13.

416 74 2
                                    

.
.
.
.
.

.
.
.

"Ryu," Panggil hyunsuk menatap dalam kearah ryujin.

"Gue keluar bentar,"  Sambung hyunsuk yang langsung berdiri dan putar balik sambil memukul dadanya beberapa kali

"O, ya udah sama aja, gue juga mau pulang," Ryujin yang ikut berdiri.

"Diluar masih hujan, lo tunggu disini aja dulu,"  Ujar hyunsuk membuka pintu sambil mengeluarkan HP nya yang berdering di sakunya.

Setelah hyunsuk menutup pintunya kembali. Ryujin langsung terduduk sambil mengatur nafasnya.


Ryujin's PoV

Bisa bisanya gue nahan nafas selama dia liat gue. Dia ga dengar suara jantung gue kan ya.

Kenapa hyunsuk lama banget si, HP pakai lowbat sgala. Gue mau ngapain.

Terlihat beberapa foto berjejer di meja sebelah lemari.  Membuat gue tertarik dan mendekatinya.

Itu foto hyunsuk kecil, 

Itu foto hyunsuk kecil, 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin's Pov end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin's Pov end.

Tanpa sengaja ryujin menyenggol salah satu foto hingga membuatnya jatuh dan pecah.

Ryujin meraih foto itu dan tak sengaja membuka lipatan dibelakangnya. Menampilkan seorang wanita yang sangat anggun dengan dress putihnya.

Bip...bip...bip...bip...

Seseorang memasukan sandi pintu. Dengan tampang panik ryujin menoleh kearah pintu dan melihat hyunsuk tengah berdiri menapa kearahnya.   Spontan ryujin berbalik menghadap hyunsuk dan menyembunyikan foto itu di belakangnya.

Hyunsuk berjalan mendekati ryujin. Ryujin yang tak bisa menyembunyikan sesuatu langsung mengeluarkan apa yang ia sembunyikan.

"Maaf, tadi kesenggol jadi pecah kayak gini,"  Ujar ryujin dengan nada suara yang terdengar sangat menyesal.

Hyunsuk menatapnya sebentar lalu tersenyum.

"Gapapa," Respon hyunsuk sambil meletakkan tangannya dikepala ryujin.

Ryujin mendadak jadi patung. Hyunsuk maju satu langkah lagi dan meletakkan kepalanya dibahu ryujin.

"Sebentar aja, tetap kayak gini," Gumam hyunsuk tepat disamping telinga ryujin.

Tak lama kemudian ryujin mendengar hyunsuk menangis di bahunya. Spontan ryujin menepuk pelan punggung hyunsuk yang naik turun.

Disaat itu ryujin merasa hatinya hancur. Ia melihat orang yang membuat jantungnya berdebar berada di titik teelemahnya walau ryujin tak tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Its ok,"





____________________

"Gue g tau lo jago ngedance juga," Komen yeji sambil memegang kotak minumnya.

Jihoon berjalan dengan poninya yang basah kerarah yeji dan merebut minum yang yeji pegang.

'Bukankag itu kiss secara g langsung,' 

"Thanks,"

Mereka latihan lagi. Namun di pertengahan  gerakan,Yeji terjatuh karna kakinya yang keseleo. Jihoon yang tampak panik menggendong yeji di punggungnya dan berlari ke UKS sekolah.

"Jalan aja, gue berat," Gumam yeji ditelinga jihoon.

"Jangan bercanda dulu, gue ga akan biarin lo kenapa kenapa,"

Di UKS..

"Udah gpp, besok juga sehat,"  Yeji yang menurunkan kakinya dari kasur.

"Setidaknya buat jaga jaga," Ujar jihoon menaikan kembali kaki yeji dan duduk di kursi samping kasur dengan obat ditangannya.

Tanpa sadar yeji tersenyum sambil menatap wajah jihoon yang tampak khawatir.

"Dah selesai,"  Ujar jihoon.

"Hoon, kok lo sekhawatir itu si?"  Tanya yeji

"Kenapa?? Lo ngarep sesuatu ya," Goda jihoon dengan senyum jahilnya.

"Nanya doang, ga mau jawab juga gapapa," Blas yeji menurunkan kakinya dari kasur

"Gue suka ama lo








Voteee yaaaaaaah;)

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang