.
..
.
.
"Lo napa?" Tanya yeji menghampiri hyunjin yang melamun kearah api unggun.
"Gue ditolak!," Jawab hyunjin pura pura nangis sambil meluk yeji.
"Udah dibilangin juga,dahlah,"
"Mau kemana?"
"Ambil minum," Sambil ngangkat kotak minumnya.
"Ti ati!!!"
Yeji kembali ketendanya setelah mengisi penuh kotak minumnya. Namun di perjalanan kek tenda, yeji melihat jihoon yang duduk sendiri di samping pohon nanti besar
"Jihoon!!!" Panggil yeji berjalan mendekatinya.
Jihoon yang terpanggil menoleh kebelakang dan melemparkan senyumannya yang tampak sedih.
"G bisa tidur?" Tanya yeji duduk di samping jihoon.
"Hmm,"
Sesaat terasa awkward, hingga jihoon mengeluarkan suaranya.
"Makasi ya,"
Yeji menoleh kearah jihoon dengan muka yang tampak bingung.
"Makasi, uda jadi temannya ryujin, gue ga perlu khawatir lagi kalo ada lo disampingny," Ujar jihoon juga menoleh kearah yeji sambil tersenyum.
'Ini jantung gue kenapa! Ga ad yang spesial yeji, dia cuma senyum ke lo, jan salting' yeji yang berdebat dengan pikirannya sendiri.
"Lo kenapa?" Tanya jihoon melambaikan tangannya didepan yeji yang melamun
'Kok ada yang aneh,' batin yeji
Yeji meletakkan punggung tangannya dijidat jihoon
"Lo sakit? Muka lo pucat banget,"
Seketika jihoon mematung saat tangan yeji menempel di jidatnya.
Yeji, melepaskan jaket yang tadi ia pakai dan memakaikannya ke jihoon
"Kok bisa sampai demam si,"
"Mungkin karna nyari ryujin tadi,"
"Balik yok," Ajak yeji sambil berdiri.
Jihoon yang masih duduk melepaskan kembali jaket yeji dan mengembalikannya. Yeji mengambilnya. Dan jongkok di depan jihoon.
"Pakai aja, gue pakai double tadi," Ujar yeji ternyum smbil menunjuk sweater yang sedang ia pakai. Yeji meletakkan jaketnya di kaki jihoon.
"Ga balik?" Tanya yeji
"Bentar lagi,"
Yeji tersenyum lalu mengusap kepala jihoon membuat jihoon kembali mematung.
"Gue dulu ya, nanti pas balik jangan lupa minum obatnya," Pamit yeji.
.................
Yeji's PoV
Anjir, kenapa ni tangan pake gemeter sgala si. Ga kerasa kan ya dikepala tu anak tadi. Aish bodo la.
Gue balik ke tenda setelah duduk disana 30 menit. Tapi kenapa jantung gue masih kek gini ya.
Sudah sejam gue duduk di tenda, apa gue bawain obat aja ya??.
Gue balik ketempat tadi gue duduk. Tampak seseorang yang bersandar ke pohon disampingnya
"Jihoon,"
Di tidur, mukanya tampak lebih pucat dari sebelumnya. Daan badannya juga lebih panas.
"Jihoon, bangun," Gue pukul pukul lambat pipinya.
Rasanya ada yang hancur didalam diri gue saat liat dia dititik terlemah kayak gini.
Sudah 10 menitan tapi dia masih belum bangun.
"Lo kenapa si," Tanpa gue sadari sesuatu keluar dari mata gue.
Tiba tiba, jihoon menarik tangan gue dan meluk dengan erat.
"Hangat, makasi," Gumamnya tepat ditelinga gue
Rasanya tulang didalam tubuh gue remuk saking eratnya, tapi anehnya
Ini.......Nyaman.
Vote nya jan absen yaa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Rain [END]
FanfictionTREASURE|ITZY Kenapa ga ada bintangnya malam ini, apa langit tau apa yang gue rasain sampai enggan mengeluarkan bintangnya. Atau gue yang ga pantas untuk melihat bintangnya. Duaaar!!!!!!! adahal hujan belum turun kenapa petirnya begitu keras? "Ryu...