.
.
.
.Setelah perjalan panjang akhirnya mereka sampai di sekolah pukul 22.00 WIB.
Setelah semua siswa meninggalkan bus, hyunsuk selaku panitia memeriksa kembali kedalam bus kalau ada barang yang ketinggalan.
Begitu melewati pintu, matanya langsung tertuju pada seseorang yang tengah tertidur di kursi belakang bus.
Perlahan ia menuju kesana dan duduk disampingnya.
Jihoon yang tadinya hendak menemani hyunsuk berdiri di pintu depan sambil tersenyum. Mukanya tampak bahagia melihat sahabatnya bersama orang yang sangat ia kenal.
"Ryujin, lo beruntung," Gumamnya lalu meninggalkan mereka berdua.
Hyunsuk menyenderkan kepala ryujin kebahunya dan sesekali mengusap kepalanya.
"Do i like her??" Gumam hyunsuk menatap kesamping.
---------------------
"Ti ati," Sorak ryujin pada jihoon yang tadi mengantarnya.
Setelah batang hidung jihoon tak lagi terlihat, ryujin langsung lari menuju kamarnya. Ia menutup rapat dan mengunci pintu. Ryujin bersandar ke pintu sambil menutup mulutnya yang terbuka lebar dengan tangannya.
ryujin memegang dadanya yang berdegup kencang sejak ia di bus tadi. Sejak ia mendengar apa yang dikatakan hyunsuk tadi.
Ryujin sebenarnya terbangun saat hyunsuk meletakkan kepala ryujin kebahunya. Ryujin tetap menutup matanya karna jika ia buka, suasana akan menjadi canggung.
"besok sekolah njirㅠ_ㅠ "
____________________
"Lo kenapa?" Sapa yeji memukul pundak ryujin dr belakang.
"Hah?"
"Biasa aja kali jalannya," Sambung yeji jalan di samping ryujin.
"Ryu!!!" Panggil seseorang dari belakang yang menghentikan langkahnya.
'Jangan hyunsuk jangan hyunsuk,'
Suara tapak kakinya semakin mendekat. Yeji sudah duluan berbalik sedangkan ryujin masih membatu dengan sikap tegap menatap kedepan.
"Dipanggil nyaut napa," Omel orang itu menarik bahu ryujin hingga ia berbalik
"Oh, lo hoon," Ujar ryujin dengan ketawa palsunya
"Lo pikir siapa? Ooo lo ngarepin seseorang ya," Goda jihoon memperlihatkan eyes smilenya yang membuat yeji senyum senyum sendiri disamping ryujin
"Lo udah mendingan?" Tanya yeji yang dianggukan jihoon sambil tersenyum
Ryujin yang mendengar itu heran, ia langsung menatap wajah jihoon yang masih sedikit pucat.
"Lo demam nyet??" Tanya ryujin sambil jinjit untuk meletakkan punggung tangannya di kening jihoon.
"Nyat nyet nyat nyet, lo khawatir apa ngejek si," Ujar jihoon menepis tangan ryujin.
"Ya ngejek laa hahahahaha, seorang park jihoon sakit,"
"Belnya mau bunyi," Ujar yeji menggandeng tangan ryujin.
"Gue ke kelas dulu," Pamit ryujin meninggalkan jihoon.
"Ryu, ntar pulang gue antar," Sorak jihoon saat ryujin sudah agak menjauh
____________
"Lo kenapa? Diam diam aja dari tadi," Tanya ryujin duduk di bangku samping yeji.
"Hmm, o yaa ryu gue mau nanya," Yeji yng bali nanya.
"Sepupu gue dia suka ama cowo, tapi dia gatau cowonya juga suka atau ga. Ditambah cowonya punya temen deket cewe, menurut lo gimana? Dia minta saran ama gue. Lah gue mana tau," Sambung yeji panjang lebar
"Hmm," Ryujin memasang pose mikir sambil senyum senyum
"Lo kok senyum senyum si,"
"Jadi, lo suka, eh sepupu lo suka ama cowo...... Hmmm,"
Ryujin mendekatkan kursinya kw kursi yeji. Ia meletakkan kedua tangannya ke kedua baju yeji.
"Gue ama jihoon ga lebih dari sahabat percaya deeh," Ujar ryujin yang membuat mata yeji membesar
Setelah mengatakan itu ryujin kembali ke tempat duduknya di belakang yeji . Yeji langsung menghadap kebelakang dengan mata yang bertanya.
"Kok lo tau???"
"Makanya jangan salting," Ujar ryujin bersamaan dengan hyunsuk masuk kelas
Seketika ryujin jadi salting sendiri saat matanya melirik sekejap kearah hyunsuk
Yeji yang sadar dengan perubahan sikap ryujin menatap bergantian kearah hyunsuk dan ryujin.
"Makanya jangan salting," Bisik yeji sambil mengejek.
,
.
.
.
.
.
.Jangan lupa votenyaa!!!! :)
"Kenapa
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Rain [END]
FanfictionTREASURE|ITZY Kenapa ga ada bintangnya malam ini, apa langit tau apa yang gue rasain sampai enggan mengeluarkan bintangnya. Atau gue yang ga pantas untuk melihat bintangnya. Duaaar!!!!!!! adahal hujan belum turun kenapa petirnya begitu keras? "Ryu...