06

635 76 3
                                    

.

.


"Letakkan di atas meja," Perintah wanita yang kini berdiri menatap keluar jendela.

Setelah pria itu meletakkan sebuah berkas diatas meja, wanita itu memeriksanya.

'Ternyata benar," Gumamnya melingkari foto seorang siswi dari dalam berkas tersebut.

°°°°°°°°°

"Untuk kebutuhan acara perkemahan 2 hari lagi sudah di tempelkan di mading dekat ruang TU,silahkan dicek dan dilengkapi kebutuhannya, sekian,"  Kata pak anto selaku panitia perkemahan.

Sesaat seisi kelas menjadi pasar. Hingga sebuah pengumuman dari ruang piket yang memanggil anak pramuka dan OSIS berkumpul di aula membuat kelas jadi hening.

°°°°°

Karna acara perkemahan, anak OSIS di pasangkan dengan anak pramuka. Yang mana anak osis menyusun acara dan anak pramuka memandu acara.

Setiap anggota mendapat pasangan, tak terkecuali ryujin yang dipasangkan dengan jihoon dan yeji dengan hyunsuk.

Mereka mulai rapat bersama untuk menentukan susunan acara yang akan dilakukan.

"Ntar lo jelasin ya ke gue,"  Ujiar jihoon menyenderkan kepalanya di bahu ryujin.

"Pen nyantet gue hoon," Bisikan ryujin membelai kasar rambut jihoon.

°°°°°°°°°°

"Semua sudah dalam tim yang dibentuk?" Sorak hyunjin.

"SIAP, SUDAH,"

"DALAM HITUNGAN KE TIGA, PERMAINAN AKAN DIMULAI,"

"1.... 2....3..!"

Seluruh siswa yang mengikuti perkemahan mulai berpencar mencari bendera tim yang tersebar di sekitar wilayah perkemahan.

"Ryu, gue ama yeji yaa," Sorak jihoon sambil berlari.

"Sayang ryu deh," Sambung nya.

Ryujin's PoV

Bunuh temen bole ga sih. Asli nyeselin tu anak.

Gue memutuskan untuk mengamati para peserta sendiri dibalik pohon yang besar ini.

Karna jika panitia ketahuan dan peserta melaporkan, maka panitia yang akan dihukum

.
.
.

Gue ngikutin kelompok dengan rompi biru.

Krek

Aish

Gue nginjek ranting, spontan gue ikut mudur saat langkah kaki mereka maju.

Tunggu

Kok kaki gue setengah basah

Mampus, gue nginjak tepian danau. Untung hyunjin sempat narik tangan gue. Dan ngusir peserta biru.

Rasanya aneh, saat dia natap gue selama ini. Tatapannya rada aneh. 



..
.
.
.
.
.

"Gue suka lo,"





Hyunjin tampak serius, perlahan tangannya meraih tangan cewek yang ada dihadapannya sekarang.

"Ryujin!"

spontan yang dipanggil noleh,mengurungkan niat hyunjin yang ingin menggandeng tangannya.

"dipanggi jihoon," ujar hyunsuk menarik tanga ryujin mnjauh dari tepi danau.

"kenapa?" tanya ryujin pada jihoon yang sedang asik ngobrol dengan yeji

"apanya?"

"ish," 




__________




"untuk acara api unggun kita undur bsok, karna hari mendung dan kemungkinan akan hujan," pengumuman dari hyunsuk selaku wakil ketua osis.

semua kembali ketenda masing masing untuk membersihkan diri setelah seharian berkeliaran dihutan. ryujin menuju posko panitia untuk mengambil handphonenya yang ketinggalan. langit semakin gelap. entah kenapa terasa sunyi untuk beberapa saat.

setelah mengambil handphonenya diatas meja, ryujin memutar lagu dengan earphone. tiba tiba saja sesuatu menutupi mulut dan hidung ryujin hingga membuatnya perlahan kehilangan kesadaran.

"tolong," kata trakhir yang keluar dari mulut ryujin walau hanya sekedar bisikan. dan ia menjatuhkan earphonenya.

08.00 PM

"hoon,liat ryujin ga?" tanya yeji.

"ke wc kali," jihoon yang masih asik memainkan bola basket sambil duduk dengan tim basketnya.

"gue udah ga liat dia dari acara selesai tadi,"

spontan hyunsuk menoleh dengan tampang yang tak kalah khawatir dari jihoon.

Semua panitia penjaga mencari keskitar area kemah walau sedang hujan. 

"lo kearah sana," ujar jihoon ngosngosan yang dianggukkan oleh hyunsuk.

__________

Ryujin's PoV

gue dimana??, kayanya mata gue ditutup pake kain hitam. tangan dan kaki juga di ikat di kursi tempat gue duduk. 

"apa mau kalian!" gue memberanikan diri buat ngomong setelah membisu kurang lebih 1 jam.

gue melihat samar dari balik kain seseorang mendekat ke gue. dan benar saja,ia memegang dagu gue seakan mengancam

"nasib anak yang sama dengan ibunya. saya terlau dendam melihat darah daging wanita jalang itu,"

"kalian yang bunuh mama saya?" emosi gue meluap dan tubuh gue merespon dengan meronta ronta.

PLAK!!!

"SHUT UP," orang tadi melayangkan tangannya ke pipi kanan gue dan pergi sambil mmberika printah pada anak buahnya.



terdengar hujan yang sangat deras diluar, demi hujan gue harus bisa lepasin tali ini. setlah sekian lama akhirnya, simpul ikatan di tangan gue lepas. untung anak buahnya sedang tidur, gue jadi bisa nyeinap keluar.


srek!!

mampus gue, kenapa si kaki gue hari ini nginjak sesuatu mulu. gue bergegas berlari menjauhi pabrik terbengkalai itu. 


"mau kemana dek manis,"






mampus gue.....




:)




In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang