.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Yeji!!" Teriak jihoon langsung memegang kedua bahunya yeji.
"Kenapa hoon? Gerakan gue salah ya, ulang deh," Ujar yeji melepaskan tangan jihoon.
"Gue stel musiknya lagi ya," Sambung nya.
Jihoon memegang pergelangan tangan yeji dan menariknya ke bangku di belakang ruangan.
"Kenapa si hoon, gerakannya masih belum sempurna,"
"YEJI!! Lo kenapa sih, kalo latihan jaga waktu. Jangan kek gini.. Gue juga ngerasa sakit liat lo kek gini," Ujar jihoon jongkok di depan yeji yang tengah duduk di bangku belakang ruangan.
Jihoon melirik kebawah dan melihat tangan yeji yang gemetar karna bentakannya tadi. Jihoon menggenggam tangan yeji
"Maaf, gue udah bentak lo tadi,"
"Gapapa kok. Lagian siap pake lipstik nanti pucat nya juga ilang," Yeji mengeluarkan lipstik yang ada di tasnya.
"Ji... "
"Iya iya, gue ga akan lupa waktu lagi, janji," Yeji mengeluarkan jari kelingking nya yang dibalas oleh jihoon.
"Yaudah, gue beli in makanan dulu, lo belum makan kan dari pagi,"
Yeji hanya mengangguk
_______________________
Tiba tiba hujan turun, padahal beberapa menit yang lalu terasa terik. Jihoon kembali dengan sekantong makanan ditangan kanannya.
Saat melewati lorong, tak sengaja matanya menangkap sosok yang ia kenal tengah duduk di kursi taman sendirian.
"Ngapain sih hujan hujanan disini," Ujar jihoon mengembangkan jaket yang tadi ia bawa diatas orang itu.
"Jihoon? Lo ga latihan?? "
"Sst,kita neduh dulu,"
Duaar!!!!!
Terdengar petir yang bergemuruh keras membuat orang itu spontan teriak.
"Huaa, maafin ryujin," Ujarnya beberapa kali.
"Ryu!! Lo kenapa?! "
"Maafin ryujin, ryujin yang slaah,"
"Hei ryu, tenang," Jihoon memberikan sebuah pelukan pada sahabatnya itu.
Yeji yang udah mendingan karna vitamin yang ada ditanya memutuskan untuk menyusul jihoon
Sudah 16 menitan jihoon masih belum balik. Baru saja keluar dari ruang latihan. Yeji langsung disambut dengan pemandangan yang membuat darahnya mendidih.
"Kenapa si ryu," Gumam yeji
Yeji mengambil tasnya kedalam dan pulang dengan hujan hujanan.
______________________
"Woi,"
Spontan yeji menoleh dan melihat hyunjin dengan motornya.
"Mau pulang? Buruan naik," Tawar hyunjin.
________________________
Ji, lo dimana???
Rumah
Lah kok pulang,
Yaudah kalau gitu
Istirahat ya by 😗
________________
"Ni, minum dulu," Ujar jihoon menyodorkan minuman yang tadi ia beli.
"Sekarang lo cerita, jangan disimpan sendiri," Bujuk jihoon
"Gue merasa bersalah atas kematian mama, apa mungkin gue yang bunuh mama," Ryujin tampak ketakutan
"Ryu, lo ga bunuh siapapun. Lo ingat? Waktu itu lo pingsan karna syok,"
"Tapi kenapa gue ga bisa ingat wajah pembunuhnya,"
"Ryu.. Tenang, itu bukan lo. Percaya ama gue," Ujar jihoon meletakkan kedua tangannya dipipi ryujin.
"Sekarang kita pulang," Ajak jihoon langsung berdiri.
"Lo masih utang 1 cerita lagi ama gue,"
"Apa?"
"Hujan,"
________________________
"Gue beli makanan dulu bentar," Pamit hyunsuk meninggalkn lia dan junkyu berdoa di apartemen nya.
Suasana seketika menjadi canggung.
"Lo gapapa kan??" Tanya junkyu
"Hmm, cuma kena cakar dikit,"
"Lo kenapa ama ryujin?" Junkyu yang tiba tiba penasaran.
"Ryujin?? Ga kenapa napa, why?" Lia yang nanya balik.
"Lah?? Trus tadi betengkarnya sama siapa?"
"Astaga, jadi lo mikirnya gue bertengkar ama ryujin?? Hyunsuk juga??"
"Ho'o,"
"Padahal ryujin yang misahin gue ama cewe lo,"
"Cewe gue?? Orang gue gapuu........ Eh tunggu. Jangan bilang karna yang tahun kemarin,"
Tiba tiba muka lia memerah, ia hanya menunduk, memandang lurus ke lantai.
"Jadi lo masih suka ama gue??? "
"Balikan yok,"
Vote yaaaa ;)
Next?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Rain [END]
FanfictionTREASURE|ITZY Kenapa ga ada bintangnya malam ini, apa langit tau apa yang gue rasain sampai enggan mengeluarkan bintangnya. Atau gue yang ga pantas untuk melihat bintangnya. Duaaar!!!!!!! adahal hujan belum turun kenapa petirnya begitu keras? "Ryu...