.
...
.
.
.
."Jadi dia udah nelpon seminggu ini??"
"Dia bilang kata menyingkir setiap nelpon, tapi ga tau nyingkirin apa,"
"Lo jangan takut, gue slalu ada disamping lo," hyunsuk memeluk ryujin yang masih mencoba untuk berhenti nangis.
" gue ga pernah merasa dicintai lebih dari saat ini, keknya gue mulai bucin deh ama lo," Kata ryujin melirik muka hyunsuk sambil menghapus air matanya.
"Tadinya nangis, eh tiba tiba gue digombalin," Hyunsuk mengacak rambut ryujin.
"Hehehe, ke kelas yok, bentar lagi bel," Ajak ryujin berdiri dengan senyumnya yang tampak terpaksa.
Hyunsuk ikut berdiri dan meraih tangan ryujin dan meninggalkan kantin.
"Ryu, minggu lo free ga?" Tanya hyunsuk menatap lurus kedepan.
"Hmm, keknya si iy, kenapa??" Ryujin menoleh ke samping.
________________________
"tadi ada paket lagi atas nama nona," Kata satpam rumahnya ryujin sambil menyerahkan paket yang ia maksud.
"Makasih y pak,"
Setelah selesai tukar baju, ryujin membuka kotak itu. Setiap kotak memiliki kotak didalamnya hingga tersisa kotak kecil.
Ryujin membuka kotak yang terakhir, Selembar kertas memo yang dihiasi cairan merah dengan foto ryujin yang sudah tercoret tampak dikotak itu.
"Tidakkah hidupmu terlihat bahagia?? Saya tak butuh nyawa lagi. Saya hanya ga suka liat matanya debi berbinar di putri sematawayangnya"
"Wow, itu terlihat cantik dengan airmata,"
Setelah membaca memo, ryujin mengambil foto dirinya yang ada didalam kotak tersebut. Mulut ryujin seketika terbuka melihat foto itu.
"Ini kan tadi,"
Ryujin memasukkan foto dan memo tadi kedalam kotak dan menumpuknya bersama kotak lainnya yang sudah dikirm sebelumnya.
____________________________________
"Minggu pegi main yok, bosan gue," Ajak junkyu menatap TV di depannya sambil memegang stik game.
"Kemana?" Tanya jihoon yang masih asik chatan sama yeji.
"Mati!!! Woooo!!!" Sorak hyunsuk langsung berdiri.
Junkyu ikut berdiri sambil menatap sinis ke hyunsuk.
"LO KALAH ANJIR!!" junkyu memukul kepala hyunsuk.
" HORENYA JNGAN KERAS KERAS NJIR, GUE YANG MENANG NGERASA KALAH JADINYA," sorak junkyu tepat didepan wajh hyunsuk.
"Kenawhy si ga ada temen gue yang normal," Gumam jihoon.
"Kek yang normal aja lo," Timpal junkyu.
"Minggu jadi ga nih?" Tanya junkyu
"Gue minggu ke rumah bokap," Balas hyunsuk.
"Lah tumben? Ada acara?" Tanya jihoon melemar hpnya keatas kasur.
"Bokap gue mau pergi keluar negeri katanya,"
"Ou, yaudah lo sama gue aja," Ujar junkyu merangkul jihoon yang ada di sampingnya
"Sorry, gue mau ngedate ama yeji," Jihoon melepaskan rangkulan junkyu.
"Lia free keknya tu, tuan balik dulu wahai hamba hambaku," Pamit hyunsuk meninggalkan junkyu dan jihoon.
"O iya, tadi nyokap lo nitip makanan keatas, tapi udah gue makan duluan piringnya tu dibawah meja, tolong bawain kebawah ya, teman kutersayang,"
"Nyokap lo napa nitip ke hyunsuk sih," Tanya jihoon melirik ke junkyu.
__________________________
"Latihan skali lagi gimana?? Sebelum dipanggil," Yeji yang nervous takut salah gerakan saat diatas panggung.
Jihoon mengangguk dan memutar musik di hpnya. Di kejauhan seorang yang sepertinya juga peserta memerhatikan yeji dari awal ia latihan.
"Yuna, keknya lo gabakal jadi juara lagi deh," Bisik peserta lainnya dibelakang peserta bernama yuna itu.
Yuna berjalan mendekati yeji dan jihoon. Sambil memegang botol minumnya, yuna jalan diantara jihoon dan yeji dan menumpahkan air di botol itu lalu kabur entah kemana
"Aa!" Yeji yang terjatuh.
"By!!" Jihoon langsung panik dan mengangkat yeji ke kursi.
"Ini ga bisa, kita kerumah sakit aja," Ujar jihoon memeriksa kakinya yeji.
"Hei, heei, gue gapapa, tukan gue masih bisa dance," Ujar yeji berdiri dan mempraktekkan sedikit choreo dancenya.
'Udh jelas lo nahan sakitnya yeji'
.
.
.
.
.
.
..
Next?!?
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Rain [END]
FanfictionTREASURE|ITZY Kenapa ga ada bintangnya malam ini, apa langit tau apa yang gue rasain sampai enggan mengeluarkan bintangnya. Atau gue yang ga pantas untuk melihat bintangnya. Duaaar!!!!!!! adahal hujan belum turun kenapa petirnya begitu keras? "Ryu...