"Kenapa semua orang lari saat hujan turun, padahalkan asik hujan hujanan" Gumam ryujin yang berjalan menikmati hujan yang mengguyur tubuhnya.Ryujin'PoV
Gue berjalan dengan santai di tengah hujan yang lebat, ya suka aja gitu hujan hujanan. Karna hujan menyimpan banyak kenangan dalam hidup gue.
Hujan mengguyur kota sekitar pukul 08.15 malam. Hujan semakin deras namun gue tetap santai jalan pelan pelan di tengah taman.
Tunggu...
Tiba tiba hujannya berhenti, hanya di sekitar gue. Spontan gue berbalik. Seseorang dengan hoodie hitam dan mukanya yang tertutup topi memegang payung yang kini ada di atas kepala gue..
Beberapa detik tanpa sengaja mata kami bertemu dan terdiam....
"Nangis ga perlu sembunyi,"
Orang itu pergi setelah membuat tangan gue menggenggam payung yang ia kasih.
Setelah sampai di rumah yang kayak rumah kosong, yang jarang ada kehidupan di dalam kecuali gue.
Gue langsung ke kamar mandi. Langkah gue terhenti di depan cermin di wastafel.
"Nangis ga perlu sembunyi," Kalimat itu terus berkeliaran di otak gue.
Memang benar, gue nangis hanya saat hujan menutupinya , hanya orang itu yang menyadarinya.
.
.
."Lo dimana sih, pusing gue muter dr tadi," Ujar ryujin ditengah lapangan
"Blakang lo njir," Saut jihoon yang sudah ad di belakang ryujin.
Jihoon dan ryujin sudah berteman dari TK, hanya saja 5 tahun yang lalu ryujin pindah keluar negri. Dia melanjutkan sekolahnya sendiri di sana.
"Sejak kapan lo jd tinggi gini,dulu lo sebahu gue doang," Ucap ryujin memukul lengan jihoon.
"Main nabok aja lo, buruan ntar lagi mao upacara," Jihoon menarik tangan ryujin.
Jihoon mengantar ryujin ke kantor untuk melapor kepindahannya. Ryujin pindah dari Inggris, tentu karna perintah dari bokapnya.
°°°°°°°
Ryujin's PoV
"Noh kelas lo, masuk gih," Jihoon mendorong gue
Awas aja tu anak, klw bukan karna guru yang udah dikelas, udah tamat tu anak.
Dengan sok malu malu gue berdiri di depan kelas.
"Perkenalkan nama saya shin ryujin, pindahan dari inggris,"
"Minta nomornya dong," Sorak salah satu yang duduk di belakang membuat semua yang dikelas bersorak.
Setelah setengah jam berdiri akhirnya gue dipersilahkan duduk.
"Kamu duduk di kursi kosong sebelah hyunsuk,"
Gue langsung duduk ditempat yang dimaksud pak anto.
"Hai, gue yeji," Ujar cewek yang duduk didepan gue
Dengan senang hati gue jabat tangannya.Akhirnya jam istirahat, karna masih tergolong anak baru gue memutuskan untuk malu malu dikit.
"Kantin bareng yok," Ajak si yeji langsung narik tangan gue.
Tak!
tiba tiba cowok yang disamping gue mukul meja.
"Sorry," Ujar gue yang tadi ga sengaja goyangin meja.
°°°°°
"Nih," Jihoon yang datang dari mana menyodorkan susu milo.
"Thanks,"
"Untuk gue?" Ujar yeji.
"Beli ndiri sono," Balas jihoon.
Ryujin's PoV end
"Lo duluan aja, gue ke wc dulu," Pamit yeji langsung lari.
Di perjalanan ke kelas, jihoon merangkul ryujin yang sedang menikmati susu dari jihoon tadi.
"Yang tadi yeji kan?" Bisikan jihoon ditelinga ryujin.
"Napa? Jangan jangan lo... "
Ryujin berhenti dan menatap jihoon yang spontan di tatap balik ama jihoon.
"Lo... Fix lo pasti suka ama ye..," Ujar ryujin dengan suaranya yang keras
"Diam dikit napa," Jihoon menutup mulut ryujin.
"Kalau anak anak denger ilang fans gue,"
"Idih, ganteng lo,"
.
.
.
.
.
.
.
.Gaje y? :)
Jan lupa votenya 🐒
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Rain [END]
FanfictionTREASURE|ITZY Kenapa ga ada bintangnya malam ini, apa langit tau apa yang gue rasain sampai enggan mengeluarkan bintangnya. Atau gue yang ga pantas untuk melihat bintangnya. Duaaar!!!!!!! adahal hujan belum turun kenapa petirnya begitu keras? "Ryu...