Jangan lupa vote dan komen ya😊
***
Aroma buku bagai candu bagi Nata. Sejak tadi ia selalu tersenyum tanpa henti, sibuk melihat-lihat rak-rak tinggi penuh berisi buku.
"Ta, nanti lagi liat bukunya, ya. Kita ke sini kan mau makan," sahut Fauzan, cowok itu menarik Nata mengikutinya kembali ke meja mereka. "Makanannya udah dateng, kamu makan dulu, ya."
***
Nata sepertinya tidak sadar sudah memasukkan lebih dari sepuluh mie instan ke dalam troli. Ia seperti terlena setengah mati dengan mie instan itu. "Apa lagi, ya?" gumamnya pada diri sendiri lalu mengabsen satu persatu rasa mie instan di rak yang belum pernah ia coba.
"Ta, kamu mau usaha warkop ya?" Fauzan datang lalu mengambil alih troli dari tangan Nata setelah memasukkan berbagai rasa es krim dan coklat ke dalamnya.
"Yakali usaha warkop, enggak lah."
"Terus kenapa mie nya sebanyak ini coba?"
"Buat persediaan di rumah Zee." Nata kembali memasukkan beberapa bungkus mie instan lagi ke dalam troli seraya bersenandung kecil.
Fauzan menatap ngeri puluhan mie instan di dalam troli tersebut. "Astaga, Ta. Kamu mau mati muda?" Lalu, secepatnya ia mengembalikan beberapa bungkus mie instan tadi ke dalam rak setelahnya membawa Nata menjauh, bisa gawat kalau berlama-lama di sana. Efek rak berisi berbagai rasa mie instan itu bagi Nata bagai surga dunia yang tanpa disadari bisa membahayakan kesehatannya sendiri dan Fauzan tak ingin itu terjadi.
"Kamu nyumpahin aku mati muda?" Nata mendesis sebal, ia berbalik kembali ke rak mie instan lalu mengambil mienya tadi dan memasukannya lagi ke dalam troli.
"Bukan gitu, kamu tau kan makan makanan instan itu gak baik. Apalagi ini mie instan, aku gak mau kamu sakit perut gara-gara keseringan makan mie," jelas Fauzan panjang lebar sembari mengembalikan mie-mie tersebut ke rak.
Nata melongo, menatap tak terima mie-mienya kembali berjejer di rak dan hanya menyisakan delapan bungkus saja di dalam troli. "Jangan semuanya Zee." Ia menahan tangan Fauzan yang ingin mengambil mienya lagi lalu menggeleng memohon.
Fauzan mendesah pelan. "Yaudah, oke. Tapi ini buat stok satu bulan. Awas aja sampai kamu beli mie lagi."
***
"Manyun terus, kode mau di cium, ya?" Fauzan nyengir, dengan jahil ia memajukan bibirnya dan mendekat.
"Apaan sih Zan, dasar mesum!" seru Nata lalu segera menjauh.
"Aku mau mie aku."
Fauzan mencebik. "Kamu kayak anak kosan tau gak, mie terus."
"Ih nyebelin." Nata cemberut, memalingkan wajah enggan menatap Fauzan seraya bersedekap dada.
Fauzan terkekeh geli, saat Nata kesal seperti ini cewek itu sangat menggemaskan. "Gimana kalau dalam sebulan kamu berhasil bisa tahan sama delapan mie instan aja dan gak curang beli ke warung, aku bakal beliin snack, coklat sama es krim sebanyak-banyaknya buat kamu. Deal?"
***
"Kamu tau alasan aku ngelakuin ini buat kamu?"
Nata kontan menggeleng. "Kata kamu biar aku gak sakit, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gee or Zee [✔]
Teen Fiction[Cover by : @prlstuvwxyz] Awalnya Nata hanya ingin melupakan, pergi meninggalkan kisah lamanya dengan Fauzan. Berjalan ke depan meskipun harus berkali-kali gagal move on. Pertemuan tak terduga dengan Gery, perhatian yang diberikan cowok itu dan jug...