16

407 67 8
                                    

.

.
.
.

.

Ryujin berjalan melihat lihat gedung tempat acara diadakan untuk menghabiskan 15 menit sebelum acara dimulai.

Ryujin memandangi jendela besar yang terpampang disalah satu dinding. Tampak diluar sedang hujan deras.

Ryujin kembali keruangannya, namun di perjalanan kesana, terdengar suara petir yang besar bersamaan dengan kilat. Spontan ryujin jongkok sambil menutup telinganya.

"Ma, maafin ryujin," Ucap ryujin berulang kali.

Lampu yang tepat berada diatas ryujin tiba tiba mati. Lorongnya menjadi agak kelam.  Suasana yang mirip dengan waktu ibunya ryujin dibunuh.








Ryujin's PoV







"Maafin ryujin,"

Berkali kali gue nyebutin kalimat itu. Yah, itu karna trauma gue ngeliat nyokap gue dibunuh.

Gue ga bisa ingat dengan pasti apa yang terjadi.  Bahkan gue bertanya tanya, apa mungkin gue yang bunuh??

Petirnya terdengar sangat keras, dan berulang ulang. Tangan gue gemetar sambil menutup telinga.

Tak lama setelah petir,  tangan gue yang tadinya dingin terasa begitu hangat.  Spontan gue melihat kedepan...

"Gue takut,"

Tanpa sadar gue nangis saat tau ada orang yang nemenin gue disini. 

Orang itu menghapus air mata yang deras di pipi gue. Tanpa aba aba ia memberikan sebuah pelukan. Yang terasa begitu hangat.

"Gue disini, jangan takut,"  Bisiknya memegang tangan gue yang masih gemeteran.

"Makasih, hyunsuk,"













Ryujin's Pov end











Di kejahuan tampak jihoon yang mengintip dari balik tembok.  Kedua Sudut bibirnya tampak terangkat.

"Udah ada pengganti gue," Gumamnya.

"Eh tunggu, ryujin kenapa?" Jihoon yang baru menyadari apa yang terjadi pada ryujin. Karna memang ryujin tidak pernah memberitahu siapa pun. Hanya hyunsuk yang tau hal itu.

"Woi ngapain," Ujar junkyu menepuk bahu jihoon.

"Ssst,"

"Kenapa?"  Tnya junkyu, jihoon menunjuk kearah hyunsuk yang sedang memeluk seseorang.

"Wooaah,hyunsuk normal??, gue pikir belok karna belum pernah pacaran,"
Junkyu yang asal ceplos.

"Eh ceweknya siapa?" Tanya junkyu yang ternyata ditinggal jihoon balik ke ruangannya.











______________________









Setelah acaranya selesai, semua tamu diperbolehkan pulang, tak terkecuali hyunsuk dan junkyu.

Di perjalanan kerumah dengan motornya, junkyu melihat sosok yang sangan familiar.  Terlihat seorang cowok yang tampak mabuk mengikutinya.

Junkyu langsung memberhentikan motornya dan memberikan sebuah pukulan pada cowok itu.

"Buruan naik," Sorak junkyu yang sudah siap mengendarai motornya.

Cewek itu hanya diam, seakan tak ingin mendekati junkyu selangkahpun. Junkyu menarik tangannya dan memberikan helm sambil mengisyaratkan duduk dibelakangnya.  Cewek tadi masih terdiam

"Kalo ga mau, ya udah. Gue tinggal," Ujar junkyu.

"Eh, iya iyaa, gue ikut," Ujar cewek itu melirik ke cowok yang mabuk tadi.

.
.

.

"Pegang yang kenceng," Sorak junkyu menarik tangan cewek itu di pinggangnya.

"Apaan sih jun," Ujarnya kembali melepaskan tangannya.

Junkyu menambah kecepatan nya hingga membuat cewek itu kembali melingkarkan tangannya dipinggang junkyu.  Junkyu tampak tersenyum  dibalik helmnya.

"Kerumah kakek atau hyunsuk, nona Lia???"














Votenya jangan lupa

Okeee

Next?!!?

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang