36

281 42 4
                                    

.

.
.
.
.
.
.
.

"Gue minta maaf,"  Ujar hyunsuk pada cewe di depannya saat ini. Ia sedikit berteriak karna hujan yang lumayan berisik.


"Gue ga denger,"

Hyunsuk sengaja menutup telinga ryujin, dia tak ingin ryujin mendengar permintaan maaf nya, dia merasa dirinya tak pantas dimaafkan  setelah mendengar cerita yeji.  Hyunsuk membuat ryujin jadi sangat tertutup selama 2 tahun.


BUKH!!!



tiba tiba seseorang datang merebut hyunsuk dari depan ryujin dan memukul pipinya. Hyunsuk terjatuh tanpa perlawanan.  Kini orang itu berada diatas hyunsuk, memberinya pukulan pukulan lainnya sampai pipi hyunsuk dan mulutnya luka.

"Beraninya lo muncul didepan ryujin setelah apa yang lo lakuin terakhir kali!!   Beraninya lo sakitin cewe gue!!"   Teriak orang itu sedangkan tangannya masih saja memukuli pipi hyunsuk.


"HYUNJIN STOP!"  teriak ryujin menangis, lalu ia pergi meninggalkan dia orang cowo itu.

Hyunjin menyusul ryujin yang syok melihat apa yang ia lakukan tadi.


"Dia lebih baik dari gue,"  Gumam hyunsuk berusaha bangun dan berdiri.




Ryujin menghentikan langkahnya hingga hyunjin bisa menyusulnya dan berdiri tepat didepan cewe itu.


"Ryu maafin gue, tadi gu........,"




"Iya,"  Ryujin memotong perkataan hyunjin.  Hyunjin tampka bingung , kenapa semudah itu. 


"Untuk jawaban yang kemarin," Sambungnya membuat hyunjin kegirangan dan memeluk ryujin



"Makasih ya,"  Bisiknya di telinga ryujin.

Sedangkan ryujin menahan airmatanya agar tidak jatuh dipundak cowo yang sebenarnya udah dia anggap saudara.

________________



"Anjir, muka lo kenapa?"  Tanya jihoon setelah membuka pintu rumahnya

Jihoon memapah hyunsuk kekamarnya, untung saja rumah jihoon sedang kosong. Baru saja masuk kamar, hyunsuk merasa dejavu karna respon junkyu persis dengan jihoon tadi.


"Lo kenapa si?" Tanya junkyu sambil membersihkan luka hyunsuk.



"Tadi ituu, hm nabrak tembok," Alasan hyunsuk mengutak atik layar hpnya.






"Lo jujur ama kita," Ujar jihoon menatap hyunsuk dengan mata mengintimidasinya.


"Lo habis ketemu ryujin kan?"

Mata hyunsuk membulat, bagaimana bisa jihoon tau. Tidak mungkin yeji yang memberitahunya.


"Jangan kaget kek gitu, tadi gue liat,"  Jihoon mendudukkna dirinya di samping hyunsuk.


"Gue balik lagi siap nganterin yeji tadi, karna gue liat lo sama ryujin ya gue balik lagi,"

Hyunsuk masih sibuk membatin dengan dirinya sendiri,  kenapa jihoon meninggalkan ryujin sama orang yang lupa ingatan



" Kita tau lo udah inget semuanya," Junkyu yang tadinya nyimak,masuk dalam percakapan.


"Woi,lo pikir kita sebego itu? " Junkyu menabok hyunsuk

"Sakit anjir,"



"Lagian kalau ga mau ketahuan lockscreen sama pasword HP lo jangn pakai ryujin oon, wallpaper dalamnya juga ryujin lagi,"   Jihoon meraih remot di atas kasur.

"Kalian meriksa HP gue?"


"Siapa suruh ninggalin, main pergi pergi aja," Balas junkyu menempelkan plester dipipi hyunsuk






Tadi mereka sedng main ps bertiga. Jihoon tiba tiba saja melempar stiknya, meraih jaketnya dan pergi untuk menjemput yeji.

Kenapa jihoon ga ikut reunian?? Ya karna yang reunian cuma kelasnya yeji doang







Mendengar suara mesin mobil jihoon sudah hilang, hyunsuk ikut jejak jihoon, membanting stik ps dan pergi. Meninggalkan junkyu sendiri dengan mulut manyunnya.

"Lia juga pernah cerita," Sambung junkyu

"Tu anak tau? Lah kok bisa?"


"Udah lama katanya,"




"Ya lo pikir aja, lia yang nemenin lo 3 tahun disana, masa dia ga liat HP lo sama skali"  Jihoon yang ikut nimbrung lagi



"Atau kecerdasan otak lo nurun? Diks sekarang gue yang paling pinter antara kita," Sorak jihoon sok kegirangan



"Susah emang punya temen yang bucin,"  Sindir junkyu merapikan kotak p3k.




"Skarang lo ceritain sama kita semuanya,"



"Semua?" Hyunsuk menelan ludahnya


"Hm, dari awal,"





.
.
.
.

.
.
.
.
.

Vote komennya jngn lupa yaaa.

Typonya maklumin aj yak

.
.

Okeh

.
.
...
.
.

Next?!!?

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang