05

676 92 5
                                    

.
.
.
.
.

"Thanks ya, udah nganterin," Pamit ryujin menyerahkan helm hitam pada hyunsuk

"Istirahat," Ujar hyunsuk sebelum meng gas motornya

Ryujin masuk setelah batang hidung hyunsuk menghilang.  Begitu ryujin membuka gerbang, seseorang berdiri melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hai hoon,"Sapa ryujin menepuk bahu jihoon

Jihoon menarik tangan ryujin membuatnya berbalik.

"Muka lo pucet banget," Ujar jihoon meletakkan punggung tangannya di kening ryujin, raut wajahnya tampak marah dan juga khawatir.

Ryujin hanya tersenyum melihat sahabatnya yang khawatir.

"Kenapa senyum njir, gue jadi ga enak karna lo pulang sendiri jd sakit gini," Celoteh jihoon

"Yeji gimana?? Lancar?"  Ryujin mengalihkan pembicaraan.

"Lancar," Jawab jihoon mengambil tas ryujin dan membawanya

ryujin merasa pusing dan kehilangan keseimbangannya.

"Naik," Jihoon menawarkan punggungnya namun di tolak ryujin.

Ryujin terus jalan ke rumah, jihoon yang merasa khawatir langsung menggendong ryujin dan membawanya masuk.

Setibanya di dalam, jihoon menurunkan ryujin di sofa.

"Gue gapapa," Gumam ryujin yang semakin pucat.

"Bawa dia keatas," Perintah jihoon pada pelayan dirumahnya ryujin.

Jihoon mengacuhkan ryujin dan pergi begitu saja dengan muka yang tampak marah.

°°°°°°°°°°

"Ryujiiin!!!!! " Teriak yeji lari mengejar ryujin.

"Lo tau, kemaren bla bla bla bla," Yeji menceritakan kejadian  kemaren

'Lancar ternyata,'

"Tunggu," Yeji menghentikan langkah kakinya.

"Lo ryu, pucet banget. Kita ke UKS ya,"

"G usah, gue gpp kok, yok ke lapangan,"

"Kalo udah ga tahan ngode ya,"

°°°°°°°°°

Sudah 25 menit kepala sekolah ceramah di depan lapangan. Sedangkan terik matahari mulai menyengat.

Ryujin merasa pusing. Sudah 3x lebih ia hampir terjatuh.

Hyunsuk yang sedang memegang kamera dilantai 2 untuk mengambil foto kegiatan OSIS, melihat ke barisan kelasnya.

Hyunsuk lari secepatnya kebawah melihat ryujin yang tampak aneh.

"Lo aja yg foto," Ujar hyunsuk melempar kamera ke jihoon yang berpapasan di tangga.

Ryujin's Pov

Udah sekitar 26 menit kepsek ceramah di depan. Matahari semakin panas.

Apa yang salah ama gue, rasanya gue baik baik aja. Tapi kenapa pandangan gue kunang kunang dari tadi malam.

Gue paksain untuk tetap berbaris di lapangan. Walau sesekali hampir jatuh.

Tapi 26 menit terlalu lama. Mungkin karna gue terlalu lama hujan hujanan kemaren.

Rasanya udah ga tahan, harus kah gue nyerah dan pingsan??

Ga

Gue harus tetap tahan.

Sudah 5 menit, tapi ceramahnya masih belum selesai. Semua tampak tak jelas. Sejak kapan kepala gue seberat ini.

Perlahan pandangan gue menjadi gelap. Yang terakhir gue tau, kalau badan gue ga menghantam sesuatu yang keras.

Ryujin's pov end

Hyunsuk mematung sambil mengatur nafasnya. Ia telat, ryujin sudah dibawa oleh hyunjin ke uks.

°°°°°°°°

"Lo ngapain," Tanya yeji saat melihat hyunsuk memeriksa tas ryujin.

"Gue masukin vitamin kemaren," Jawab hyunsuk sambil lari meninggalkan kelas

"O" Yeji lanjut menyantap ciki yang ia pegang.

"Eh? " Yeji yang menyadari sesuatu yang janggal.

Hyunsuk berlari ke UKS dengan membawa vitamin ditangan kanannya.

.
.

"Lo kenapa ngos ngosan gitu," Tanya ryujin.

" Lo kenapa suk?" Tanya jihoon yang baru saja keluar dari wc UKS.

"Gue... "

"Ke kantin yok," Sambar yeji menarik tangan jihoon ke luar.

"Titip ryu ya," Sorak jihoon.

.
.
.
.

"Katanya ke kantin kok malah berdiri disini," Komen jihoon dengan muka sedikit cemberut.

"Ga peka emang, lo liat tu," Yeji menunjuk kedalam UKS dengan telunjuknya.

"Lo sadar ga sih hyunsuk agak aneh,"

"Aneh kenapa?" Jihoon mengendikan bahunya.

"Seorang Hyunsuk yang famous karna sifat cueknya, sekarang ngos ngosan lari ke UKS, lo pikir buat ap?"

"Lah iya, gue baru sadar, hyunsuk udah puber sekarang," Ujar jihoon cengingisan.

"Dahlah, gue balik duluan," Pamit yeji melambaikan tangannya.

"Lo juga harus peka! " Sorak jihoon.

..
.
.
.
.
.

Maaf kalau gaje ㅠ_ㅠ

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang