26

301 50 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue juga g tau kenapa gue nangis,"    Ryujin yang ngeluh pada yeji di telponnya

"Lo tunggu, gue kesana sekarang," 

Yeji mematikan panggilan dan bersiap siap.

30 menit kemudian, seseorang dengan keras membuka pintu kamar ryujin. Reflek ryujin menoleh kearah pintu dengan pipinya yang basah.



"Hai, ada apa?" Tanya ryujin menghapus bekas airmata di pipinya dan tersenyum dengan mata yang masih berkaca




"Lo kenapa nangis?" Tanya jihoon dengan suara yang lembut.


"Gue ga nangis,"


"Jangan boong,yeji udah cerita. Makanya gue kesini, dia agak lama katanya,"




"Ryu, lo nganggep gue sahabat lo gak si??   Apapun yang terjadi gue akan tetap disamping lo,"  Jihoon memegang kedua bahu ryujin dengan tangannya.


Beberapa detik kemudian ryujin tak lagi dapat membendung airmatanya.  Ryujin menunduk, menyembunyikan mukanya yang basah.


"Gue ga tau kenapa nangis," Gumam ryujin menangis sejadi jadinya.


Jihoon yang tak sanggup melihat sahabatnya itu nangis langsung memeluk tubuh nanti ramping itu dan mengelus kepalanya.


"Gue gatau rasa sayang gue sebesar ini,"  Sambung ryujin





Yeji yang dari tadi berdiri didepan kamar ryujin mematung. Beberapa kali ia memukul dadanya

"Mereka sahabat kecil yeji, tenanglah," Gumamnya pada dirinya sendiri seblum mengetik pintu.















"Yaudah, gue balik dulu ya, bye by," Pamit jihoon meninggalkan ryujin dan pacarnya dikamar.









____________________________












Pesan

Hyunsuk:

By, gue bisa jelasin. Itu bukan gue yang ngirim.

Gue akan jelasin ditaman dekat rumahnya jihoon














"Lewat sini,"  Bisik hyunsuk yang dituruti junghwan.


"Eh? Mau kemana??" Suara yang familiar.

Hyunsuk dan junghwan yang tadinya menatap kelantai secara bersamaan menaikkan pandangan mereka.


Penyihir itu






Ia menyuruh beberapa anak buah yang berdiri dibelakangnya membawa hyunsuk dan junghwan ke ruangannya.

Hyunsuk di borgol seperti sebelumnya sedangkan junghwan dilepaskan di tengah ruangan dengan kasar.





"Setelah dipikir pikir, lebih baik kita membuatnya menderita dari pada membunuhnya bukan?!!" 


"Kita?!?" Tanya hyunsuk yang dianggukkan.





Penyihir itu memperlihatkan roomchat yang ada di HP hyunsuk tertera diatas sana nama ryujin.





"Gue ga akan kerjasama,"  Tegas hyunsuk.




Akh


Spontan  hyunsuk menoleh ke sumber suara.

Salah satu anak buah yang membawa junghwan memukulnya sampai junghwan tersungkur kelantai.



"Masih g mau??"  Ia mulai bernegosiasi lagi.

"Ka!!! Jangan!!!" Sorak junghwan yang langsung di tendang.

"Pokoknya jangan,"  Gumam Junghwan dengan nada suara yang lemah.

Orang itu kini memukul dan menendangnya bertubi tubi tanpa henti.





"Stoop!!!! Gue mohon,"  Hyunsuk yang putus asa melihat adeknya dipukuli


"Jadi???" Tanya penyihir itu.













____________________________











Ryujin sudah datang lebih dulu. Ryujin ngotot untuk pergi padahal yeji sudah melarangnya. 

15 menit

17 menit

Seseorang dengan dandanan yang kacau berjalan lurus kearah ryujin



"Ryu, apapun yang gue bilang itu semua jahat,"







20 menit








"Ryu!! Lo..... " Yeji yang baru saja sampai berhenti ditempat. Memberikan waktu untuk ryujin dan hyunsuk disana.



































Maaf  lama g up nyaa🤧

baru siap ujian

Okeh laaaah










Next!?!

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang