di sebutkan. Karena sedikit tertarik akhirnya gadis itu menyusup ke dalam kerumunan hingga bisa membaca selebaran yang tertempel di sana.

Dicari Orang Hilang

Gavin Anggara

Laki-laki berusia 18 tahun dengan rambut kecokelatan. Terkahir kali masih mengenakan seragam SMA.

Setelah merasa cukup mengetahui kalau berita hilangnya Gavin sudah tersebar, Milly kembali menyusup antara celah-celah siswa itu untuk keluar.

"Huhft ... orang-orang pada kepo parah ternyata," gumamnya lalu melenggang pergi untuk menuju kelas.

Kelas XII IPS 5 ada di sebelah kiri Milly. Gadis itu menghentikan langkah sejenak dan menengok ke sana mengingat pertama kali dia melihat seorang Gavin. Saat ini bukan Gavin yang dilihatnya, tapi seorang gadis yang tengah menangis meraung-raung dan coba ditenangkan oleh teman-temannya.

Milly tidak ambil pusing dan kembali melanjutkan langkah. Setibanya di kelas, seseorang yang sangat ingin ia penggal sudah menunggu di sana.

"Hai, Mil," sapa Clay dari bangkunya.

"Berisik!" tukas Milly.

"Jangan jutek-juteklah sama gue," ucap Clay dengan wajah sendu yang dibuat-buat.

"Tambah jelek lo!" cecar Milly membuat Clay terkikik.

"Mil, udah denger berita tentang siswa yang hilang?" tanya laki-laki itu berbasa-basi.

Milly menyibukkan diri dengan buku sketsanya dan lagi-lagi hanya bersikap dingin pada Clay. Dia tidak ingin diganggu, tapi kehadiran Clay merusak kedamaian hidupnya akhir-akhir ini.

Clay dengan kejahilannya yang tingkat dewa. Akhirnya dengan paksa menarik buku sketsa Milly hingga mendapat tatapan tajam darinya. Clay menutup buku itu dan menyimpannya ke loker meja.

Lelaki itu menghadap Milly dan menggunakan kedua tangannya untuk menopang dagunya. Dengan menampilkan wajah sok imutnya, Clay berkedip beberapa kali pada Milly.

"Kenapa? Mata lo pengen gue congkel?" tanya Milly sarkas.

Clay langsung mengerucutkan bibirnya. "Becanda lo nggak lucu banget, sih, Mil. Gue itu cuma pengen diperhatiin, salah amat."

"Minta perhatian sama Robby sana, jangan sama gue. Balikin buku sketsanya!"

Clay menyanggah, "Gue masih normal kali."

Selamat pagi. Pengumuman untuk para siswa diminta segera berkumpul di aula. Saya ulangi, pengumuman untuk para siswa diminta segera berkumpul di aula. Terima kasih.

Clay dan Milly yang mendengar pengumuman dari pengeras suara itu langsung ke luar kelas untuk menuju ke aula. Sesampainya di sana, ternyata sudah banyak murid yang berkumpul mendahului keduanya.

Di aula dilaksakan doa bersama untuk Gavin. Mereka semua berdoa agar siswa laki-laki itu cepat ditemukan, kecuali Milly. Dia hanya menghela napas jengah seraya merasa bosan di sana.

Buat apa, sih, adain acara doa kek gini, Gavin juga nggak bakal hidup lagi, batinnya.

∆ Milly Oswald ∆

Dua orang polisi dengan seragam lengkap meminta izin untuk masuk ke kelas XI IPA 1.

"Ada apa, ya, Pak?" tanya Bu Yuni yang tengah mengajar.

Lost Control (Rebel Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang