22

407 61 6
                                    

.
.
.
.

.
.
.

"By, maaf ya gue ngintip HP lo waktu itu,"  Ujar yeji duduk di depan jihoon.

"HP??" Jihoon langsung memeriksa hpnya dan baru sadar wallpaper hpnya masih foto dirinya dan ryujin waktu tunangan.

"Ga ga, gue yang salah, gue ga cerita sama lo by, maaf ya," Ucap jihoon menatap cewe yang ada dihadapannya saat ini.

Yeji sedikit ketawa sambil memberantakan rambut jihoon. Sementara itu, junkyu dan lia sedang asik suap suapan.

Ryujin menatap teman temannya itu satu persatu dengan tampang yang jijik. Ryujin memegang tangannya hyun suk dan mengajaknya pergi.

"Kemana?" Tanya hyunsuk yang dengan mulutnya yang terisi penuh makanan.

"Hm, kelas?? Gue alergi sama yang uwu uwuan," Jawab ryujin.

Hyunsuk  menarik balik tangan ryujin dam berdiri tepat didepannya.

"Kan lo ada gue,"  Bisik hyunsuk dengan suaranya yang keras.

Junkyu, jihoon, yeji dan lia lngsung menatap kearah mereka berdua. Ryujin tertawa canggung melihat semua orang menatapnya.

"Ryu, sekarang lo main rahasia rahasiaan ya sama gue," Ujar jihoon yang meminta penjelasan.

"Hm, gue udah curiga," Timpal yeji.

"Ooo," Lia yang ikut nimbrung memberikan jempolnya pada hyunsuk.

"Ehhehe," Ryujin tertawa canggung.

Hyunsuk menggenggam tangan ryujin dan mengangkatnya keatas..

"Udah jelas kan?" Tanya nya.

"Udah jelaskan," Ejek jihoon menggenggam tanganmu yeji yang menganggur diatas meja.

"Ehehee," Balas yeji sambil mengunyah makanannya.

.


.

Dijulidin ga tuh, 😏
.
.


Ryujin merasakan sesuatu bergetar disakunya, ia mengeluarkan hpnya dan menjauh dari meja.  Wajahnya seketika tegang dan pucat.

Di dekat wc....

"Anda siapa!?"  Tanya ryujin yang risih

"Memang mirip,"  Gumam seseorang di sebrang sana.

"Apanya?"

"Kenapa dia harus mewariskan suaranya sepersis itu?"

"Dasar gila,"  Umpat ryujin mulai menjauh kan HP dari telinganya.

"Tak cukup hanya membunuh ibumu,"

Mata ryujin membulat, tangannya mendekatkan kembali HP ke telinganya.

"Anda bilang apa?"

" Matamu itu, dia ada disana,"

"Aish b*tch"  Gumam ryujin yang mulai muak dengan orang itu.

"Saya akan menyingkirkan itu,"  Bisik orang itu sebelum memutuskan panggilan.


Ryujin menyimpan kembali hpnya disaku dan berbalik.  Kepalanya langsung menabrak sesuatu begitu ia berbalik. Ia melirik keatas dan melihat wajah yang sepertinya marah.

"Sejak kapan?"

"Eh,hyunsuk. Dari wc ya, Yang lain pada nungguin kan, yok. belom makan gue,"  Ujar ryujin menggandeng tangan hyunsuk sambil tersenyum.

"Ryuu! Sejak kapan lo di telpon kek gitu??" 

"Itu telpon iseng doang,yook laper nih,"

Ryujin menarik paksa hyunsuk sampai kekantin. Setibanya di sana semua sudah pergi hanya tersisa makanan ryujin dan hyunsuk yang belum tersentuh dari tadi.






Hyunsuk's PoV

Bisa bisanya mereka pergi duluan. Gue dan ryujin duduk saling hadap hadapan smbil menghabiskan makanan tadi.

Kenapa suara yang nelpon ryujin tadi familiar di telinga gue??

Sambil makan gue melamun melihat ryujin dan memikirkan suara itu.  Tak ada seorang pun terlintas di kepala gue.

Ryujin makan dengan aneh, tambah lama dia makan semakin cepat.

"Ryu??"

Tiba tiba dia nangis sambil menatap kemeja.

Gue langsung pindh duduk dan memeluknya.  Terasa jelas jantungnya berdegup kencang.  Telpon dari siapa yang membuatnya sampai seperti ini.

"Ryu?" Gumam gue lembut sambil mengelus punggungnya.

"Kenapa harus gue?!!" 

.
.

.
.
.
.
.
.

.
.
.
Votenyaa dooong :)





Next?!!?



In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang